√Pengalamanku di Sekolah

Pengalamanku di Sekolah


Bulan September ku awali langkah kakiku menuju ke sekolah menengah pertama di kota Magelang. Katakan saja tanggal 9 September sehari setelah aku KKN dari Bojonegoro- Jawa Timur. Lelah iya sih, tapi harus bagaimana lagi karena kewajiban yang harus dikerjakan dan diselesaikan.

Badan masih terasa capek dan penat difikiran. Disatu sisi fisik harus nampak seger dihadapan para guru. sekarang aku sebagai praktikan guru bimbingan konseling di salah satu SMP N Kota  Magelang. Kesan pertama masuk disekolah itu sangat menyenangkan. Masih terasa asing bagiku, namun lambat laun terasa biasa dan bisa berkomunikasi baik dengan guru pamongku Bu Lilik serta guru- guru lainnya.

Minggu pertama adalah minggu untuk beradaptasi. Selanjutnya dan seterusnya sudah bisa membaur dengan anak- anak di sekolah. Sattu demi satu tugas laporan harus diselesaikan nich. Hemmmmmm

Pelan tapi pasti, mencoba menangani masalah anak untuk bisa diselesaikan. Begitu banyak kekaguman yang kutaruh terhadap SMP itu. Anak- anaknya yang lugu, baik, lucu-lucu, kreatif namun ternyata beraneka ragam permasalahan yang ada di SMP itu. Hemmmmmmm. Its amazing deh .

Di balik kerudung dan wajahnya yang lugu mereka ternyata jika di hitung ketika di tanya berapa anak yang sholat 5  waktu, jawabannya hanya 1,2,…. Ketika ditanya mengenai prestasi dan nilai ujinnya berapa yag tuntas ?, banyak yang nggak tuntas bu. Ketika diajak mengaji di pagi hari saat sudah jamnya ?, melantunkan tapi banyak bacaan yang tidak benar. Ketika disuruh tertib memakai dasi atau atribut yang lainnya ? jawabannya macam- macam. “ Ketinggalan dirumah bu “, “ besok bu”, hilang bu”, “bellum jadi bu “. Hemmmmm. (Sabar,,,sabar,,,,sabar)

Aneka macam dan sangat bervariasi kenakalan anak remaja masa kini. Mulai dari kecanduan memakai jejaring sosial, merokok, miras, membolos sekolah, tidak masuk tanpa keterangan, mengkonsumsi obat penenang, tawuran, berkelahi, mengejek, menghina,dll komplit pake banget deh. Mereka tahu kalau salah dan benarnya itu seperti apa dan bagaimana. Namun mereka belum nalar untuk memikirkan efek dan akibat dari perbuatannya. Gampang- gampang susah menangani anak di usia remaja awal. Tidak bisa dikasar, harus tegas, tidak boleh terlalu lembek dan harus berkesan serta bisa mengambil hati kecilnya agar tidak takut dengan kita. Dimata mereka guru BK itu sebuah boomerang bagi siswa. Galak dan menakutkan. Siapa bilang ?, kataku. Guru BK itu tidak hanya fokus pada anak-anak nakal saja , namun juga fokus terhadap perkembangan anak- anak yang aktif dan pintar juga. Coba deh kamu ke ruang guru BK!, nggak berani e bu?, kenapa ?. Takut . Aku geleng- geleng kepala ketika ngobrol dengan salah satu murid ku .

……………………………………………………………………………………………………………………………..

Tak terasa sudah November, tanggal 7 adalah hari penarikan. Wah, cepatnya…..

November bahagia, PPL sudah selesai. Barakallah. Semoga bermanfaat untuk ilmu yang ku timba selama ini.

 

im free. sudah KKN sudah PPL

Fokus Skripsi ya windi. Semangat .

 
Windi Astuti
Fulltime mom yang suka menulis

Related Posts

Posting Komentar