Cerita Emak Rempong Mengikuti Tantangan One Day One Post, Bakalan Lulus Nggak Ya

Cerita Emak Rempong Mengikuti Tantangan One Day One Post, Bakalan Lulus Nggak Ya

Daftar Isi

Jadi guru, ngapain sih mbak masih mau jadi bloger?

Pertanyaan yang muncul saat aku jadi guest star di salah satu WAG komunitas bloger yang aku ikuti. Cukup menohok tapi aku jawab santai saja sih. Mungkin dianggapnya, kurang kerjaan kali ya, sudah sibuk ngajar masih menyibukkan diri. 

Sama halnya dengan, kenapa aku ikut challenge one day one post bersama komunitas ODOP? Kalau aku pikir-pikir sangat kurang pekerjaan sih, bahkan ikutan challenge ini aku belain persiapannya hampir setahun. 

Pas banget timingnya, akhir tahun ajaran sekolah dan waktu awal masuk sekolah insha Allah terus aku perjuangkan agar bisa jadi alumni ODOP Batch 10. 

Bersama ini, aku akan menguraikan suatu hal yang berkaitan banget dengan challengenya. Emak rempong mengikuti tantangan one day one post, bakalan lulus nggak ?

one day one post

Coba tebak, bakalan lulus nggak ? Wajib posting setiap hari di blog dengan ketentuan minimal tulisan 300 kata, 450 kata bahkan sampai 650 kata. Setoran harian ya setor tulisan tantangan seminggu sekali. Dianjurkan aktif di forum diskusi dan materi minimal 3-4 kali dalam seminggu. Urus pekerjaan, momong anak dan tanpa ART. Menurutmu, bakalan lulus enggak emak rempong ini?

Motivasi Ikut Tantangan One Day One Post

Kalau ditanya soal motivasi, jawabnya ingin mengikuti jejak senior odop yang sudah melalang buana menimba ilmu, bertabur prestasi, melebarkan relasi sebab mereka tuh sesuatu banget. Perjuangannya bloging dan writing patut diacungi jempol.

Senada dengan visi komunitas ODOP yang mana ingin melahirkan penulis yang hebat bertabur prestasi dimanapun. Yap, semakin dalam nyemplung meskipun masih ditahap sebagai calon member komunitas one day one post, semakin kentara komunitas odop untuk dicintai. 

Ilmu yang dibagikan enggak kaleng-kaleng. Sistem yang dijalankan sangat menantang para peserta odop Batch 10. Termasuk aku, yang semakin kesini terseok-seok bagi waktu karena rutinitas mengajar aktif lagi. Banyak hutang aku gaes, sampai-sampai japrian cantik dari Kak Pije memenuhi pesan di whatsapp ku. 

Keseruan Emak Rempong Ikut Tantangan One Day One Post

one day one post

Lama-lama bikin stress ini tantangan, bahkan aku berada di ambang ingin menyerah disaat deadline ini dan itu minta diselesaikan semua. Akhir-akhir ini terutama, waktu dimana mengajar di sekolah menjadi prioritas utama. 

Satu sisi, sudah terlampau jauh perjalanan ini mengikuti tantangan one day one post, sayang banget jika tak bisa ku takhlukkan. Sampai-sampai, liburan kenaikan kelas kemarin aku enggak jadi mudik ke Jawa tengah hanya demi bisa tuntas tantangannya. 

Aku mencoba balik lagi dan mengevaluasi. Yuk win, bangkit ah, semangat lagi ah, meski sudah jarang aktif di forum setidaknya setoran harian dan setoran tantangan dipenuhi. Beberapa kalimat self talk bermunculan dalam otakku, hati merespon dengan penuh perasaan. Hah, lanjutkan ah. 

1. Bulan Pertama Tantangan

Masih ditahap aman bulan pertama mengikuti tantangan one day one post bersama komunitas ODOP Indonesia. Waktu itu aku enggak terlalu disibukkan dengan jam mengajar sebab kegiatan di sekolah berada di tahap ujian akhir sekolah. Pelajaran sudah tidak ada, hanya kegiatan remidi, kegiatan akhir sekolah berupa lomba-lomba antar kelas dan rapat. 

Lumayan banget bisa dapat dispensasi dan bisa atur jadwal dengan mudah. Di sekolah aku gunakan untuk membuat tulisan,di rumah waktunya bermain bersama anak.

Bisa mengikuti kegiatan rutin di WAG, aktif di forum grup kecil, beberapa kali aktif di WAG materi yang biasanya diadakan dua kali dalam seminggu, beberapa kali aktif di forum bedah tulisan dan forum SJLD ( forum perkenalan sesama member dan bergilir). 

Awal-awal tantangan macam lewat jalan tol dalam menyelesaikan tantangan dan setoran harian. Bahkan aku bisa mengikuti kompetisi lomba. Tapi ya itu, begadang sudah jadi rutinitas yang kerab aku lakukan demi bisa setor tulisan harian.

Liburan sekolah, anak juga libur. Mau antar ke sekolahnya cukup jauh jadi aku putuskan liburan di rumah saja. Seminggu pertama kebetulan si kecil sakit. Ya itu, adaptasi dan atur jadwal sedemikian rupa agar semua berada di tahap aman. Sampai-sampai aku sering bilang kepada si kecil, "bunda belajar dulu ya, Mas Andra bobok dulu". Kerab dia ingin menemani begadang tapi akunya yang enggak boleh. Pokok sesuatu banget deh.

2. Bulan Kedua Tantangan 

Dua Minggu pertama, tepatnya di bulan kedua tantangan berjalan masih bisa diusahakan. Liburan masih berjalan. Awal masuk sekolah dan pembelajaran mulai aktif 100%, ujian tantangan semakin berat. Bukan hanya aku yang terseok-seok mengatur waktu, padatnya kegiatan turut mengikuti. Huft,,,,, aku putuskan untuk jalan bagaikan air mengalir. 

Hutang tulisan sudah jadi kebiasaan. Walau sebenernya sudah ngedraf dan bikin tulisan kadang terkendala dengan kelelahan fisik yang mana ketiduran jadi alasan sering yang aku sampaikan ke teman maupun kak Pije. Semoga dimaklumi 🙈. 

Tantangan minimal jumlah kata yang wajib di setor, menulis genre tulisan yang enggak aku banget, serta tantangan lain yang bikin aku cukup kewalahan bakalan jadi penghias dan pengalaman yang terikat dalam tulisan ini. 

Meski tantangan ini enggak dipungut biaya sama sekali, ghiroh untuk bisa menyelesaikan tantangan terus menghantui. Prinsipku, awal niat ikut harus dikerjakan dengan baik dan wajib lulus. Sebab ini bukan kali pertama tantangan menulis yang aku ikuti. Bisa dikatakan, modal ini yang aku punya sebagai senjata belajar konsisten menulis.

Enggak peduli berapa waktu yang aku habiskan, enggak peduli meski harus begadang tetap kuperjuangkan. Pasalnya, mumpung anak masih satu, aku ingin mengejar beberapa kelas yang layak aku perjuangkan sebagai bekal menjadi bloger mapan. Bantu aminkan ya teman.

Setelah melalui tantangan yang semakin berat, aku jadi bisa mengambil beberapa poin yang bakal aku tuliskan disini sebagai tips buat teman-teman yang ingin mengikuti OPREC ODOP Batch berikutnya. 

1. Niat dan Tekad yang Bulat

Lingkaran yang enggak penuh dan bulat pasti dikatakan bukan lingkaran. Oleh sebab itu, menanamkan niat yang tulus serta bertekad untuk menyelesaikan tantangan harus bisa dicapai. 

Sudah mengorbankan waktu dan segalanya, jika enggak lulus bakalan rugi. Itu yang jadi prinsipku. Meskipun enggak jadi pemenang, setidaknya kita belajar menikmati sebuah proses kehidupan.

Kalau dipikir-pikir, buat apa begitu? Namanya passion, apapaun rintangannya bakalan dihadapi. Menurutku, itu kuncinya.

2. Pandai-pandai Mengatur Waktu

Setiap orang memiliki waktu yang sama selama 24 jam. Mereka pasti punya kegiatan yang paling diprioritaskan. Sama halnya dengan mengikuti OPREC ODOP. Pandai mengatur waktu menjadi kesuksesan berikut ya.

Komunikasikan dengan partner aktivitas apa yang sedang dijalani. Jangan sampai ketuker mana kewajiban dan mana hak yang harus kita berikan ke anak, misalnya.

Jadi reminder untuk diri sebenarnya, karena aku juga terus belajar mengelola waktu dengan baik. Karena bukan typikal orang yang senang ngobrolin unfaedah, menulis cukup membantu diriku menghindari hal-hal negatif yang biasanya dilakukan emak-emak yaitu ngerumpi. 

Pikirku, daripada waktu dibuat scroll info hiburan atau katakanlah scroll info guyonan, ngerumpi dan diam tak melakukan apapun saat menunggu waktu, rasa-rasanya jadi mubazir waktuku.

Selama yang aku pilih dan lakukan sebagai kegiatan positif bakal aku perjuangkan. Inipun sama,aku lakukan pada si kecil. Sering ajak ngobrol, kasih pengertian dan perhatian ke anak tentang aktivitas apa yang sedang emaknya jalani. Alhamdulillah, dia cukup membantu. Enggak rewel, bagiku sudah membantu banget proses jalannya mengikuti tantangan one day one post.

3. Usahakan Aktif di Forum Diskusi Maupun Materi

Ibarat kata menabung poin. Yap, dalam proses menikmati tantangan ini ada kewajiban yang ditunaikan. Selain setor tulisan harian dan tantangan, dianjurkan aktif di beberapa forum yang berjalan. Kehadiran dan keaktifan bertanya sangat dinilai. Lumayan, buat menambah poin jika suatu saat terkendala dengan setoran. 

Ada sistem eliminasi yang diberlakukan. Bagi yang dalam waktu seminggu enggak memenuhi setoran ya bakalan di kick. 

4. Buat Tulisan Sesuai Ketentuan

Terbiasa nulis panjang dan lebar, membuat aku susah mengerem banyaknya kata yang seharusnya aku tulis. Menulis 300 kata bagiku cukup sedikit, ketika aku masih ada waktu buat nulis banyak. Akan berbalik ketika waktuku kurang cukup untuk menulis sedangkan 450 kata harus terpenuhi. Pintar-pintarnya kita mengurai kalimat menjadi sebuah tulisan yang layak dibaca.

Sepanjang perjalanan memenuhi tantangan, hanya sekali saja aku gabut dan berpengaruh dalam tulisan yang mana ruh dalam tulisanku enggak bernyawa. Yang ada, tulisanku sangat klise. 

Nah, aku bagikan tips untuk menulis ide buat memenuhi setoran one day one post ya. Biar kamu enggak kehabisan ide menulis dan buat kamu jadi stagnan. Kalau sudah stagnan motivasi untuk lanjut semakin lama bakal terkikis. 

Tips Memunculkan Ide Menulis Untuk Memenuhi Tantangan One Day One Post

1. Sumber tulisan dari Kulwap

Yap, aku termasuk orang yang gemar mengkoleksi materi dari Kulwap. Meski sesi kulwap sudah usai, aku biasanya menyimpan materinya sampai batas waktu yang enggak bisa ditentukan. 

Kalau sudah aku tulis biasanya tetap aku simpan. Balik ke pribadi masing-masing. Biasanya aku buat untuk bahan tulisan sekaligus mengikat ilmu.

Sama halnya dengan kulzoom atau suatu event yang menjadikan youtub sebagai media penyampaian materi. Biasanya aku simpan linknya dan jika ada waktu longgar aku dengarkan kemudian buat review. Enggak pandang waktunya kapan meskipun terlampau lama, prinsipku selama ilmunya benar dan disampaikan oleh pakar yang berkompeten tetap aku pakai.

2. Sumber tulisan dari aktivitas harian

Saat weekand pergi bareng suami dan anak ke suatu tempat bisa jadi bahan tulisan hlo. Atau aktivitas harian yang mengesankan hari itu juga bisa banget di tuliskan.

3. Sumber tulisan dari Buku bacaan yang kamu suka

Biasanya aku pakai buku anak untuk kureview. Sebab diblogku ini kebetulan membahas tentang parenting. Karena senang saja dengan aktivitas membaca nyaring, jadi review buku anak aku munculkan . Sekaligus mengikat momen dalam tulisan sebagai bukti membersamai tumbuh kembang anak.

4. Sumber tulisan dari tema kompetisi lomba blog

Yap, ini salah satu andalan banget. Mengikuti lomba blog demi memenuhi beranda blog pribadi sekaligus mengukur kemampuan diri. Meski cenderung membuat agak mikir lebih keras, tak apa. Beberapa label dalam blogku biar seimbang

Nah, bagaimana teman-teman. Apa yang aku tuliskan cukup menggambarkan ya bagaimana emak rempong mengikuti tantangan one day one post bakalan lulus apa enggak? . Kalau mengingat cara daftarnya waktu itu, OPREC ODOP Batch 10 harus meracik tulisan bertema sejarah dan kebudayaan suatu daerah membuatku tertantang. Oleh sebab itu, aku wajib lulus. Kepedean ya 🤭.

Aku berharap semoga terus konsisten dalam bloging, semangat menelurkan karya berupa antologi berikutnya dan semakin bersinar dengan mengumpulkan prestasi meski kendalaku dalam menulis tetaplah sama. Butuh support WiFi dan laptop gaes. Semoga perlahan tercapai impianku. Amiin. Terimakasih bagi kamu yang telah bertahan membaca essaiku sampai the last. Big thanks.

2 komentar

Comment Author Avatar
1/8/22 08:59 Hapus
Ternyata penuh tantangan ya kak, salut banget sama kakak 😭 dari pembagian peran jadi istri, ibu juga seorang pendidik.
Aamiin semoga satu persatu impiannya tercapai ya kak. Pasti lulus, semangat terus kak!!
Banyak banget perjuangan yang membutuhkan pengorbanan besar sampai enggak mudik demi fokus di writing challange inii. Keren banget Kak Win! Pasti bukan hal yang mudah untuk memutuskan, tapi inlah yang terbaik karena memang untuk meraih cita-cita yang mana inilah kesempatan yang enggak bisa dilewatkan. Dengan pengorbanan Kak Win ini sih aku yakin banget kalau Kakak bakalan lolos, enggak mungkin enggak. Akan selalu ada kabar baik di balik pengorbanan besar dan kesabaran. 🤍🤍