Review Film : Taare Zameen Par

Review Film : Taare Zameen Par

Daftar Isi

Soal nonton film, aku termasuk orang yang jarang banget meluangkan waktu untuk menonton. Benar-benar niat kalau filmnya membuatku tertarik untuk menonton, bahkan buat saya jadi melow, ketawa dan ekspresi lainnya. Pernah saat masih pengantin baru, suami punya film banyak dengan berbagai genre termasuk drama Korea. Aku nonton filmnya banyak nggak nyambungnya alias loading lama. Entah aku yang susah berimajinasi atau bagaimana? . Tapi, ketika aku tertarik dengan alur ceritanya pasti buatku betah menatap layar kaca. Ada yang sama ?

Kali ini aku mau nulis film yang pernah aku tonton dan jadi reminder banget bagiku. Banyak pesan moral yang disampaikan. Sekaligus mengingat jaman dulu kuliah butuh asupan nutrisi film motivasi sebagai bahan refleksi. Film yang di berikan oleh Bu Riana waktu itu, dosen yang membuatku melek akan peran sebagai wanita strong. Film Taste Zameen Par 


Judul Film       : Taare Zameen Par

Tanggal Rilis   : 21 Desember 2007

Negara              : India

Sutradara         : Aamir Khan

Penulis             : Amole Gupte

Produksi          : Aamir Khan Productions

Durasi              : 2 jam 42 menit 32 detik

Music           : Shankar-Ehsaan-Loy, Prasoon Joshi

Jenis Film        : Drama Edukasi

Resensi 

Aku salut dengan orangtuanya ishaan, anak berusia 8 tahun yang dianugerahi eh sang pencipta memiliki kesulitan belajar yang lebih dikenal dengan sebutan disleksia. Mengutip apa yang diuraikan oleh aladokter.com "Disleksia adalah gangguan dalam proses belajar yang ditandai dengan kesulitan membaca, menulis, atau mengeja. Penderita disleksia akan kesulitan dalam mengidentifikasi kata-kata yang diucapkan, dan mengubahnya menjadi huruf atau kalimat". Ketika tahu anak memiliki hambatan itu, bagaimana sikapmu sebagai orangtua?

Tak percaya dan pasti ada sedihnya. Seperti yang dirasakan oleh ayahanda ishaan. Yang menginginkan semua anaknya pintar akademik dengan mendapatkan nilai yang tinggi disemua pelajaran. Ishaan yang awalnya terkenal anak yang ceria, ekspresif dan imajinatif berubah menjadi anak yang kehilangan semangat belajar. Bahkan ayahnya sering membandingkan ishaan dengan kakaknya Yohan. Pinter, penurut dan kalem. Permasalahan terus berlanjut, ketika sang ayah belum percaya akan keterbatasan ishaan yang tidak seperti anak lain pada umumnya. Yang berdampak negatif pada kondisi psikologis ishaan. 

Pak Nikumbh, salah satu guru disekolah selalu mengamati perilaku ishaan. Beliaulah sosok guru yang sabar dan mau membersamai ishaan belajar membaca dan menulis sampai bisa. Suatu ketika muncul ide kreatif dari pak Nikumbh untuk mengajukan ishaan ikut lomba melukis. Atas ijin kepala sekolah dan support penuh pak Nikumbh, ishaan mau. Yang ternyata hasil melukis ishaan sangat bagus dan membuat orang takjub dengan karyanya. 

Ada pesan moral yang disampaikan melalui film ini bahwa setiap manusia pasti punya keterbatasan. Namun jadikanlah kelebihan diri sebagai penutup kekurangan yang kita miliki. Tentunya semua berproses dan butuh penerimaan diri yang ikhlas. Kesabaran sang guru Pak Nikumbh benar-benar memberikan contoh bahwa sebagai guru harus sabar, telaten dan harus peka dengan kondisi anak. Orangtuaku sama, tidak boleh membandingkan anak satu dengan yang lainnya. 

Selain itu, sebagai orangtua juga harus bisa berkomunikasi baik untuk menjalin kedekatan bersama anak. Supaya tercipta bonding yang kuat. Anak berhak mendapatkan pendidikan, dan pasti punya kelebihan yang bisa ditonjolkan dengan stimulasi yang tepat. 

Tokoh pemeranpun menjiwai dengan baik. Membuat penonton hari biru dengan ekspresi tokoh dan alur kisahnya pun menarik. Membuat orang penasaran dan ingin tahu endingya seperti apa. 

Teringat kisah nyata, putri Bapak Munif Chatib seorang praktisi pendidikan dan penulis buku gurunya manusia. Mempunyai putri yang juga dianugerahi keterbatasan dalam belajar. Menderita disleksia dan diskalkulia, namun punya kelebihan dibidang seni. Setahuku menjadi seorang designer dan hasil karyanya memang bagus. Kepiawaian pak Munif yang dengan sabarnya mengarahkan putri tercintanya menemukan kelebihan dalam diri bukan hal yang mudah. Bahkan adanya  keterbatasan putrinya itu,dijadikan sebuah novel menggugah hati berjudul Bella : Sekolah Tak Perlu Air Mata





Sumber Referensi :

https://www.google.com/amp/s/jendeladuniaku2015.wordpress.com/2016/01/22/bella-sekolah-tak-perlu-air-mata/amp/

https://www.usd.ac.id/pusat/psibk/2018/10/11/resensi-taare-zameen-par/

Windi Astuti
Windi Astuti Fulltime mom yang suka menulis

Posting Komentar