Merajut Asa ke Pelosok Negeri Aceh dari Pustaka Kampung Impian

Merajut Asa ke Pelosok Negeri Aceh dari Pustaka Kampung Impian

Daftar Isi

Mengajak anak-anak bermain riang gembira di sungai dengan menyelipkan aktivitas belajar menjadi modal Rahmiana untuk memikat hati anak-anak pelosok negeri aceh. Beragam cara Rahmiana lakukan di tahun pertama. Konsisten mendekati anak-anak yang menjadi target sasaran untuk melakukan pemberdayaan.

suasana senja kampung aceh
http://rumahrelawanremaja.or.id/

Masih banyak anak-anak pelosok negeri yang tertinggal. Banyak ditemukan anak-anak SD dan SMP yang belum bisa membaca. Kualitas pendidikan yang kurang memadai. Bahkan fasilitas pendidikan juga masih perlu mendapatkan perhatian dan sentuhan.

Rahmiana berpikir. Lantas, apakah mereka tak berhak mendapatkan hak pendidikan yang sama seperti anak-anak yang tinggal di kota, pada umumnya ? itulah salah satu renungan besar yang Rahmiana pikir lebih lanjut usai melakukan terobosan terjun langsung ke desa-desa pelosok negeri di Aceh.

Sosok Rahmiana Rahman

Perempuan berdedikasi yang memang sejak kuliah menyukai kegiatan sosial. Mulai dari kegiatan lingkup kampus hingga berskala nasional, Rahmiana ikuti. Tak heran jika Rahmiana senang dengan kegiatan yang berbau tak dibayar atau yang disebut sebagai relawan. Salah satu profesi yang hingga kini sangat dibanggakan, social worker.

pustaka kampung impian
https://www.instagram.com/rumahrelawanremaja/

Suatu ketika Rahmiana berdoa, semoga kelak dipertemukan dengan pemuda idaman yang memiliki kesamaan visi dan misi hidup. Tak disangka, untaian doa itu terkabul lantaran kegiatan berskala nasional pecinta alam mempertemukan Rahmiana dengan Perdana.

Pemuda berjiwa sosial tinggi, Sarjana lulusan Universitas Muhammadiyah Aceh yang kini mengembangkan komunitas Rumah Relawan Remaja (3R) ditemani sang Istri. Rahmiana, penggagas Pustaka Kampung Impian yang telah dikaruniai dua buah hati yang sering di bawa wara-wiri melakukan blusukan di daerah pelosok.

Saling Bahu-Membahu Membangun Asa dari Pelosok Negeri Aceh melalui Pustaka Kampung Impian

Pustaka Kampung Impian, salah satu program belajar Rumah Relawan (3R) yang lahir sejak tahun 2016. Terletak di 6 titik daerah pelosok. Bah dan Serempah (Kab. Aceh Tengah), Lapeng (Pulo Aceh, Kab. Aceh Besar), Klieng Cot Aron (Kab. Aceh Besar), Sarah Baru (Kab. Aceh Selatan) dan Balingkarang (Kab. Aceh Tengah)
tempat pustaka kampung impian
http://rumahrelawanremaja.or.id/

Sejak resmi menjadi suami dan istri (pada tahun 2017), Aceh menjadi tempat tinggal tetap bagi Rahmiana dan Permana membesarkan buah hati. Sekaligus membangun asa anak pelosok negeri aceh dengan saling bahu-membahu mengembangkan Pustaka Kampung Impian dari rumah.

Berbekal pengalaman menjadi relawan sosial saat masih single, Rahmiana dan Perdana secara konsisten mengembangkan Pustaka Kampung Impian menjadi wahana berbagi ilmu untuk masyarakat sekitar. Menciptakan tempat terbaik dan menyenangkan untuk menebar kebaikan melalui aktivitas pendidikan dengan beragam kegiatan edukasi yang menarik dan kreatif.

Prinsip hidup sederhana membuat mereka konsisten untuk bergerak. Menyulap rumah kayu berlantai tiga sebagai tempat tinggal sekaligus tempat bekerja mengembangkan Pustaka Kampung Impian,melalui komunitas untuk kemanusiaan bernama Rumah Relawan Remaja (3R).

perpustakaan pustaka kampung impian
https://www.instagram.com/rumahrelawanremaja/

Lantai satu, adalah tempat untuk sharing dan diskusi. Sekaligus sebagai tempat dapur dan ruang makan usai melakukan aktivitas belajar. Lantai 2, tempat untuk belajar kreatif dan interaktif yang dipenuhi dengan koleksi buku-buku beragam untuk segala usia. Sedangkan lantai 3 difungsikan sebagai ruang istirahat relawan remaja yang tergabung di kegiatan Rumah Relawan Remaja.

Suasana dan tatanan tempat di setting sedemikian rupa. Meski sekat ruang hanya berbahan kayu, beberapa hasil kreativitas anak nampak memenuhi keindahan pemandangan dan memberikan kesan nyaman pada setiap orang yang memijakkan kaki , belajar disana.

Bagi Rahmiana, soal tempat tidak menjadi alasan untuk terus melangkah. Belajar dan bermain bisa dilakukan dimana saja. Yang terpenting adalah semangat untuk bisa, menikmati proses belajar tanpa mengenal lelah dalam mewujudkan cita-cita.

Aktivitas padat membuat suasana tak pernah sepi. Anak-anak bermain dan belajar begitu riang gembira. Mengikuti beragam kegiatan yang diselenggarakan dengan kurikulum suka-suka. Ya, tak ada kurikulum yang pasti. Rahmiana dan Perdana buat sendiri kurikulum yang diterapkan, menyesuaikan kondisi dan kebutuhan masyarakat.


aktivitas belajar kreatif
http://rumahrelawanremaja.or.id/

Pustaka Kampung Impian, menyediakan kelas membaca dasar, membaca lanjut dan kelas menulis. Kelas kesenian tradisional, kelas fotografi, prakarya serta kelas menjahit untuk ibu-ibu bisa didapatkan dengan bergabung di Pustaka Kampung Impian. Beberapa ketrampilan dalam pengelolaan limbah sampah plastik juga diajarkan oleh Rahmiana. Sebagai wujud membekali warga memiliki sikap empati kepada lingkungan sekitar.

warga mendukung pustaka kampung impian
https://www.instagram.com/rumahrelawanremaja/

Segala usia, menyatu jadi satu. Melakukan kegiatan belajar bersama penuh suka cita. Bahkan makan bersama dengan masakan sederhana menjadi bumbu-bumbu cinta mereka dalam meramaikan Pustaka Kampung Impian.

Pustaka Kampung Impian Lahir, disiapkan sepenuh hati sebagai ruang untuk belajar bagi anak-anak dan remaja (terutama). Dilengkap perpustakaan kecil sebagai tempat belajar warga dan masyarakat sekitar. Besar harapan, kehadiran perpustakaan yang diciptakan membawa dampak besar dalam meningkatkan empati dan mengembangkan pola pikir masyarakat tersebut.

Meluas manfaatnya. Menjadi pusat pendidikan dan kebudayaan masyarakat setempat. Menjadi ruang untuk memupuk rasa tanggungjawab, menjadikan masyarakatnya lebih pandai, gemar belajar dan penuh suka cita membawa kemajuan pendidikan di masyarakatnya untuk bisa lebih berkembang.

belajar kreatif dan inovatif
http://rumahrelawanremaja.or.id/

Bermain di luar ruangan menjadi hal biasa. Menyatu dengan alam, membuat anak-anak lebih dekat dengan alam semesta. Membuat anak-anak sangat antusias. Menampilkan kemampuan terbaiknya, bersuka cita mengikuti beragam aktivitas bermain dan belajar dengan penuh kemandirian.

bermain sambil belajar
http://rumahrelawanremaja.or.id/

Bermain drama, membacakan puisi bahkan sambil bernyanyi dan berjoget ria membuat aktivitas belajar lebih bermakna. Sungguh, proses kreatif yang begitu mencengangkan. Sepanjang informasi yang saya gali, nampak raut wajah mereka tulus melakukan itu semua dengan suka cita.

Serasa tak ada beban, untuk terus belajar. Anak-anak, remaja bahkan orangtua turut menjadi saksi keseruan belajar bersama Guru Impian (relawan Program Pustaka Kampung Impian) sebagai fasilitator kelas edukatif dan kreatif.
Jangan berhenti disini, kami senang atas kedatangan guru impian kesini. Ajari kami untuk menjadi orang yang pintar. Ajari kami membaca. Ajari kami menulis. Ajari kami untuk bisa mempunyai keterampilan, salah satu testimoni warga.

Langkah Kaki Kecil Guru Impian Menebar Kebaikan

Tak ada yang menjamin akan kesejahteraan guru impian akan lebih baik soal materi. Justru, guru impian bakal dihadapkan dengan segala tantangan yang ada saat mereka terjun langsung ke daerah pelosok negeri.

Perjalanan cukup jauh yang harus ditempuh dengan perahu sederhana. Menyusuri aliran air yang begitu luas. Menikmati keindahan, membawa perlengkapan mengajar, membawa segenap buku dan perlengkapan lainnya. Membuat para relawan yang telah terpilih sukarela mengorbankan tenaga dan pikiran demi tunas-tunas anak negeri.

Tak ada guru impian yang mengeluh. Justru mereka begitu senang memanfaatkan kesempatan yang diberikan Pustaka Kampung Impian.

Jiwa sosial tinggi yang ditularkan oleh Rahmiana dan Perdana, menjadi jembatan para guru impian untuk memaknai arti tulus melakukan kebaikan. Tak ada kalimat sihir atau bumbu-bumbu manis yang diberikan.

guru impian pustaka kampung impian
http://rumahrelawanremaja.or.id/

Hanya lewat program seleksi. Dilakukannya pelatihan khusus untuk relawan (guru impian) yang terpilih serta memberikan beberapa bekal pengalaman dan ilmu yang nantinya diterapkan guru impian kepada anak-anak.

Salah satu cita-cita luhur dan tinggi. Yang hanya bisa dimengerti oleh orang-orang pilihan. Bahwa berbagi adalah investasi terbaik dan tak pernah lekang oleh waktu. Menanamkan satu kebaikan, kebaikan itu akan tumbuh dan menjalar untuk waktu yang akan datang. 

Senyum dan raut wajah guru impian, justru memberikan keteduhan orang yang memandang. Ada rasa kepuasan batin untuk berbagi. Ada ketulusan yang terpancar dari sorot matanya. Ada rasa bahagia yang mengalir deras dalam tubuhnya.

Semua tergambar pasti. Bahwa apa yang dilakukan guru impian adalah langkah kaki kecil membuat mereka bahagia. Anak-anak, remaja dan orangtua bisa merasakan kenikmatan belajar tanpa dipaksa. Tulus menimba ilmu dan justru bikin candu. Warga menyambut gembira dan hangat. Saling memberikan feedback yang membangun. Telah menganggap, guru impian adalah bagian dari keluarga mereka.

Anak-anak dan orangtua memiliki perubahan perspektif yang signifikan akan pentingnya belajar adalah suatu hal yang perlu terus diupayakan. (Rahmiana)

Ini adalah tugas bersama. Yang harus terus diupayakan secara gotong-royong demi membangun masa depan anak negeri. Setiap anak punya potensi, kita bantu mereka untuk bisa mengembangkannya. Libatkan juga remaja dan orangtua. Agar semua merasakan dampaknya, imbuh Rahmiana.

Tanpa peran guru impian, Pustaka Kampung Impian tak akan eksis sampai sekarang. Kejujuran dalam berbagi pengalaman yang tertuang dalam cerita. Rangkaian tulisan yang dikemas hangat dalam website resmi rumahrelawanremaja.or.id. Serta beragam video yang terpublish oleh dua admin menjadi jejak bukti. Pustaka kampung Impian akan terus berjalan. So proud.

Jika bukan kita, siapa yang akan membantu mereka mengembangkan potensinya ? mengenal dunia lebih luas dengan bekal ilmu pengetahuan yang di dapat ?

Pustaka Kampung Impian Raih Apresiasi Satu Indonesia Buah Cinta Sebuah Ketulusan

Badan Pusat Statistik mencatat, Aceh masuk nominasi pertama dengan jumlah kasus buta aksara yang paling besar. Harapannya, angka tersebut mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

Lantaran hal itulah, Pustaka Kampung Impian adalah salah satu jawaban. Kampung yang diciptakan hasil buah pemikiran serta aksi nyata Rahmiana dan Perdana sebagai ruang sumber belajar anak-anak, remaja dan juga orangtua membangun perspektif maju akan pentingnya belajar. Bukti sebuah ketulusan, mengantarkan anak-anak menjemput impian masing-masing dari mereka.

Lebih dari itu, Pustaka Kampung Impian juga telah mendapatkan apresiasi dari Satu Indonesia pada tahun 2021. Bukan suatu hal yang diragukan lagi akan kualitas dan upaya kuat Rahmiana untuk terus melakukan regenerasi. Demi menyambung kebermanfaatan yang berdampak bagi masyarakat lebih luas.

Kualitas sumber daya manusia semakin unggul. Pendidikan di Indonesia semakin maju.

Tak pernah mereka mempersoalkan mengenai status pekerjaan. Apalagi soal bayaran yang begitu besar. Yang ada hanyalah kepuasan batin, telah menjadi bagian dan saksi perjalanan anak-anak menjemput impian mereka. Semua kegiatan yang dilakukan di Pustaka Kampung Impian bersifat gratis. Tidak ada pungutan biaya sama sekali.

Terimakasih untuk para donatur tetap, beberapa pihak terkait yang turut memberikan energi. Serta partnership dan lembaga lain yang turut mendukung jalannya Pustaka Kampung Impian.

Jika bukan karena sebuah ketulusan, lantas apa yang membuat kita tergerak untuk saling bahu-membahu merajut asa ke pelosok negeri aceh demi masa depan anak-anak? Kata pepatah, “semangat hari ini, untuk masa depan Indonesia”.










Referensi Pendukung

  1. https://www.lupadaratan.com/2022/12/membangun-mimpi-anak-anak-pelosok.html
  2. http://rumahrelawanremaja.or.id/tentang-kami/
  3. https://museumtsunami.acehprov.go.id/berita/kategori/berita/festival-pustaka-kampung-impian-di-museum-tsunami
  4. https://bincangperempuan.com/rahmania-rahman-menebar-jala-hingga-ke-pelosok-negeri/
  5. https://www.youtube.com/@rumahrelawanremaja3355
  6. sumber foto : https://www.instagram.com/rumahrelawanremaja/

11 komentar

Comment Author Avatar
24/9/23 00:11 Hapus
Masya Allah keren banget ya pasangan suami istri ini memang udah berjiwa sosial walker. Sehingga mereka tulus ikut mencerdaskan putra putri Aceh dengan membuka ruang belajar yang bernama Pustaka Kampung Impian.
Comment Author Avatar
24/9/23 11:56 Hapus
ditengah era digitalisasi yang serba online peran relawan literasi seperti mbak Rahmiana ini sangat dibutuhkan, tidak bisa kita selalu menunggu pemerintah untuk turun langsung karena literasi adalah tanggung jawab bersama, mendidik generasi penerus bangsa yang berkualitas mulai dari pengenalan literasi yang baik.
Comment Author Avatar
25/9/23 12:06 Hapus
Membaca kiprah Mbak Rahmiana, saya jadi teringat masa kecil saya yang hobi banget membaca. Membaca buku di perpustakaan sekolah menjadi aktivitas rutin di jam istirahat. Kini di pelosok Aceh juga bisa melakukan hal yang sama. Semoga Mbak Rahmiana senantiasa diberikan nikmat sehat dan selalu semangat dalam mewujudkan cita-cita mulianya
Comment Author Avatar
Me
25/9/23 12:42 Hapus
Saya kagum dengan orang-orang yang memiliki dan ide dan 'mengeksekusinya' langsung demi berbagi dengan orang banyak
Wah seneng baca kisah inspiratif semoga semua idenya menular ke kita dan bisa menjadi inspirasi untuk orang lain juga.
Comment Author Avatar
28/9/23 06:40 Hapus
Semoga banyak kampung impian seperti yang ada di Aceh, agar menurunkan angka buta aksara secara perlahan
ini baru keren..apa yang dilakukan oleh Rahmiana dan suami sangat membantu untuk meningkatkan minat belajar anak-anak dan orang tua. Pustaka Kampung Impian di Aceh bisa menjadi pelopor adanya kampung-kampung edukasi lainnya di indonesia.
Ternyata buta aksara di Aceh cukup tinggi ya, mbak. Beruntung ada yang peduli dengan kegiatan literasi seperti ini
Comment Author Avatar
5/10/23 11:30 Hapus
Keren nih pasangan suami istri yang kompak. Banyak ya kegiatannya. Sumbangsih yang luar biasa untuk Indonesia menjadi lebih baik lagi
Comment Author Avatar
15/10/23 23:50 Hapus
Permasalahan literasi agaknya harus jadi fokus bagi bangsa ini. Memberantas akar permasalahan ini harus dilakukan sedini mungkin dengan gerakan yang masih. Kisah Rahmiana dan suami harus bisa jadi contoh. Jadi keinget sama fyp tiktok akhir-akhir ini. Akun dengan username Chikitta menginspirasi saya untuk mengenalkan buku kepada anak sedini mungkin kelak. Proses pengenalannya tentu harus menyenangkan. Semoga kedepannya akan lahir sosok-sosok lainnya yang peduli pada nasib bangsa, dan melakukan tindakan nyata. Aamiin.
Sungguh keren dan menginspirasi pasangan suami istri ini. bener-bener menebar manfaat!