Menjadi Konten Kreator Wujud Berbagi Kebaikan
Daftar Isi
Tantangan baru, merawat passion sebagai conten creator itu tidak mudah. Sebagai ibu bekerja, saya menyadari hal itu. Sisi lain, passion yang sudah saya tekuni 3 tahun lalu, kok sayang ya mau ditinggalkan.
Jadi, ketika jenuh karena sedang banyak tugas. Sebisa mungkin mengolah rasa, ambil waktu jeda dan cari inspirasi. Ada yang mengalami hal sama kayak saya ?
Mengapa Memilih Conten Creator ?
Bukan tanpa alasan, saya sebegitu memperjuangkan profesi satu ini. Dulu, almarhum Bapak menginginkan saya bisa berdakwah. Jujur, itu bukan saya banget. Apalagi tugas pendakwah itu berat. Sedangkan diri merasa enggak mampu.
Basic ilmu agama juga masih sangat dangkal. Meski demikian, saya tidak pernah lupa dengan celotehan almarhum Bapak pada waktu itu. Justru saya berdoa, siapa tahu bisa lewat jalan lain agar saya tetap bisa melakukan dakwah dengan cara yang saya suka.
Conten creator, saya menyebut sebagai ladang berbagi. Pun bisa diartikan sebagai ladang untuk berdakwah. Profesi yang saya kenal sejak tahun 2020 ternyata cukup memberikan warna bagi kehidupan yang sekarang.
Enggak menyangka juga, sebab sebelumnya tidak pernah terbayang bakal bersentuhan sama dunia kreator digital. Bermula dari kelas menulis, freelancer, blogging dan merambah ke rasa penasaran " apa benar menjadi kreator digital bisa mendatangkan pundi-pundi rupiah?"
Karena keadaan, saya emang butuh duit tambahan. Perlahan menekuni dan hingga akhirnya beneran bisa membuktikan bahwa menekuni dunia kreator digital bisa banget dikerjakan, terjunlah menjadi blogger. Sesekali ikut berperan jadi influencer, bikin konten kayak youtuber atau selebgram ternama. Sesuai niche yang saya pilih.
Mom and kids, parenting, pendidikan dan pengembangan diri. Mulai ketemu ya arahnya. Hingga saya mengartikan bahwa menjadi kreator digital bisa juga menjadi ladang dakwah untuk berbagi konten yang bermanfaat.
Menjadi Konten Kreator Wujud Berbagi Kebaikan
Sama-sama memberikan pesan positif dan bisa diambil hikmahnya oleh follower . Membuat konten berupa microblog, foto, video pendek dan berupa tulisan serta-merta menjadi hal yang sering saya kerjakan. Meski enggak rame banget job-job yang berhasil saya tuai. Setidaknya, dengan membuat konten serta memanfaatkan beberapa platform adalah cara saya berbagi kepada sesama manusia.
Soal privacy, tentu saya punya parameter sendiri mana yang harus saya up di media sosial dan mana yang rahasia pribadi buat konsumsi sendiri.
Makanya, tidak heran, jika sepadat apapun aktivitas mengajar saya, sebisa mungkin untuk tetap bikin konten.
Berat memang, jika saya menyerah karena keadaan. Sebaliknya, terasa mudah bila saya terus konsisten menjalankan. Semua balik pada big why, untuk apa memilih menekuni dunia conten creator.
Jaman sudah berkembang, ada internet ya harus dimanfaatkan.
Ada banyak cara kita untuk berbagi. Ilmu bila mandeg, tak dibagikan ya nanti lama-lama akan tumpul. Selain sebagai wujud ladang berbagi, meracik ide dari apa yang kita kerjakan bisa jadi inspirasi sesama teman. Selain itu, buat bukti merekam jejak perjalanan agar apa yang terjadi tidak pernah usang.
Bisa buat cerita anak cucu. Bisa juga sebagai aset digital yang nantinya mau saya wariskan kepada anak/cucu yang punya ketekunan dalam menikmati anugerah Allah berupa kecerdasan linguistik yang mumpuni.
Makanya, terbiasa aktif dan produktif ketika ada waktu luang mending saya manfaatkan untuk bikin konten. Bikin konten itu seru. Awalnya saya juga kaku, lama-lama karena sering mencoba, ikutan challenge, belajar dengan mengikuti kelas, ngonten menjadi lebih luwes saja saat tampil di depan layar.
Ide Ngonten Dari Aktivitas Sehari-hari
Konten kreator adalah sebuah kreativitas, sebisa mungkin menghindari mager buat konten. Pasalnya, jika mandeg bikin konten, personal branding diri juga turut terpengaruh.
Ide Ngonten Bisa Terus Berjalan, Coba dari Sini :
- Channel Youtube
- Pilih sesuai apa yang di suka
- Pengalaman saat pergi ke suatu tempat
- Aktivitas sehari-hari
- Baca buku
- Diskusi
- Mengikuti Webinar Online/Offline
- Komunitas terkait
- Ikut kelas berbayar
Biasanya, mengumpulkan bahan ngonten dari aktivitas keseharian. Misal, dari aktivitas di sekolah atau saat beraktivitas di rumah sebagai ibu rumah tangga. Bisa dikemas menjadi konten berfaedah dengan menyisipkan nilai edukasi. Sal tidak nyomot ide dari orang lain dengan konten yang sama. Big No !.
Menjadi kreator konten itu mudah kok. Hanya modal ponsel pintar berbekal internet cepat, mau bikin konten apapun bakal lebih mudah. Apalagi dengan memanfaatkan internet cepat, bisa sat set meracik ide konten jadi lebih menyenangkan. Asal tidak berhenti karena males dan buntu mendapatkan ide, ngongten bisa jalan terus. Namun, bila sudah males, mau memulai lagi juga lumayan susah.
Maka, merawat passion menjadi konten kreator agar pahala jariyah tetap berjalan, menyisipkan edukasi yang orientasinya adalah mengajak dalam kebenaran adalah suatu hal yang tidak salah.
Itulah cara saya, wujud berbagi kebaikan sebagai ladang berdakwah sekaligus mengikat perjalanan kehidupan agar lebih berkesan. Btw, kalau teman blogger bagaimana ? Jago design grafis, jago meracik tulisan menjadi artikel menarik, gemar foto atau bikin video boleh juga menekuni dunia konten kreator sebagai wujud berbagi kebaikan.
Posting Komentar