Madu Mongso Jajan Jadoel di Hari Lebaran

Madu Mongso Jajan Jadoel di Hari Lebaran

Daftar Isi



Kali kedua merayakan hari kemenangan tanpa mudik buat ketemu orangtua. Tentu menyimpan banyak rindu yang tertahan selama dua tahun ini. Untung saja, saya dan nak Andra sudah mudik sebulan lebih sebelum boyong Kediri (2019 lalu). Mungkin ini bagian dari skenario Allah buat kami. Tetap bersyukur disegala kondisi, termasuk lebaran tahun ini nggak bisa mudik lagi. Alhamdulillah, uang mudik bisa dialokasikan ke dana lain. Masih ada PR membenahi dapur yang kalau musim hujan pasti bocornya. 


***

Ramadhan tahun 2021 membuat diri ini sedih sebenarnya. Diawal ramadhan sudah bolong empat dan diakhir ramadhan juga bolong. Tapi tak apa, be posthink disetiap skenario Allah terhadap segala kehidupan. Bisa menikmati malam takbiran bareng anak dan suami saja wis bersyukur. 


Besoknya sholat Iedul Fitri di lingkungan perumahan, dilanjut makan bareng dan otewe silaturahim ke keluarga Nganjuk. Berbekal baju satu stell anak dan nyuci baju sebelum sholat Ied ada kesenangan tersendiri bagi saya sebagai seorang ibu rumah tangga. 

Saya termasuk emak-emak yang risih jika mau bepergian kondisi rumah tidak bersih. Terutama soal cucian baju, meski personil belum ramai banget dan hanya bertiga namun tetap saja risih jika ada tumpukan baju kotor. Biasanya saya meluangkan waktu untuk bersih-bersih rumah dan sebagainya untuk menyambut hari raya idul fitri. Untung saja H-1 lebaran suami sudah libur kerja, lumayan ada yang bantu beberes rumah. 

Itu sih prinsip saya, beda lagi soal persiapan keluar rumah yang lebih dari tiga jam. Kebutuhan anak menjadi sorotan utama bagi saya dan suami. Mulai dari bekal minum, baju dan kenyamanan anak yang dibutuhkan selama perjalanan. Nah, apa saja itu ?

1. Baju ganti

2. Gendongan

3. Jacket

4. Topi

5. Uang 

6. Mukena

Punya anak kecil yang masih balita, ketika bepergian memang sedikit rempong bawaannya. Meski nak Andra sudah bisa bilang pipis dan eek, tetap saja baju ganti masih menjadi hal utama yang harus dibawa saat bepergian. 

Punya keluarga yang baik dan ramah

Moment paling saya rinduka selama jadi istrinya suami adalah bertemu dengan keluarga besar dari Kakung si bapaknya suami. Merasakan senang saja, dengan cara menyambut dan memperlakukan saudaranya. Ada kehangatan yang tertular dan bisa dirasakan oleh saya terutama. Merasa dikelilingi orang-orang baik semua. Alhamdulillah. 

Apalagi kalau sudah ditempat budhe (kakaknya bapak), pengen rebahan wis pasti dengan senang hati. Sayapun merasa tidak sungkan banget, hhhhhhe. Ya karena sudah beberapa kali kesana. Apalagi ada mbak Leny yang selalu welcome dengan kehadiran kami. Nak Andra saja mudah nempel dengan mbak Leny, padahal mbak Leny ini tuna wicara hlo. Saya saja heran dengan perangainya, senang dengan anak-anak, dan selalu lengket dengan sosok mbak Leny.

Madu Mongso

Jajanan jadoel yang bikin nagih itu madu Mongso. Apalagi ini buatan mbahnya Andra (adik Kakung) yang ada di Nganjuk. Pas silaturahim kesana dibawain satu plastik. Saya nyoba kok jadi doyan, dan bikin nagih. hhe. 

Makanan ringan jadoel dari Ponorogo ini semakin langka. Sayapun mendapatkannya cuma ditempat tertentu saja, biasanya budhe dan mbahnya Andra saja yang buat itupun dimoment lebaran. Karena nggak pernah hunting ke tempat oleh-oleh buat nyari jajanan ringan satu ini. 

Baru tahun ini saya merasakan sensasi enaknya madu Mongso,awalnya hanya penasaran saja sih. Dan nggak minat dengan wujudnya. Setelah incip satu,malah ketagihan 😂.  Karena inipun dikasih jadi kepo bahannya dari apa saja. Hhhhha

Sedikit browsing, ternyata madu Mongso ini terbuat dari ketan hitam. Yang buat mbahnya Andra ini manisnya pas, dan asamnya nggak begitu kerasa. Dibungkus kecil-kecil pakai tali mengkilat dengan plastik transparan yang buat mbungkus kado. 

Entah saya habis berapa ini, dari seplastik sisa setengah 🤭. Dari dulu saya emang suka dengan jananan tradisional. Mulai dari gethuk, nasi jagung dan kawan-kawan udah jadi emak-emak begini kangen hunting makan makanan jadoel. Teringat dulu pas emak masih jualan dan buka toko dirumah kalau emak pulang dari pasar pasti saya ambil jajanan tradisional buat kudapan dan pengganti sarapan. 





Sumber Referensi :

https://www.google.com/amp/s/www.idntimes.com/food/recipe/amp/naufal-al-rahman-1/resep-membuat-madu-mongso


Posting Komentar