Lantai yang terbuat dari beton memerlukan perlindungan khusus agar bisa digunakan dengan
semakin maksimal. Perlindungan ini dapat diperoleh dari epoxy lantai berjenis primer dan top
coat yang berkualitas.
Namun sebelum menggunakannya, teman windi perlu tahu apa saja perbedaan antara kedua pelapis ini. Dengan demikian, tak akan salah langkah dalam pengaplikasiannya. Perbedaan tersebutdapat dilihat dalam ulasan menarik berikut.
Perbedaan Epoxy Lantai Primer dan Top Coat
Epoxy adalah bahan yang digunakan untuk melapisi berbagai jenis lantai termasuk beton. Secara, bahan yang digunakan cukup keras. Ada dua, resin dan campuran pengeras. Alhasil, lantai bisa menjadi lebih kuat, mudah dibersihkan, dan bisa tetap awet dalam jangka waktu lama.
Secara garis besar, pelapis tersebut bisa dibagi menjadi dua, yaitu primer dan top coat. Agar teman windi semakin paham akan perbedaan keduanya, coba simak deh ulasan berikut ini.
● Posisi
Perbedaan pertama yang perlu diperhatikan adalah posisinya. Epoxy primer berada di lapisan paling bawah. Di sisi lain, posisi top coat berada di atas lapisan ini sesuai dengan namanya. Jadi bila Anda ingin mengaplikasikannya, gunakan pelapis primer terlebih dahulu di atas lantai beton. Setelah itu, lapisan top coat bisa digunakan di atasnya saat sudah mengering.
Jangan sampai keliru saat ingin mengaplikasikan kedua cat ini. Kekeliruan dapat mempengaruhi berbagai aspek pada hasil akhir, mulai dari menurunnya fungsi epoxy, penampilan, hingga estetikanya.
● Fungsi
Fungsi kedua jenis pelapis ini juga berbeda. Pelapis primer berfungsi untuk menyiapkan lantai beton yang tidak rata agar kerataannya semakin meningkat. Dengan demikian, lapisan di atasnya bisa merekat secara lebih baik. Selain itu, pelapis primer ini juga mempunyai fungsi lain yang tak kalah penting demi memaksimalkan lantai beton. Contohnya adalah mencegah pengelupasan beton yang disebabkan kerapuhan atau belum matang dan mengikat debu berukuran mikro.
Tak hanya itu saja, epoxy lantai primer juga mampu menutup pori beton agar tak terjadi bubble pada lapisan selanjutnya. Menariknya, epoxy ini juga mampu meminimalisir peluang delaminasi akibat adanya uap air dari bawah tanah. Lalu, apa saja fungsi pelapis top coat? Fungsinya adalah sebagai permukaan yang bersentuhan langsung dengan benda di atas lantai beton. Jadi, lantai beton bisa menahan abrasi, tetesan air dan oli, goresan, bahan kimia, sampai sinar UV dengan baik.
Bukan hanya sekedar ditempel atau dipasang, dalam bangunan estetika amat penting dengan tujuan agar enak dipandang mata. Tampilan visual, sangat berpengaruh terhadap estetika. Di samping itu, pelapis ini juga mempunyai sifat anti selip. Selain kokoh alias tidak mudah rusak, kenyamanan juga penting untuk diprioritaskan.
● Warna
Warna dari kedua epoxy ini juga berbeda. Perbedaan warna ini berkaitan langsung dengan posisi dan fungsi kedua pelapis tersebut. Lantas, bagaimana perbedaan pada aspek ini?. Jadi umumnya, warna pelapis primer lebih bland atau bening. Contohnya adalah kecoklatan dan transparan. Hal ini disebabkan epoxy tersebut berada di lapisan paling bawah dan tidak terlihat dari para pengguna di atasnya. Namun, sebagai lapisan paling atas yang bisa dilihat secara langsung, epoxy top coat mempunyai beragam warna yang bisa dipilih. Selain dapat menunjang estetika, warna-warna ini juga mampu menjadi petunjuk bagi para pengguna lantai beton.
● Ketebalan
Ada perbedaan lain yang tak kalah menarik dari epoxy lantai primer dan top coat. Ya, perbedaan tersebut terletak pada ketebalannya. Ketebalan ini juga dipengaruhi oleh fungsi dari keduanya.
Jadi, umumnya epoxy primer mempunyai ketebalan antara 0,05 hingga 0,15 mm saat diaplikasikan. Demi mencapai daya rekat yang optimal, sebenarnya ketebalam epoxy primer ini untuk menutup pori-pori dan ada bagian pelapis atas agar erat dan nyaman digunakan.
Di sisi lain, epoxy top coat lebih tebal daripada primer karena bisa mencapai 0,15 hingga 0,5 milimeter. Dengan ketebalan ini, lantai beton bisa lebih tahan terhadap bahan kimia dan aus. Perlindungan yang diberikan pun bisa semakin maksimal.
● Kandungan Bahan
Bahan yang dikandung oleh kedua pelapis ini juga berbeda. Pelapis primer mempunyai kandungan bahan dengan viskositas rendah. Artinya, tingkat kekentalannya juga rendah agar bisa masuk ke pori-pori beton untuk menutupnya dengan lebih baik. Di sisi lain, epoxy top coat memiliki viskositas yang lebih tinggi karena bahannya juga lebih kental. Dengan demikian, lapisan atas bisa dibentuk secara lebih kuat.
Menggunakan Epoxy Lantai dari Sika
MEskipun keduanya memiliki kesamaan fungsi sebagai lapisan lantai, primer dan top coat. Ada sisi perbedaan yang bisa jadi pertimbangan karena perbedaannya cukup signifikan. Bagaimanapun juga, keduanya saling bersinergi untuk melapisi beton agar fungsinya semakin maksimal. Jika ingin menggunakan epoxy primer, Sikafloor®-161 HC bisa digunakan. Pelapis serbaguna ini mempunyai viskositas yang rendah, bebas pelarut, mudah diaplikasikan, waktu tunggu yang cepat, serta kemampuan penetrasi dan daya rekat yang sangat bagus. Namun bila ingin memakai epoxy top coat, Sikafloor®-263 SL HC dapat dipakai karena kedap cairan, mempunyai permukaan anti selip, dan bisa mengisi secara mudah. Selain itu, pelapisnya juga kedap cairan dan mempunyai ketahanan mekanis serta bahan kimia yang baik.
Sikafloor®-374 CP SL merupakan pilihan lain dari kebutuhan yang teman windi inginkan, sebagai pilihan lain dari epoxy top coat. Pelapis ini mempunyai lebih sedikit pelarut, resisten terhadap beban mekanis, tanpa sambungan, kedap, tahan lama, mudah diaplikasikan, hemat biaya, dan mempunyai kinerja tinggi.
Menilik dari segi pengalaman, Sika sudah mencapai angka nenek-nenek yang mencapai 114 tahun dalam menangani beragam proyek. Misalnya adalah Garasi Ferrari di Inggris. Selain itu, Sika juga merupakan pencetus semen waterproofing pertama di Indonesia untuk keperluan proyek Anda lainnya. Menarik, bukan? Jika tertarik dengan epoxy lantai dari Sika, informasi selengkapnya bisa diperoleh dengan klik di sini.
Posting Komentar
Posting Komentar