Investasi Kesehatan : Jurnal Kesehatan Anak Giandra
Ya Allah, kenapa ya akhir-akhir ini anakku mudah sakit?
Selalu ada hal mengesankan soal anak. Mogok sekolah lah, sakit-sakitan lah, datang terlambat lah. Mungkin tiga hal ini yang kerab aku alami.
Tiga bulan pertama, saat memutuskan balik lagi mengajar aku mengalami hal yang cukup merogoh hati. Sering mbatin soal kesehatan anak. Hal yang paling kuwanti-wanti, jika musim penghujan tiba bagaimana ya nanti? Saat kami melakukan perjalanan pulang maupun balik dari sekolah.
Jurnal Kesehatan Anak Giandra Diempat Bulan Terakhir ( Juli- November 2021)
Ini aku menulis jurnal kesehatan Andra dari bulan Juli-Oktober 2021
1. Dibagian hidung, dekat mata dan jidat anak keluar benjol kecil warna merah
Persis kayak jerawat yang memerah. Lihat saja udah kasihan keanak. Pasti gatal deh itu. Dan menular kebagian wajah lainnya. Dasar anak kecil, kalau gatal ya pengennya digaruk. Ya kan ? Apalagi dia belum faham efeknya. Hmmm,
Sebagai orangtua memang harus tanggap. Aku kira, kondisi Andra yang memprihatinkan dua bulan lalu efek main pasir warna. Tanpa cuci tangan dan suka garuk-garuk itulah penyebabnya. Oh, ternyata bukan.
Setelah dibawa ke dokter langganan, penyebabnya adalah terlalu banyak protein. Yang kuherankan, Andra jarang bahkan sudah ada hampir enam bulan tidak makan lauk telur. Apa karena sering makan ikan goreng tanpa diimbangi makan sayur yang jadi penyebabnya ya ?
Yap, diusia dua tahun ke rentang tiga tahun ini Andra masih kekeh tidak doyan sayur. Entah apa penyebabnya. Maunya makan sayur kalau masak tumis kangkung. Padahal investasi kesehatan itu kan berawal dari menjaga pola makan yang sehat ?.entahlah bagaimana nantinya.
Pada kondisi tersebut, Andra disuruh untuk tidak makan yang enak-enak. Alias menghindari makanan seperti ikan, daging, telur, kaldu ayam pokok yang bauknya amis-amis. Dikasih obat dan diminum rutin Alhamdulillah sembuh. Namun, beberapa waktu kadang masih muncul benjolan kecil berwarna merah. Tapi tak separah seperti dulu pas awal-awal.
2. Kena air hujan saat perjalanan, esoknya demam
Ini yang bikin aku agak trauma. Pernah begitu, pas pulang cuaca mendung dan gerimis. Sengaja tidak pakai jas hujan karena memang rintik-rintik hujannya. Eh, Andra malah demam keesokan harinya. Dan dia seperti kecapekan gitu.
Hingga beberapa Minggu kondisi tubuhnya kurang fit. Akhirnya kami bawa ke tukang pijit biar badannya enakeun. Juga kami bawa ke dokter, karena flu juga.
3. Mudah Batuk dan Pilek
Dan jika kuamati, mudah pileknya Andra ini imun tubuh kurang kuat. Serta, jika teman sekolahnya pada bapil, pasti Andra juga ketularan. Mungkin sirkulasi udara yang kurang sehat jadi salah satu faktor pemicunya.
Ditambah Andra yang tidak mau makan sayur. Nah, jika kondisi sudah seperti ini sebagai orangtua harus punya persediaan obat dirumah. Termasuk dopping vitamin untuk daya tahan tubuhnya.
Kalau aku perhatikan, Andra ini juga sama. Dari bayi, kulitnya sensitif. Alergi dingin pas masih bayik. Pernah aku ajak liburan ke Mbah Pati, karena air asin bagian punggungnya ada segerombol kotoran yang susah dihilangkan.
Baik di gosok-gosok, tetap tidak hilang. Waktu itu aku semprot dengan minyak k***s², bisa sembuh. Terus, awal pindah Kediri pas musim kemarau bagian punggung maupun dada Andra keluar biang keringat. Cukup lama, mendapati kasus ini. Pernah sampai bingung harus diapakan. Dikasih bedak bayi yang adem itu, eh biang keringat berkurang.
Semakin usia anak bertambah, dan mungkin adaptasi juga dengsn cuaca ditahun berikutnya wis kebal. Hmm, , sebagai orangtua harus peka memang. Bagaimanapun investasi kesehatan sangatlah penting.
Posting Komentar