Bertarung Demi Kemenangan Nasib Bersama ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400)

Bertarung Demi Kemenangan Nasib Bersama ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400)

Daftar Isi

Hidup hanya sekali dan masa depan hanya bisa di bangun dari masa sekarang. Kita sendiri yang menentukan, kamu yang menjalani bukan orang lain.

ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400)

Sebuah kisah yang menggugah dan mendobrak mindset saya. True story Merry Riana yang dikemas jujur dalam sebuah buku Mimpi Sejuta Dolar. Telah membuktikan bahwa dengan keterbatasan ekonomi orangtuanya, ia mampu survive saat belajar di Nanyang Technological University (Singapura). 

Makan dengan segala penghematan, kuliah sambil bekerja dan berfikir bagaimana besok bisa lulus kuliah tepat waktu telah mewarnai perjuangan hidupnya. Pekerja keras, ulet dan terampil. Segala tenaga dan pikiran ia kerahkan melawan segala kesulitan yang dialami menjadi sebuah peluang emas.

Upaya keras itu berbuah kesuksesan menjadi pemuda pertama yang sukses di negara tetangga. Peraih satu juta dolar di usia 26 tahun. Muda bertalenta, seorang motivator yang kini telah memimpin Merry Riana Organization. Mengingatkan akan sebuah kisah perjalanan hidupku. Masa sulit penuh warna perjuangan yang mengajarkan pentingnya bertarung demi kemenangan nasib.

Tantangan Mengejutkan

Saya meyakini betul bahwa apa yang di usahakan sekarang, kelak akan panen di masa mendatang. Belajar memahami hidup yang sesungguhnya di saat orangtua mengalami kebangkrutan sampai rumah dan tanah terjual. 

Kejutan itu tiba-tiba datang. Saat saya pergi bekerja di negara tetangga selama dua tahun. Tidak ada pengantar apapun, saat mau balik Indonesia orangtua sedang berada di kota yang sering di juluki "Kota Sejuta Bunga"

Merantau di kota seberang, memulai hidup dari nol dan beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Bahkan, saat itu bapak menderita depresi karena tekanan hidup yang harus beliau tanggung. 

Bertarung Demi Kemenangan Nasib

Bukan hal yang tepat jika saya pun ikut-ikutan menyalahkan keadaan. Tidak tahu apa-apa sejak masih usia belasan tahun, harus ikut menanggung beban yang tidak ringan di usia remaja. 

Awalnya saya marah saat rumah di jual. Hutang ratusan juta di biarkan. Meskipun dunia serasa berbalik 360 derajat, hidup harus terus berjalan. Tetap belajar menerima semuanya dengan penuh lapang dada.

Mencoba Berdamai Dengan Diri Sendiri

Kehidupan ini belum berakhir. Mencoba berdamai dengan keadaan. Berjanji pada diri sendiri dengan tetap mendampingi orangtua untuk memastikan bahwa mereka tetap merasakan kebahagiaan di tempat yang baru.

Mencoba bertahan dalam keadaan yang sulit itu bukan hal yang mudah. Namun dengan pasrah pada Tuhan yang maka kuasa kekuatan itu kembali hadir.

Memilih Bertahan, Berjuang Sampai Bisa Untuk Mengubah Keadaan

Bapak memilih merantau ke tempat yang dekat sanak saudara. Disana ada kakak kandung dari ibu. Yang membantu awal kehidupan terberat saat tidak punya harta apapun.

Memulai lembaran baru dengan bertani. Ibu mendampingi bapak secara penuh sebagai ibu rumah tangga tangguh. Segala perasaan, tenaga dan cintai ia korbankan.

Sampai pada titik bisa bangkit perlahan-lahan. Bisa kontrak rumah sendiri, dekat rumah budhe. Melihat perjuangan mereka untuk tetap survive membuat hati saya tergugah. Ini saat yang tepat saya pun ikut mendampingi sepenuhnya di masa-masa tersulit.

Roda Kehidupan Terus Berputar, Apapun Kondisinya Harus Kuat Menjalani

Ya, saya dari sejak lulus sekolah menengah pertama sudah jauh dari orangtua. Baru di usia 22 tahun saya hidup serumah dengan mereka. Belajar dan bekerja selalu jauh dari orangtua. Mengumpulkan rupiah terlebih dahulu demi bisa kuliah.

Saat uang sudah terkumpul, hantaman badai itu datang. Permainan nasib itupun di mulai. Saya yang awalnya teguh pendirian meminta ijin ibu untuk kuliah tidak di restui. Karena dari dulu ambil langkah bekerja dengan alasan demi bisa kuliah.

Kondisi tidak punya harta apapun, biaya kuliah mau di bayar dengan apa?, ibu menegaskan. Memberi tanda bahwa beliau tidak setuju dengan langkah yang mau saya ambil.

Saya diskusikan baik-baik kepada mereka. Harapan itu sedikit menyala, saat bapak memberikan restu kepada saya untuk melanjutkan kuliah dengan usaha sendiri.

Saya merasa mantap saja waktu itu. Meskipun banyak hujatan dari tetangga. Orangtua sedang bangkrut kok mau kuliah. Kurang lebih olokan itu yang saya dengar dari mulut mereka.  Jadi terpantik ingin membuktikan pada dunia bahwa kehidupan kami nanti akan jauh lebih baik dari pada sekarang.

Langkah Kaki Kecil di Mulai

Modal uang beberapa juta rupiah, hasil jerih payah mengumpulkan duit bertahun-tahun saya gunakan untuk membayar pendaftaran dan angsuran pertama. Beberapa uang yang telah terkumpulpun buat bantu usaha bapak dan ibu. Selain itu saya gunakan untuk membeli sepeda motor second sebagai penunjang akomodasi pergi dan pulang kuliah.

Selebihnya, minta dukungan dari kakak yang saat itu sedang merantau ke korea. . Alhamdulillah diijinkan, menambah semangat membara untuk belajar di universitas. Saya ingin menjadi guru sesuai permintaan bapak waktu itu, bahwa ia akan senang jika putra-putrinya sukses dengan ilmu yang dimiliki.

Mencicipi Pendidikan Sarjana Adalah Keberkahan Yang Harus Saya Syukuri

Saya merasa bersyukur, di balik ujian hidup yang kami alami Allah memberikan rejeki berupa semangat dan energi untuk menatap masa depan lebih cerah. Bisa kuliah di universitas swasta dan ambil jurusan bimbingan konseling adalah sebuah keberuntungan. Tempat yang membuat saya sadar, memahami peran sebagai anak (saat itu) yang sebenarnya.

Perlahan, mencoba mengurai benang kusut yang telah terurai. Mempercantik kualitas diri, berkomunitas dan menekuni hobi. Selama empat tahun belajar di universitas yang menuai keberkahan, saya berhasil mendapatkan predikat cumloade.

Menjadi mahasiswa dengan indeks prestasi terbaik seprodi bimbingan konseling. Mendapatkan predikat mahasiswa lulus tercepat tingkat fakultas. Dan selama dua periode berturut-turut sayapun berhasil mendapatkan beasiswa khusus mahasiswa unggulan dari dikti.

Semua prestasi itu adalah awal kebahagiaan, saya mempersembahkan seutuhnya untuk bapak, ibu,adik dan kakak yang telah membantu sebagian pembayaran selama kuliah. Rejeki itu datang dengan sendirinya, yang jelas saya memang tidak pernah main-main ketika sudah memilih suatu hal akan terus konsisten dalam menjalani.

Selain rajin kuliah, pun gemar berorganisasi. Melibatkan diri sepenuhnya dalam kegiatan kemahasiswaan. Menisbahkan diri, mengerahkan tenaga dan fikiran sebagai tabungan amal serta rasa bakti  pada orangtua. Belajar menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama.
Bisikan keinginan bapak selalu hadir di setiap langkah kaki kecil ini. Beliau ingin putrinya pandai berbicara di depan umum, pandai nge-MC (membawakan acara), dan menjadi orang supel yang punya banyak kawan.

Bertarung Demi Kemenangan Nasib

Perlahan, saya menuai hikmah dari apa yang selama ini di doakan oleh orangtua. Berkat doa, kerja keras dan usaha. Melalui keaktifan berorganisasi, kepercayaan orang terdekat mengambil peran menjadi pemimpin organisasi, ketua panitia, MC, moderator dan terlibat dalam diskusi rutin setiap bulan pernah saya rasakan semuanya.

Idealisme menjadi mahasiswa benar-benar saya dapatkan waktu itu. Pun telah membuktikan dan mematahkan kalimat yang bertahun-tahun di yakini oleh senior kampus. Kalau seorang aktivis itu biasanya skripsi terbengkalai, IPKnya rendah dan lulusnya lama. Bagi saya kalimat itu tidak berlaku.

Meskipun sibuk dengan kegiatan organisasi, kuliah harus tetap berjalan dengan baik dan lulus tepat waktu. Prinsip ini yang saya pegang. Bertanggungjawab penuh atas pilihan yang telah diambil.

                   Bertarung demi kemenangan nasib

Dulu iseng-iseng saat masih kuliah mengunggah status di media sosial facebook dan instagram untuk merekam jejak perjalanan. Sebagai bukti mengapresiasi hal-hal kecil, melakukan wujud nyata menebar manfaat untuk sesama melalui organisasi yang saya ikuti.

Melakukan hal kebaikan apapun demi memperbaiki nasib. Berusaha mengubah keadaan sulit menjadi kesempatan untuk terus bertumbuh menjadi pribadi yang berkualitas.

Menemukan Harta Karun Bernama Hobi

Mencoba menekuni dunia menulis. Mulai melibatkan diri dalam komunitas yang se-misi. Ikut pelatihan di kampus dan iseng mengirim tulisan ke media sosial jaman mahasiswa pernah saya lakukan. Saat tulisan lolos dan dapat fee meski kecil, itu adalah prestasi yang membahagiakan. Secara tidak langsung, semakin cinta dengan dunia menulis.

                       Bertarung demi kemenangan nasib

Bukan hanya itu saja yang membuat lebih tergugah untuk terus melangkah ke depan. Semangat semakin berkobar dan ingin terus membuktikan pada dunia bahwa masa depan kami akan baik-baik saja.

Menatap Masa Depan Lebih Cerah

Alhamdulillah, saya benar-benar menuai hasil jerih payah dari apa yang telah kami perjuangkan. Tinggal menunggu wisuda tiga bulan saja sudah mendapatkan pekerjaan. Diterima menjadi guru honorer di salah satu sekolah swasta favorit yang ada di Magelang.

Keadaan kami semakin membaik. Namun kondisi masih banyak prihatin. Kakak masih di perantauan mengumpulkan uang buat membayar hutang-hutang bapak.

Rumah baru hasil jerih payah kakak, menjadi hunian sementara orangtua dan adik di tanah kelahiran (Pati, Jawa Tengah). Alhamdulillah, bisa menghela nafas yang cukup lega. Perlahan kami telah bangkit. Hutang bapakpun mendekati lunas.

Melanjutkan Hidup, Sebatang Kara

Saya tetap melanjutkan hidup sebatang kara di kota sejuta bunga. Mencari uang tambahan setelah pulang dari sekolah. Memberikan les privat anak sekolah dasar dan menjadi guru ngaji di TPA dekat kos.

Pergi pagi pulang malam sudah biasa saya rasakan. Rutinitas wajib demi sesuap nasi yang saya cari dengan hasil keringat sendiri.

Kini saya sudah menikah dan mempunyai keluarga sendiri. Menjadi seorang guru, dan menekuni dunia bloger.Kisah cerita ini selalu mengundang air mata, apalagi setelah kepergian bapak Januari lalu. hmmm….

Masa tersulit sudah terlampaui. Meninggalkan kesan mendalam yang kini tetap menjadi bahan renungan kehidupan. Melanjutkan kebaikan almarhum bapak, saling bersinergi untuk terus menggapai mimpi.

Blogging, aktivitas yang hampir dua tahun terakhir saya tekuni selain menjadi pendidik. Saya seorang guru bimbingan konseling dengan status guru honorer.

Kerja keras telah membentuk kepribadian saya untuk terus meniti masa depan lebih cerah. Dengan ngeblog, menemukan sebuah kesenangan. Selain itu menjadi self healing saat perasaan tak terbendung.

Rutinitas yang sering saya perjuangkan, ditengah sibuknya menjadi pendidik masa depan. Hobi yang telah mewarnai kehidupan, sejak remaja.

Sempat terputus karena suatu hal sih. Namun, Januari 2020 adalah awal saya mulai mengembangkan hobi ini agar lebih profesional lagi.

Melakoni Rutinitas Sehari-hari Demi Menjemput Rejeki

Saya hanya masuk satu jam di setiap kelas. Mengampu 9 kelas dengan masing-masing kelas terdapat 32 anak. Jadi saya punya waktu cukup longgar di jam produktif mengajar.

Di jam-jam itulah waktu yang saya gunakan untuk tetap berkarya melalui menulis. Setelah menuntaskan kewajiban yang utama.

Ada rencana besar yang harus saya perjuangkan bersama suami terlebih setelah kepergian almarhum Bapak. Menyiapkan dana pendidikan anak, berbagi rejeki dengan ibu dan membantu biaya sekolah adik. Selain itu, cicilan rumah juga belum selesai.

Menekuni Hobi Demi Menyiapkan Masa Depan

Saya ingin memanfaatkan usia produktif sekarang untuk kerja keras dan kerja cerdas. Blogging, salah satu aset digital yang saat ini masih saya tekuni dan diperjuangkan. Bercita-cita menjadi freelancer profesional dengan menulis di blog pribadi. Sebagai aktivitas di masa tua saat pensiun mengajar dengan tetap mencintai dunia literasi.

Nah, selama ini saya menulis hanya bermodalkan handphone berlayar sempit. Memanfaatkan perangkat yang saya punya untuk melahirkan minimal 4 artikel dalam satu bulan.

Mempunyai target dalam hal menulis memang, selain itu ingin menakhlukkan diri bahwa apapun kondisinya tetap bisa berkarya walaupun dengan perangkat seadanya. Demi mencapai pageview ribuan atau lebih. Belajar terus sampai benar-benar bisa mencapai page one di setiap artikel yang saya tuliskan. Semoga tidak akan lelah untuk berproses dan berprogress ya teman-teman.  

Selama ini wis bersyukur sekali, dengan keterbatasan perangkat yang ada tetap menjalankan tugas dengan baik, terus menulis dan perlahan mulai mengumpulkan prestasi sebagai pemicu diri.

ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400)

Tak dapat dipungkiri, meski mencoba fight dengan keadaan saat menjalankan produktivitas di depan layar gadget tak jarang saya menemukan gejala kesehatan yang mulai bermunculan.

Sering menahan rasa sakit di bagian leher. Merasakan mudah capek mata, dan rasanya tulang punggung agak remuk saat memanfaatkan waktu buat me time dengan menulis.

Saya memang sering berlama-lama di depan layar gadget. Mata juga mudah lelah. Mengejar deadline, mencari ide dan searching keyword untuk tulisan yang akan saya sajikan di blog pribadi.

Tidak bisa diprediksi ya, kadang dari rumah sudah berencana memanfaatkan waktu luang saat di sekolah untuk mencari ide dan menulis. Kenyataannya kondisi ruang sedang ramai. Banyak guru lain yang sharing terkait pekerjaannya. Saya tidak bisa fokus jika kondisi ruangan tidak tenang dan ramai. Gagal deh untuk melakukan misi.

Lain hal, waktu dan perangkat pinjaman ada tapi mood sedang tidak baik. Terdistraski dengan pekerjaan lain sehingga apa yang sudah saya niatkan jadi ambyar.

Saat di rumah sudah berniat setting alarm untuk nulis melalui handphone di malam hari, eh keblablasan tidur juga. Belum lagi saat mendesign flyer gawaipun lola. Cukup memakan waktu yang lama saat penyelesaian proses. Sedangkan waktu terus bergulir dan deadline menanti. Jika batas waktu menulis semakin dekat, sayapun bergegas mencari cara dan benar-benar meluangkan waktu khusus untuk menulis. Hmmmm ......

Bagi saya, menulis itu harus ada ruh dan pesan yang ingin di sampaikan ke pembaca. Mengindari lelah fisik agar artikel enak di baca adalah suatu keharusan. Keadaan tenang dan benar-benar fokus pada pembuatan tulisan. Apakah ada yang sama dengan kondisi yang saya alami ?

Begitulah beberapa warna perjuangan selama ini untuk tetap mempertahankan hobi menulis. Terkadang, saya memberikan jeda sejenak terhadap diri.

Memberikan istirahat pada diri saat tubuh dan mata terasa lelah. Memberikan ruang sejenak saat benar-benar merasa dilema ingin ikut pelatihan blogging tapi terbentur akan hal praktek. Ya karena mengandalkan satu perangkat bernama handphone kesayangan.

Tetap optimis, mungkin ini cara Tuhan mempersiapkan kesuksesanku. Membenturkan pada sebuah tantangan.

Saya tetap optimis dan harus semangat menulis . Kalimat ini yang sering saya munculkan ketika lelah menghampiri. Meyakinkan pada diri bahwa mungkin ini cara Tuhan mempersiapkan kesuksesanku kelak di masa mendatang dengan tantangan seperti ini.

Saya terus menuliskan mimpi dalam buku jurnal. Agar bisa mendapatkan laptop impian untuk menunjang kinerjaku.

Semakin kesini, tantangan pekerjaanpun bertambah. Guru sering dilibatkan dalam hal pekerjaan yang melibatkan perangkat digital.

Sayapun akan terus konsisten merawat blog pribadi ini untuk mencapai website personal yang sering di kunjungi oleh banyak pembaca. Sel keberanianku menggugah semangatku untuk terus bergerak.

Saat ini saya mempercayakan produk asus sebagai ahlinya teknologi dengan berbagai perangkat yang telah dilahirkan. ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400), laptop ultraportable untuk kinerja lebih produktif.

Sering mendapati produk ASUS di media sosial instagramnya berbagi product knowledge setiap hari rabu sore secara live instagram. Berbagai info menarik di konten feednya dan sering mengadakan giveaway menarik, itu yang membuat trusted.

Kenapa Memilih ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) Sebagai Penunjang Aktivitas Bekerja ?

Aktivitas mengajar yang sering berganti kebijakan, baik daring maupun Pertemuan Tatap Muka (PTM) 50% dimana mengharuskan guru mengajar secara daring dan tatap muka dalam satu waktu. Biasanya saya menghabiskan waktu sekitar 4-5 jam berada di depan layar gadget selama hari efektif.

Sederet jadwal rutin yang saya miliki setiap hari harus berjalan dengan baik. Hanya di jam efektif bekerja, benar-benar produktif dan menikmati hobi blogging di sela-sela menunggu waktu fingerprint untuk pulang.

Kalau di rumah fokusnya sudah berbeda, bermain bersama anak dan menanggalkan peran workingmom sampai anak tertidur pulas. Namun akan sedikit berbeda jika ada deadline menanti, tetap mengusahakan menulis di malam hari saat semua tidur terlelap.

Bertarung Demi Kemenangan Nasib

ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) ini merupakan laptop keluaran terbaru yang menjadi incaran teman bloger, pekerja, mahasiswa dan siapapun yang sering menghabiskan waktunya di depan layar untuk berkarya. Saya sendiri termasuk orang yang mendambakannya. Melihat fitur yang dihadirkan membuat ngiler.

Performa laptop yang hadir di lini Zenbook Classic ini benar-benar juara, diperkuat oleh prosesor Intel® Core™ generasi ke-11 terbaru dan juga Intel® Iris® Xᵉ graphics memberikan pengalaman penggunaan terbaik di kelasnya. Fitur canggihnya ditambah agar pengguna lebih produktif lagi, nah cocok kan ?

ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) mengusung rasio layar 16:10 dengan resolusi 2.8K (2880x1800). Artinya, meski laptop ini terkesan mungil pengguna tetap bisa bekerja nyaman dengan layar yang maksimal. Ruang kerja semakin luas ditambah kemudahan fitur touchscreen atau yang disebut layar sentuh. Semakin penasaran kan, dengan segala fitur yang dimilikinya ?

ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400)

Paham digital sudah menjadi tuntutan, profesi apapun itu. Sebagai seorang guru dan bloger, kehadiran laptop tetap menjadi primadona yang menunjang kelancaran aktivitas bekerja. Demikian pun saya, dalam memilih laptop tidak boleh asal pilih yang penting murah. 

Soal harga masih bisa dipertimbangkan, untuk performa sih tidak boleh di tawar jika itu sudah menjadi kebutuhan. Sekarang saya akan mengulas segala kecanggihan yang terdapat pada ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) ya. Biar semakin terpesona dengan beberapa kelebihannya.

Design Ringan, Ringkas Mendukung Produktivitas

Praktis, alias tidak ribet saat dibawa bekerja kemanapun. ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) telah didesign sebagai laptop yang ringkas, ringan dan tangguh. Bobotnya hanya 1,4 kg dengan ketebalan body 16,99mm. Dimensi layarnya sekelas bodi 13 inchi padahal sebenarnya 14 inchi hlo.

Berkat kecanggihan teknologi NanoEdge Display, bezel layar ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) begitu ramping. Bingkai device pada layar hanya setebal 3mm. 

Bisa dibayangkan ya, betapa tipisnya bezel layarnya. Meskipun begitu ukuran layar tetap maksimal dan kokoh. Jika di pegang tetap tidak mengurangi kenyamanan sebagai pengguna.

ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400)

Sayapun tidak perlu khawatir lagi merasakan beban berat lebih saat memasukkan laptop ini ke dalam ransel. Bodynya yang slim, tangguh dan ringkas tidak memakan ruang di dalam tas.

Aspek ratio layarnyapun mencapai 92% menunjang sekali saat teman-teman mau membaca media online, menulis, design gambar dan menonton video. Sangat mendukung produktivitas untuk menjadi profesional kan. Mengajar, blogging dan ngonten sepuasnya dengan layar yang maksimal.

Laptop Ultra-Portable di Segala Sisi, Keamanan Teruji

ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) sama seperti laptop keluaran asus lainnya. Dirancang melalui berbagai proses ketahanan uji berstandar US Military Grade (MIL-STD 810H) itu tandanya sudah lolos mengantongi sertifikasi lolos uji ketahanan tes engsel, tes port, tes tekanan, tes kebisingan, tes keyboard, tes akselerasi tinggi , tes jatuh, tes goncangan dan tes temperatur.

ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400)
Zenbook 14X OLED (UX5400) mampu bekerja ekstra dengan adanya ErgoLift Hinge , suatu teknik yang telah dirancang otomatis. Teman-teman dapat memiringkan keyboard ke posisi mengetik paling nyaman hingga 180⁰, bisa memilih sudut layar terbaik . Antara jarak pandang mata dengan layar bisa diatur sesuai kenyamanan, sangat portable.

Mekanisme engsel ErgoLift hinge (Engsel Ergolift) juga memberikan manfaat lain hlo, saat keyboard dimiringkan ada aktivitas keluar masuk udara bagian bawah sasisnya. Audio jadi jelas dan jernih karena speaker bisa bekerja optimal.

Bekerja jadi lebih nyaman dong ya, dimanjakan dengan kejernihan audio pula. Sambil mengetik bisa putar musik atau lagu-lagu favorit, sangat cocok.

Layar Penuh Warna Mata tetap Terjaga

Laptop ringan dan penuh gaya ini telah mengusung layar ASUS OLED. Mengantongi sertifikasi low blue-light dan anti-flicker dari TUV Rheiland. Itu artinya layar laptop ramah untuk kesehatan mata.

Mau berlama-lama di depan layar tidak perlu mengkhawatirkan lagi jika nanti takut mata lelah lah, capek, ataupun pedih. Dijamin keluhan yang dikhawatirkan tidak akan terjadi.

Justru mata akan dimanjakan dengan visual terbaik pada setiap tampilan di tingkat pencahayaan blue light yang terendah. Berkat flicker-free technology ini pula membantu meminimalkan kasus kelelahan mata dan penyakit merusak lainnya.

ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400)

ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) telah tersertifikasi oleh VESA, melalui dukungan fitur HDR ASUS OLED mampu memproduksi warna yang sangat kaya. Tingkat akurasi warna yang dihasilkan sangat tinggi dan mampu menghasilkan warna yang konsisten.

Telah teruji dan tersertifikasi berstandar industri, Pantone Validated Display. Berdasarkan hal tersebut ASUS OLED mampu mereproduksi warna dengan color gamut mencapai 100% pada color space DCI-P3. Sesuai dengan standar industri perfilman masa kini..

Semakin Produktif Dengan Fitur ScreenPad™ 2.0 Yang Penuh Aksi

ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) merupakan laptop kelas premium yang telah dilengkapi fitur ScreenPad™ 2.0. Didukung oleh software screenxpert yang menawarkan banyak fitur dan manfaat.

Saat ScreenPad™ 2.0 diaktifkan, teman-teman bisa bekerja lebih mudah. Tinggal sentuh perintah apa yang diinginkan akan muncul layar sekunder interaktif yang membuat kinerja jadi lebih efisien. Tidak perlu membuka atau menutup layar kerja saat mau melakukan perintah yang lainnya dalam satu waktu.

ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400)

Intinya ScreenPad™ 2.0 berfungsi sebagai layar sekunder yang bisa menampilkan aplikasi apapun melalui fitur App Switch. Dalam satu waktu bisa melakukan perintah multitasking. Siapa yang tidak semakin terpesona dengan kecanggihan yang dihadirkan pada ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) ini?, benar-benar laptop yang penuh aksi.

Terdapat quick key juga yang memudahkan teman-teman dalam pengoperasian. Tanpa menghafal kombinasi tombol di keyboard, teman-teman bisa mengakses shortcut lebih cepat.

Transfer Data Secepat Kilat dan Konektivitas Lengkap

Konektivitas yang lengkap akan memberikan kemudahan teman-teman saat benar-benar membutuhkan jaringan internet yang stabil dan cepat. Sangat tepat jika pilihan itu ada pada ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) sebagai perangkat penunjang produktivitas dalam bekerja dimanapun dan kapanpun

Berbagai port seperti HDMI 2.0, USB 3.2 gen2 Type-A hingga MicroSD dan 3.5mm combo audio jack tetap bisa dimanfaatkan dengan baik ketika membutuhkan konektivitas menggunakan kabel. Semua port yang menunjang konektivitas cepat ada pada laptop ini.

Jadi tidak perlu bergantung pada sebuah dongle, perangkat tambahan yang menghubungkan laptop dengan jaringan internet.

ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400)

Bukan hanya soal konektivitas yang lengkap, ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) juga memiliki kecepatan transfer data sangat tinggi yaitu mencapai 40gbps. Dapat digunakan untuk menghubungkan monitor tambahan dengan dukungan resolusi hingga 8.K.

Mau mengisi daya baterai melalui adapter charger maupun power bankpun bisa. Semua keuntungan ini berkat dua port USB Type -C Thunderbolt™ 4, sebuah port modern yang telah mendukung fitur USB Power Delivery.

Kalau untuk konektivitas nirkabel, Zenbook 14X OLED (UX5400) mengandalkan WIFI 6 yang tertanam didalamnya. Wifi 6 memberikan kecepatan transfer data yang lebih tinggi dan stabil. Sangat berbeda dengan wifi generasi sebelumnya.

Didukung Hardware Modern dan Performa Powerful

ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) tidak hanya handal untuk mendukung aktivitas para profesional. Ia juga powerful dan multitasking berkat kecanggihan teknologi yang ditenagai oleh 11th Gen Intel® Core™ processors.

Ditemani oleh chip Intel® Iris Xe Graphics dan juga NVIDIA® GeForce® MX450. Chip yang mempunyai kemampuan penuh aksi dalam pemrosesan grafis ekstra yang cocok untuk para content creator.

Laptop kualitas premium yang sangat lengkap. ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) dilengkapi memori berkapasitas hingga 16GB. Dibekali penyimpanan berupa PCle SSD yang diyakini memiliki performa tinggi. Kapasitas yang ekstra lega hingga 1TB.

Saya benar-benar membayangkan sepenuh hati. Sambil memeluk laptop impian ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) menjadikan saya dapat bekerja dengan nyaman dan lancar. Tanpa memikirkan keresahan yang telah menghampiri selama ini.

Bismillah, semoga Allah meridloi usaha besar ini. Bantu amiinkan ya teman-teman. Performa laptop keluaran terbaru ini memang memberi iming-iming yang sangat lengkap dengan fitur dan kualitasnya.

ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400)

Performanya patut diapresiasi jempol. Kapasitas baterainya pun besar yaitu 63Whr. Memiliki daya baterai yang sangat panjang untuk aktivitas bekerja di luar. Tak hanya itu, fitur fact charging juga dimiliki ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400). Ngecharge dalam waktu 30 menit daya baterai telah terisi hingga 50%.

Wow, semakin bisa diandalkan dalam segala kondisi ya. Tidak heran jika performa Zenbook 14X OLED (UX5400) benar-benar diunggulkan daripada laptop generasi sebelumnya.

ASUS menambahkan fitur Intelligent Performance Technology (AIPT) dengan tiga mode performa yaitu Performance Mode, Balance Mode, serta Whisper Mode.

Pada Performance Mode, sistem secara otomatis menyesuaikan pengaturan kipas. Mode ini mengatur nilai batas daya hingga 40W. Bahkan akan benar-benar hemat daya yang sangat dingin dan senyap saat dialihkan ke whisper mode.

Saat dialihkan ke Balance mode, parameter kinerja dan daya yang dioptimalkan begitu tangkas. Memberikan solusi agar perangkat tetap aman, kokoh saat diajak tempur berjam-jam dalam bekerja.

ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400)

Spesifikasi Lengkap ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400)

Main Spec.

Zenbook 14X OLED (UX5400)

CPU

Intel® Core™ i7-1165G7 Processor 2.8 GHz (12M Cache, up to 4.7 GHz)

Operating System

Windows 10 Home

Memory

16GB LPDDR4X

Storage

1TB M.2 NVMe™ PCIe® 3.0 SSD

Display

14" (16:10) OLED 2.8K (2880x1800) 90Hz 400nits DCI-P3:100% NanoEdge display, PANTONE Validated Display, VESA TrueBlack HDR, TÃœV Rheinland eye care certified, 92% screen to body ratio

ScreenPad™ 2.0 (FHD+ (2160 x 1080) IPS-level Panel)

Graphics

Intel® Iris Xe Graphics, 

NVIDIA® GeForce® MX450, 2GB GDDR6

Input/Output

1x USB 3.2 Gen 2 Type-A, 2x Thunderbolt™ 4 supports display and power delivery, 1x HDMI 2.0b, 1x 3.5mm Combo Audio Jack, Micro SD card reader

Camera

720p HD camera

Connectivity

Wi-Fi 6 (802.11ax) + Bluetooth 5.0 (Dual band) 2*2

Audio

Built-in speaker, Built-in array microphone, harman/kardon certified

Battery

63WHrs, 3S1P, 3-cell Li-ion

Dimension 

31.12 x 22.12 x 1.69 ~ 1.69 cm

Weight

1.4Kg

Colors

Lilac Mist, Pine Grey

Price

Rp 23.999.000

Warranty

2 tahun garansi global

Bertarung Demi Kemenangan Nasib Bersama ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400)

Tak terasa, mendekati akhir penulisan artikel ini mata hampir basah sepanjang proses. Terngiang-ngiang kecanggihan teknologi yang diciptakan dan itu ada pada ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400).

Teringat masa lalu juga, saat roda kehidupan benar-benar berada di titik paling bawah. Bertarung demi kemenangan nasib demi mencapai kebahagiaan yang hakiki.

Bekerja keras melawan peluh dan pedih, namun semangat harus terus menyala. Bapak (almarhum), insha allah saya akan tetap berkarya seperti ungkapan sebelum-sebelumnya yang pernah engkau sampaikan. "Sukseslah dengan ilmu yang kau miliki". Al-fatihah untukmu, semoga tenang di alam sana. Amiin.

Dengan tekad kuat, saya akan terus bergerak dengan hobi yang saya tekuni yaitu blogging dan mengajar dengan sepenuh hati. Menata masa depan penuh dengan kekuatan diri, konsistensi dan bekerja keras.

Beberapa hal inilah yang bisa kulakukan dengan ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) sebagai rasa syukurku, mengapresiasi hal-hal kecil.

ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400)

Tak disangka, kebiasaan baik yang muncul saat remaja ternyata ikut andil membentuk minatku. Hobi yang muncul saat tidak tahu kemana akan mengembangkan hobi menulis, ternyata bisa menjadi teman terbaik di saat perasaan senang, bahagia maupun kecewa. Bahkan dapat mendatangkan bonus berupa cuan dan secuil prestasi.

Melalui jurnaling, bercerita di media sosial dan terus memberikan afirmasi positif "aku pasti bisa" telah menjadi atmosfer terbaik dalam menjalani kehidupan. Yang tidak kusadari, harta karun itu memberikan energi yang luar biasa.

Seperti yang sudah-sudah, biasanya saya terus menimba ilmu secara daring. Memanfaatkan media online, platform online dan apapun yang serba mengandalkan internet untuk menambah wawasan hidup.

Menjadi seorang guru dan bloger, bagi saya adalah profesi yang menyenangkan. Menuntut saya untuk terus belajar menikmati literasi yang butuh penguatan. Kalau peningkatan skill secara offline sudah pasti dong. Selalu siap saat diberi mandat untuk mengikuti pelatihan/tugas dari sekolah.

Menjadi guru berprestasi dan bloger profesional adalah impian besar. Membekali diri dalam menyiapkan generasi peradaban, yaitu mengemban amanah mendidik anak mencapai kesuksesan dengan tetap mengingat Tuhannya dalam setiap langkah.

ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400)

Puluhan kali gagal memenangkan kompetisi menulis. Namun, tak membuat saya bosan untuk terus mencoba dan mencoba. Sampai saya benar-benar bisa menakhlukkan kompetisi itu. Sadar diri, terus berlatih dan belajar dari kesalahan. Membuat haus akan ilmu dan menghargai diri sendiri disetiap proses.

Bagi saya, kekalahan tetap menjadi kemenangan yang harus di akui. Mengapresiasi hal-hal kecil sebagai sumber energi positif untuk terus menyalakan sel keberanian dalam mengikuti perlombaan. Disitu saya bisa mengukur kemampuanku.

ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400)

Saya gemar berkomunitas, aktivitas menyenangkan yang sering membuka mata dan hati untuk terus bergerak. Ada sesuatu hal yang baru. Ilmu baru, jaringan, dan rejeki yang bisa di jemput melalui berkomunitas. Mengasah kemampuan berkomunikasi, memantik diri agar tidak ketinggalan dengan yang lainnya.

ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400)

Menulis sudah menjadi healing tersendiri. Jika sehari tidak menulis rasanya ada yang kurang. Walau hanya sebatas nulis caption di medsos atau nyetatus hal ini cukup menghibur. Meskipun rempong saat di rumah, diam-diam sayapun terus menggali ide menulis saat beraktivitas dengan anak. Serasa otak ini terus berfikir apa ya yang ingin saya bagikan melalui tulisan.

ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400)

Poin penting yang masih menjadi angan-angan dan target kedepan. Belajar SEO layaknya senior idaman yang diam-diam saya ikuti terus perkembangannya.

Gabung di beberapa grup aktif ngeblog kadang membuat saya melempem kadang sebaliknya. Mereka terus melejit ikut kelas keren berbau SEO, sedangkan saya masih stagnan dan belum berani ambil langkah. Terbayang nanti praktiknya bagaimana karena belum punya laptop sendiri. Pasti akan tidak maksimal jika dalam pengerjaan nunggu waktu yang pas saat di sekolah.

Saya yakin kehadiran ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) ini akan menjadi teman terbaik dalam bertarung demi kemenangan sebuah nasib. Pantang menyerah dalam segala kondisi, meyakinkan diri bahwa ada Tuhan yang menyertai disetiap langkah kaki ini. Merry Riana bisa menggapai kesuksesan dengan caranya, sayapun harus bisa.

Yuk, saling menguatkan teman. Apapun kondisi sulitmu jadikan itu sebagai tantangan dan kesempatan untuk belajar lebih baik lagi. Belajar mengapresiasi diri, merekam hal bermakna yang siapa tahu bisa saling menginspirasi.

Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Siapapun berhak sukses, asal teman-teman bisa menemukan kunci keberhasilan itu. Saya, kamu, dan siapapun yakin pasti bisa. Tetap semangat !


Artikel ini diikutsertakan dalam ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) Writing Competition bersama bairuindra.com
 




1 komentar

Comment Author Avatar
2/4/22 11:23 Hapus
Halo, terima kasih ya sudah mengikuti ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) Writing Competition. Semoga mendapatkan hasil yang terbaik ya!