√Mampukah negara +62 melawan wabah covid-19?

Mampukah negara +62 melawan wabah covid-19?

Melawan virus dan berusaha mengendalikan ekonomi dalam negeri adalah tugas yang tidak mudah untuk pemerintahan negeri +62. Dan sampai saat ini negara +62 disibukkan dengan perang melawan pandemik  global virus corona yang mana setiap hari terkonfirmasi korban virus corona terus menanjak signifikan. Tentu perekonomian di Indonesia semakin melemah sejak wabah corona menyerang warga Indonesia. Meski sebenarnya perekonomian Indonesia sudah melemah di lima tahun terakhir.

Berbagai cara dilakukan untuk meredam dampak korona, terutama perekonomian Indonesia. Pemerintah melakukan langkah luarbiasa dengan mengeluarkan uang triliunan untuk memastikan kesehatan masyarakat, menyelamatkan ekonomi dan sistem keuangan.
Mampukah Indonesia melawan pandemik virus corona?

Pemerintah terus berupaya melengkapi alat-alat kesehatan yang dibutuhkan guna menahan laju perkembangan covid-19. Gugus tugas percepatan penanganan covid -19 sudah menerima donasi dari masyarakat mencapai milyaran rupiah. Uang tersebut khusus digunakan untuk menangani covid-19.

Banyak harapan dari masyarakat kepada pemerintah agar tetap fokus dan tidak kalang kabut pada akar masalah yaitu wabah corona. Walau bisa dibilang, Indonesia sangat lambat merespon saat pandemik tersebut muncul pertama kali di Wuhan, Cina pada Desember 2019. Kalau virus corona itu bisa dihentikan, maka berbagai persoalan ekonomi akan berhenti dengan sendirinya. Butuh kerjasama, ketelitian dan keakuratan data dalam merespon untuk melawan wabah corona ini. Tidak perlu ditutup-tutupi karena corona bukan aib. Ini juga berlaku pada anggaran dana yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah dalam menangani wabah tersebut.

Kesalahan utama kita adalah menganggap sepele wabah corona dengan keyakinan virus corona tidak mampu beradaptasi dengan iklim tropis Indonesia. Kalau waspada dari awal seperti Singapuran dan Jepang, masalah dan biaya yang kita tanggung tidak akan seberat sekarang. Banyak variasi kebijakan yang bisa dilakukan pemerintah. Dan Indonesia harus belajar dari negara tetangga yang sukses melawan virus corona.

Berbagai upaya dan tindakan yang dilakukan pemerintah tidak salah. Pasti sudah melalui berbagai pertimbangan. Ada dana tambahan APBN Rp 405,1 triliun tetapi terbagi-bagi untuk belanja kesehatan, perlingdungan social, untuk insentif perpajakan dan stimulus Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta untuk biaya program pemulihan ekonomi nasional. Apakah tidak sebaiknya uang tersebut difokuskan untuk menghentikan penyebaran virus corona lebih dulu ?.
Memang banyak sekali bagian masyarakat yang difikirkan. Tak kalah penting yaitu pekerja harian yang mana jika tidak bekerja tidak akan mendapatkan uang. Selama mobilitas mereka masih tinggi, akan sulit menghentikan wabah corona. Mereka harus disubsidi agar tetap tinggal dirumah tetapi di supply kebutuhannya. Dan jangan sampai kota selain Jakarta menyepelekan wabah corona. Sehingga tidak ada salahnya jika ada kepala daerah melakukan lockdown demi memutus mata rantai wabah corona agar masyarakat terlindungi.
Yang bisa kita lakukan saat ini sebagai masyarakat biasa adalah:
Mengikuti aturan dan himbauan pemerintah untuk tetap waspada dan tidak panik menghadapi wabah corona.
Menjaga imun tubuh dan menjaga kesehatan keluarga.
Menerapkan social distancing dengan menjaga jarak untuk tidak berkumpul dengan sesama individu.
Memakai masker saat ditempat umum, dan tidak pergi ke Rumah Sakit untuk berkunjung/berobat jika tidak benar-benar butuh ke UGD.
Saling melaporkan ke wilayah setempat jika ada ODP (Orang Dalam Pengawasan) yang berstatus dari luarkota/luar negeri untuk melakukan karantina dan cek kesehatan.
Ketika usaha duniawi sudah kita lakukan dengan berbagai carasaatnya menyerahkan semua ikhtiar kita kepada Allah sembari berdoa yang terbaik untuk Negara Indonesia. Demi menyambut ramadhan yang tinggal menghitung hari, semoga ada keajaiban yang membuat masyarakat Indonesia bias menikmati hari-hari dengan tenang tanpa ada rasa ketakutan adanya wabah corona ini. Wallohu’alambisshowab.

Kediri, 09 april 2020

Nb : tadinya, opini ini mau saya kirim ke rubrik opini di IDNtimes, namun nggak ada kabar baik jadi saya post di blog saya. Sehari ebelum PSBB diberlakukan.

Windi Astuti
Fulltime mom yang suka menulis

Related Posts

Posting Komentar