√Perempuan, Karir dan Kesempatan

Perempuan, Karir dan Kesempatan

perempuan dan kesempatan
sumber gambar : pexel

Pemikiran jaman dulu, perempuan yang memilih menikah maka karirnya akan terhambat. Ada yang bilang, langkahnya juga makin lambat. Siapa bilang demikian?

Mbak Nana (Mantan Jurnalis Metro TV) pemilik Narasi dalam sebuah podcast menyampaikan, perempuan akan ada masanya kok. Nggak perlu diburu-buru. Nggak apa juga jika terlambat. Kan ada support sistem berupa sahabat. Toh, hidupnya juga nggak sepi-sepi amat. Apakah demikian konsepnya?

Menyikapi Cara Berpikir Kekinian

Obrolan seru yang cukup membuat ingin berpendapat juga sih.
Kalau versi pendapat yang aku rasakan selama ini, semua tergantung kondisi. Sebenarnya, perempuan menikah mau di usia berapa itu pilihan memang. Asal, jangan sampai tidak menikah tanpa alasan, tanpa doa dan usaha berujung janda di usia yang tak lagi muda.

Hanya saja, perempuan yang memang mau menikah harus punya perencanaan yang matang. Ada komunikasi yang baik juga sebab, perempuan yang sudah menikah dan berkarir tantangan itu cukup banyak.

Sebagai contoh, jika sudah menikah persoalan punya anak segera ini juga perlu di notice. Nantinya, jika perempuan bekerja harus siap siaga memikirkan anak akan di jaga siapa . Apakah tempat kerja juga menerima, jika ibu bawa anaknya bekerja? Bagaimana dengan rekan kerja? Pandangan pimpinan dari aturan yang ditetapkan di instansi/perusahaan?

Belum kelar satu persoalan, masalah ekonomi juga perlu dikomunikasikan dengan pasangan. Sebab, jika memang mau menitipkan anak di daycare sekalipun, pengeluaran otomatis tambah.

Kecocokan dan kinerja penjaga anak, juga turut mempengaruhi kenyamanan Ibu dalam bekerja. Maka, sebenarnya jika ibu punya support sistem penuh bernama keluarga besar, segala tantangan akan terjawab dengan baik.

Contoh nyata hadir dari nikita willy. Semua orang pasti tahu track recordnya. Dia tidak membayar baby sitter, tapi dia ada pembantu yang ada dalam bidang masing-masing. Jadi, urusan pekerjaan rumah diberikan ke ahlinya, sedangkan masalah urus anak di handle dia, suami dan keluarganya. Koreksi jika salah.

Beda lagi dengan kehidupan kayak saya. Jauh saudara dan keluarga, sedangkan ekonomi juga cukup maka solusi terbaik, anak di taruh di daycare. No Asisten Rumah tangga karena untuk membayarnya juga butuh dana gede, sedangkan jaman sekarang pembantu itu nyebut nominal.

Selama masalah finansial minta berapapun, dan related dengan kualitas kerja sebenarnya tidak masalah. Sampai sini sudah bisa menyimpulkan kan? Intinya, jangan takut menikah.
Belum lagi, soal ibu bekerja yang memang mengharuskan untuk pergi keluar kota sebab ada urusan pekerjaan/tugas/peningkatan kompetensi.

Untuk ibu yang ada suport sistem keluarga dan ekonomi oke dalam menopang perkara handle anak, akan tidak masalah. Namun, jika pembantu saja tidak punya ditambah jauh dari saudara/orang tua, maka jalan satu-satunya ya ibu harus handle sendiri.
Mengikhlaskan waktu dan tenaga untuk 7 tahun pertama, saya rasa tidak masalah. Menunda peningkatan karir untuk sementara, bisa jadi solusi terbaik.

perempuan, kesempatan dan tantangan
sumber gambar : pexel

Komunikasi, Menjadi Kunci

Kunci terletak pada komunikasi. Segala hal yang dipandang mustahil, bisa saja terjadi. Perantaranya adalah komunikasi. Sepanjang membina bahtera rumah tangga, tanpa adanya ikhtiar jalur bumi dan langit, kunci bernama komunikasi akan sulit untuk dicapai.
Sebab ujiannya naik turun. Sesuka hati sang Pencipta. Mengujinya pada siapa, kitapun tak tahu pasti.

Selama dikomunikasikan dengan benar, satu sama lain akan memahami tanpa menghakimi.

Terkadang, ketika scroll media sosial melihat hubungan suami istri yang begitu harmonis dilimpahi anak-anak yang lucu serta ekonomi mereka yang bagus, rasa-rasanya ingin deh gantian peran. Tapi, mencoba terus dan belajar bersyukur bahwa Allah tidak akan salah menitipkan amanah.

Justru, jika tidak melulu diuji dengan kesulitan, saya tidak akan bisa menjangkau dengan mental yang sekarang.

Perbanyak Bersyukur

Syukur, kunci menangkis semua segala kekhawatiran dan keresahan yang ada dalam hati. Yang saya ingat dari kalimat Al suaminya Allisa Daguise, “kalau kita memikirkan masa depan yang belum jelas pastinya, justru kita akan gila”.

Ya benar juga ya. Memikirkan yang belum terjadi justru membuat diri sendiri pusing. Maka, harus ada langkah praktis dan berkesinambungan yang perlu dilakukan agar mindset, perilaku dan ini nanti yang akan membentuk habit dan cara berpikir lebih ke arah positif.

Dr. Aisyah Dahlan pernah berkata, apa yang kita pikirkan itu akan menjalar ke seluruh tubuh yang nantinya bakal jadi afirmasi bagi tubuh. Jika afirmasi yang kita berikan ke tubuh adalah afirmasi positif, maka itulah yang menjadi energi bagi sel-sel yang ada di tubuh kita sendiri”.

Lebih Dekat Dengan Tuhan

Akhir-akhir ini, saya sering dihadapkan dengan kabar kematian. Membuat diri belajar dan banyak-banyak muhasabah diri. Namun, ketika pikiran sedang gabut, tidak mudah menghadapi apa yang teori katakan. Hati butuh keikhlasan, kemauan dan kesadaran untuk benar-benar mendekat kepadanya di segala situasi. Bukan hanya di saat sedih kita datang berdoa dan meminta petunjuk untuk segala masalah yang dihadapi.

Melihat Kebawah Tak Melulu Menengok Ke Atas

Masih banyak orang yang merasa kesulitan, tidak dicintai. Sebagai perempuan yang sedang meniti karir, harapannya semua berjalan semestinya. Saat ini, ekonomi sedang pas-pasan. Bersusah-susah dahulu, insha allah ke depannya akan indah pada waktunya.

Jika terus-terusan menengok mereka yang serba kecukupan dari keuangan, cinta dan semuanya, yang ada rumput tetangga memang lebih hijau. Pandanglah, mereka yang saat ini masih berkucuran keringat, kehujanan bahkan ada yang kelaparan mencari uang demi kebutuhan sehari-harinya.

Tulisan ini, saya buat memang sedang di fase berharap penuh sama Allah. Besar harapan, saya dapat berdiri tegak, selalu. Dimudahkan segala urusan, seimbang peran dirumah, di ranah publik dan tetap menjadi ibu dan istri yang sebagaimana kami impikan.

Perjalanan ini masih panjang. Semoga langkah ini bermanfaat. Terimakasih guys.

Terbaru Lebih lama

Related Posts

Posting Komentar