√Belajar Asyik di Kelas Blog Online dengan Mentor Prita Hw

Belajar Asyik di Kelas Blog Online dengan Mentor Prita Hw

2 komentar


Pixabay.com

Salah satu cara merekam jejak kehidupan adalah dengan menulis. Siapa saja bisa menulis,karena aktivitas ini tak butuh bakat. Melainkan ketekunan untuk terus berlatih supaya tulisan layak dinikmati oleh pembaca. Dan salah satu wadah menulis itu bisa dituangkan dalam sebuah  blog. So, kali ini saya mau berbagi pengalaman tentang perjalanan saya mengikuti kelas blog online dengan mentor Prita Hw.

Mengingat itu aktivitas yang membutuhkan ingatan tajam  untuk merekam apa saja yang pernah dilalui di massa sebelu AQmnya. Berbicara tentang blog, hal ini membuat saya flash black 7 tahun silam dimana saya memutuskan untuk membuat blog. Minim ilmu tentang blog bahkan belajarnyapun otodidak. Tidak pernah gabung komunitas blog sebelumnya, pokok sebatas buat dan ngisi kontent didalamnya. Sempet juga gonta - ganti url name untuk blog ini. Dan ukhtiwindi.blogspot.com lah yang akhirnya membuat saya bertahan sampai sekarang menggunakannya sebagai alamat blog saya biar sedikit beken.

Tahun 2013,adalah awal dimana saya suka merekam jejak dengan menuliskan apa yang saya alami untuk saya torehkan di blog ini. Bisa dibilang isinya gado-gado. Tidak punya pemikiran bahwa mau dibawa kemana blog ini yang penting dirawat sampai sekarang walau sempat vakum untuk menulis di tahun 2019 karena rempong ngurus baby.

Berasa asyik, dan merasa senang mengingat hal itu. Bikin saya senyum sendiri saat merangkai tulisan ini. Masha Allah.  Printilan blog beserta tampilannya juga masih jadul. Belum faham template yang SEO friendly dan sebagainya. Yang penting blog layak dipandang mata menurut saya. Sampai browsing widget animasi untuk mempercantik blog juga. Entah darimana saya punya inisiatif permak blog dan sebagainya, bermodal browsing di google .

Sempat berfikir, "kenapa ya blog yang saya kunjungi ada iklannya juga. Lumayan ya followernya banyak, pengunjung juga ratusan bahkan lebih. Hanya menyimpan rasa heran dalam hati yang belum tahu goalsnya saat itu.". Ketika saya mulai jatuh cinta kembali dengan dunia blog, ikutan kelas blog online ( https://www.thejannahinstitute.com/2016/06/tentang-jannah-institute.html?m=1) di the Jannah Institute  dengan mentor Prita  Hw (https://www.pritahw.com/?m=1) .Sang mentor yang sudah  mumpuni dengan berbagai macam prestasi dari menulis dan literasi. 

Pada kesempatan ini, saya hendak mencurahkan lika-liku apa saja yang saya jalani selama proses menulis yang awalnya hanya berupa curhatan, sehingga memberanikan diri nulis di media onlen dan berhasil melahirkan buku yang masih dalam hitungan jari. Menurut saya ini bagian dari struggle yang insha Allah pengen saya tularkan ke anak. Selain itu pengen juga menebar manfaat melalui tulisan. Di akhir, akan saya ulas review mengikuti kelas blog online.

Menjadi ibu rumah tangga yang fulltime dirumah adalah tantangan tersendiri bagi saya khususnya yang memilih untuk menekuni dunia menulis . Sempat bingung ingin produktif tapi dimulai darimana. Semenjak resign mengajar di pertengahan bulan tahun 2019, membuat saya kehilangan asupan nutrisi karena sehari-hari hanya momong anak. Bismillah, dengan meminta ijin suami saya memberanikan diri untuk menyampaikan bahwa saya pengen menjadi penulis. Dari situ action di mulai ketika suami mengijinkan. 

Beberapa kelas online  yang saya ikuti sebagai ikhtiar menekuni dunia menulis adalah : 

1. Online Writing Class Batch 2 

2. Kelas Freelancer writer

3. Komunitas Menulis Online Batch 25 ( Agustus - Sept 2020)

4. Kelas Puisi Onlen Batch 19 (Juli 2020)

5. Kelas Public Speaking For Mom Batch 6 (on process)

6. Kelas Blog  Intermediate dan Advance (on process)


Tulisanku dimuat di media online dan media cetak

Media online pertama yang memuat tulisan saya adalah sindonews.com. saat masih di semester awal kuliah di tahun 2013/2014 kalau tidak salah, saya iseng pengen tulisan saya dimuat dikoran. Masha Allah, tulisan saya lolos. Dan saya tahu malah dikabari teman saya lintas fakultas. Betapa senangnya waktu itu walau fee cuma sedikit tapi dari situ terpacu untuk menulis lagi. 

Saat aktif di organisasi kampus  saya juga lebih ikut andil di bidang keilmuan. Dipercaya teman-teman untuk menjadi panitia di pelatihan menulis yang waktu itu bekerja sama dengan media cetak Magelang ekspress. Pernah juga diliput dan masuk dikoran Magelang ekspress dua kali.  

Ikut menyumbangkan opini juga di koran Republika bertema Ujian nasional saat saya masih mengajar. Pokok hati merasa senang. Potongan koran yang memuat tulisan saya, saya gunting dan saya simpan. Namun bukti itu ketinggalan di Magelang saat moment pindah Kediri ternyata satu kardus buku yang tidak saya sadari lupa tidak saya angkut. Semoga bukti fisik itu tidak hilang dimakan rayap.

Dari pengalaman menulis saya yang bisa masuk dan diterima oleh media online, ternyata ada triknya hlo ? Saya belajarnya otodidak, dan teman-teman bisa praktekkan . Diantaranya :


Kenali bahasa dan tatanan kalimat alias rule dimana media online itu bisa menerima tulisanmu. Dulu saya pernah berfikiran, apakah tulisan yang dimuat dikoran itu hanya tulisan orang bertitle alias berpangkat ? Jawabnya enggak. Dan disini kreativitas anda diuji.

Biasanya saya bikin target mau menulis di rubrik apa. Saya sesuaikan dengan kemampuan menulis. Saya usahakan lebih awal kirim ke email redaksi biar kemungkinan tembus lebih banyak. 

Bisa di sesuaikan dengan tema yang lagi viral atau disesuaikan dengan peringatan hari besar misalnya, saat mencari bahan tema untuk menulis. Dan ini sangat membantu.


Kadang ini juga mempengaruhi. Pernah dua kali diliput oleh media cetak berkat acara tertentu dan kebetulan ada teman yang nyari sosok figur untuk dimuat dikoran. Untuk tulisan saya yang dimuat dimedia online murni karena usaha dan upaya saya menulis sesuai dengan tema yang ditentukan.

Jika gagal, lakukan terus sampai benar-benar goals dan tembus ke media Meski begitu, ada beberapa tulisan saya yang tidak berhasil lolos dimuat di media online tetap  saya posting di blog saya. Itu sih trik yang pernah saya lakukan.  

Nah, setelah ikut kelas OWC Batch 2, dan ada tugas menulis di media online dengan goals bisa dipublish tertantang ingin menyelesaikan tugas itu dengan baik ditengah-tengah kesibukan mencari waktu longgar dalam merampungkan artikel yang saya buat. Kirim ke Republika gagal. Mbak Prita menyarankan permak tulisan kemudian edit lagi dan kirim ke media online lain ini juga bisa jadi jurus andalan biar bisa dipublish di media. Alhamdulillah, bisa lolos ke VoA Islam. 

Semoga ada kisah lain yang mengulik untuk saya torehkan disini. Amiin.

***

Bisa dikatakan ngincer kelas blog online ini sudah lama setelah ikut kelas OWC. Baru kesampaian bulan Oktober ini. Modal niat dan nekad mumpung masih semangat untuk belajar menulis meski melalui online. Tentu ada harapan yang saya ingin wujudkan. Biar blog yang sudah ada sejak tahun 2013 ini lebih eksis dari sebelumnya. Salah satu goals yang ingin saya capai adalah ingin menjadi blogger professional seperti sang mentor Prita Hw. Selain mempunyai goals menulis di beberapa platform. Terinspirasi dari sang mentor Prita  Hw juga sih yang merintis dan menekuni kelebihan yang dimiliki untuk menjadikan alasan bahwa seorang muslimah harus mampu berdaya. 

Alhamdulillah, saat ini diberi kemudahan untuk mengikuti kelas blog online. Walaupun saya tidak ikut kelas blog online basic, saya berusaha permak blog agar template sudah masuk kriteria SEO friendly. Supaya di kelas intermediate nanti, saya tidak ketinggalan materi. Ada beberapa hal yang menurut saya asing saat mbak Prita Hw menyampaikan materi di  whatsApp. Meski begitu, tetap harus berusaha menelan perlahan-lahan materi yang disampaikan agar prakteknya tidak kesulitan. 

Hal lain yang membuat saya nyaman  belajar di the Jannah institute adalah jumlah pesertanya yang hanya menampung maksimal 25-30 orang di setiap batchnya. Dimana sistem belajar seperti ini menguntungkan peserta untuk bisa bertanya dan konsultasi dengan leluasa. 

Salah satu bentuk keseriusan saya sebelum ikut kelas blog online adalah mengikuti lomba blog online yang diselenggarakan oleh ibu-ibu doyan nulis dan djjpr kemenkeu . Walau saya belum menjadi pemenang, dari situ saya semakin penasaran bagaimana kriteria tulisan yang menarik dan bisa dilirik oleh pembaca. Kemudian tulisan yang kita posting juga masuk dalam search teratas yang direkam oleh google. Dan semua itu butuh ilmu untuk membongkar rahasianya. Salah satunya ya dengan ikut kelas blog online ini.  

Semoga ikhtiar ini kelak menjadi pengantar untuk tetap konsisten dan mampu memberikan kebermanfaatan untuk saya sendiri (khususnya) dan bisa memberi kemanfaatan bagi pembaca pada umumnya. Seperti para senior Bloger ternama di Indonesia yang menginspirasi dan bisa berkarya secara kreatif. 

Selain yang saya sebutkan diatas, selama belajar bareng mbak Prita Hw bersama the Jannah institute itu tidak hanya belajar praktis menulis saja, namun ilmu marketing juga bisa kita dapatkan jika kita jeli melihat track apa saja yang sudah dilakukan oleh the Jannah institute. Ini juga merupakan alasan saya kenapa saya tertarik menjadi marketer di TJI. Dan disetiap event webinar atau kelas preview, mbak Prita Hw selalu dengan tulus berbagi ilmu dengan sepenuh hati. Materi apa yang disampaikan tidak setengah-setengah. Dan tetap sih, menyihir para peserta untuk terlibat aktif disetiap kelasnya. 

Sekian. Semoga ini menjadi pemantik untuk terus berkarya melalui tulisan.




Windi Astuti
Fulltime mom yang suka menulis

Related Posts

2 komentar

  1. Terimakasih sudah mampir di sini pak. Saling support ya....

    BalasHapus
  2. Wah Mbak Windi, sudah punya bekal, ini sih tinggal membangunkan singa tidur, wkwkwk. Pasang goal yg jelas utk jadi pro, dan lakukan konsisten ikhtiarnya, insyaaAllah sedikit lagi mbak. Keep inspiring

    BalasHapus

Posting Komentar