Bikin Ketawa, Buku Humor Ringan Layak Dipunya
Jarang banget punya koleksi buku yang tidak tebal namun berbobot. Menghibur pula. Buku Bikin Ketawa, buku humor ringan bisa menjadi teman asyik dikondisi apapun. Humornya dapat, lucunya ringan kok dan tetap membekas di otak. Yuk baca ulasanku.
Pagi menyapa dan urusan domestic sudah selesai, saya membersamai mas Andra membaca nyaring. Di kamar depan. Kondisi pintu utama terbuka sedikit biar sinar matahari senang masuk rumah. Pagar depan berwarna hitampun kami tutup. Masih ada space ternyata, pagar tidak tertutup rapat
Kami asyik membaca bersama, hingga beralih ke permainan lainnya. Saat membaca saya begitu menikmati bersama mas Andra. Sedikit mendengar suara klintingan depan rumah. Saya abaikan. Lama-lama kok durasinya cukup lama stay didepan rumah ya
Kondisi rumah tetangga juga pintu tertutup semua. Tak lama, aktivitas kami pecah seketika. Ada anjing tetangga yang masuk rumah sambil menjulurkan lidah.
Saya berteriak sekencang kencangnya memanggil nama tetangga sebelah. Berharap anjingnya segera diambil. Pintu kamar depan kami tutup, karena anjing berusaha masuk.
Kami kecolongan bertambah histerislah saya saat anjing masuk kamar belakang. Pikiran campur aduk. Saya minta tolong nggak ada yang mendengar.
Bahkan mas Andra saja bingung melihat tingkahku yang nggak karuan. Dia sampai minta gendong dan menunjukkan muka serius karena ketakutan juga. Mungkin efek melihat kehebohanku ya. Hingga akhirnya saya ambil ponsel dan telephone tetangga sebelah.
“Mbak anjingmu keluar dan masuk rumahku.
“Tolong segera ambil ya mbak”
Sambil pegang telephonnya, anjing itu segera diangkat.
“sorry ya mbak”
“sorry”
Itulah cerita non fiksi apa yang pernah saya alami. Sampai sekarang cerita itu masih membekas. Bikin gemetaran. Serius coy, sampai whatsapp suami saja saya dibilang cemen. Sampai berdebat pula kalau anjing itu tidak menggigit.
Kalau kamu kasih makan saja pasti nurut. De el el.
Saya ki ya faham, cuman satu yang bikin takut. Liure. Titik
Wis, saya skak dengan kata itu suami mendiamkan. Huft.
Cerita ini membuat saya berhasil membawa hadiah satu buku : Bikin Ketawa + Pulsa senilai Rp 25.000,-. Ikut menyemarakkan rangkaian kegiatan Ibu-Ibu Doyan Nulis yang berulang tahun ke sebelas pada tahun ini.
Alhamdulillah, lumayan kan saya bisa menambah buku gratisan lagi di rumah. Sekaligus diisi pulsa gratis oleh panitia komunitas IIDN
Awalnya sayapun tidak menyangka, terpilih menjadi pemenang. Karena memillih cerita yang lucu dan berkenan dipublish di medsos bagiku tidak semua orang mau. Ya, kan ? apalagi kalau pengalaman itu memalukan. Kalau saya, enggak banget. Konyol saja
Semenjak hadiah datang, buku Bikin Ketawa ini menjadi salah satu buku yang menemani masa isomanku pada bulan Juli lalu. Lumayanlah, bikin ngakak sendiri dengan senyum lebar sedikit bersuara hahaha.
Mungkin suami heran kali ya, itu istrinya kenapa? Biarin saja, dalam hatiku. Yang penting happy, biar imune selalu kuat.
Menutup Tahun yang Tidak Mudah dengan Bikin Ketawa
Pengantar dari Ibu Ketua Komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis Mbak Widya. Tahun 2020 kita ketahui bersama, bahwa tahun ini cukup banyak mengurangi intensitas kita buat ketawa. Walau tidak ke setiap orang, tapi ngaku deh. Bener kan statement ku ini
Tahun dimana banyak hikmah dan harus tetap bertahan hidup ditengah maraknya virus corona yang tak kunjung usai. Wis, meski begitu aktivitas menjemput rejeki harus tetap berjalan. Walau harus bergelut dengan virus yang katanya bikkin takut orang.
Coba deh, baca Buku Bikin Ketawa, dijamin bungah, sumringah dan insha allah membawa berkah. Karena senyum kan bernilai ibadah . Senyum sik ah , hhhhe.
Harapannya buku ini bisa menjadi teman buat tertawa diakhir tahun, ucap mbak widya dalam pengantar buku ini. Jika memang tidak ada teman yang bisa diajak ketawa bareng. Buku ini cucok deh.
Setiap Penulis mempunyai Ciri Khas Tersendiri Dalam Bertutur Melalui Kata
Selama pandemi orang makin giat berolah raga. Perkembangan yang positif dan jadi peduli dengan kesehatan. Karena itulah, aku berusaha berolah raga setiap hari walaupun dirumah saja. Contohnya olahraga mengomeli orang rumah karena meletakkan barang sembarangan dan buat rumah berantakan. Bayangkan, berapa kalori yang terbuang dari hobi cuap-cuap ini. Ups, bercanda deng. - Dewi Rieke-
Paragraf pertama yang ditulis oleh Mbak Dewi Rieke. Seorang penulis sekaligus blogger kondang ini buatku takjub dengan karyanya. Beneran deh. Pilihan kalimat yang digunakan hampir setiap saat buat mulutku membuka lebar dan ketawa. Terbawa arus gurauan dalam cerita
Padahal yang diceritakan pengalaman kesasar saat olah raga bersama anak dan suami cerit susah kalau dibikin cerita lucu, ternyata bisa ya. Insight baru yang saya dapat dari membaca buku ini.
Untuk cerita yang lainnya pun sama. Setiap penulis mempunyai ciri khasnya sendiri. Meracik bumbu kemudian diolah menjadi makanan layak saji. Ibarat begitu, bagaimana kemampuan kita bisa mengajak pembaca bisa ketawa bisa dibilang, lucu bagi penulis belum tentu lucu bagi pembaca
Buku antologi ini cukup buatku penasaran juga. Bagaimana proses dibalik layar setiap penulis berhasil menuliskan cerita yang dipunya dibalut menjadi kisah lucu dan bikin ketawa.
Karena saya belum mencoba, sebab itu menulis review buku bikin ketawa ini sekligus sebagai ajang latihan. Dan sebagai bentuk terima kasih kepada IIDN sudah memberikan kesempatan saya untuk menikmati isi bukunya.
Cerita lain, dari Mbak Eka Novarty yang berjudul Ditilang Polisi. Baca kisahnya lucu sekali. Kok ada ya, sosok adik yang acting saat ditilang polisi. Menangis sesenggukan sambil berlutut dilihat banyak orang. Kalau saya sih malu ya. Hingga akhirnya lolos tidak jadi ditilang, dan mbak eka ini sebenarnya malu sekali punya adik seperti itu.
Seharusnya bawa helm saat bekendara biar tidak ditilang polisi. Mungkin kalau baw helm, ceritanya nggak bakalan lucu.
Tak kalah menariknya, cerita berjudul “Daster Kesayangan” yang ditulis oleh Rose Rose. Saat mencuci piring di dapur ada orang ketuk pintu. Ingin bertemu sumi yang ternyata sedang mandi. Bapaknya dipersilahkan masuk sambil memanggil, bibi. Mint minum dan ignin dilayani bak tamu istimewa. Yang ternyata bibi itu adalah si pemilik rumah alias istri sang suami yang sedang mandi.
Kalau saya yang mengalami, mungkin gemash dan auto berfikir. Apa penampilanku memang kayak bibi yang suka kerja di dapur ya. Hhhhhha, maklum daster kesayangan. Eman kalau mau dibuang.
Kelebihan Buku Bikin Ketawa, Buku Humor dan Ringan
Saya sih senang bertemu dengan buku Bikin Ketawa. Bukunya tidak begitu tebal. Mau dibawa bepergian dan ditaruh tas sangat cocok. Tidak memberatkan barang bawaan. Tidak membuat bosen si pembaca, justru ingin seger merampungkan isi bukunya.
Covernyapun cerah, terdapat gambar orang ketawa dengan puas. Kalau membaca sekilas profil penulisnya sih, orangnya keren-keren sudah berpengalaman menapaki dunia menulis apalagi dibimbing langsung oleh pemilik kelas ruang aksara, Mbak Dewi Rieka.
Judul Buku : Bikin Ketawa
Penulis : Dewi Rieke,dkk
Penerbit : Wonderland Publisher
ISBN :9786236804469
Ukuran : 14X20 cm
Halaman : 111 halaman
Tahun : 2020
Harga : Rp. 80.000
Bagaimana ulasanku, cukup memberikan gambaran buku Bikin Ketawa kan. Yuk samaan untuk segera mendapatkan buku ini. Hhhhe. Selamat Menikmati hidup. Jangan lupa untuk ketawa bahagia.
selamat juga sudh menjadi pemenang.
Mbak windi punya bakat melucu ..haha.
Btw ada di salah satu cerita yang isinya "tentang ngompol" yg ternyata adalah pipisnya sendiri. Hihihi
Baca ini ikut ketawa sendiri aku.. Hahahaa
Jadi inget kalau aku juga pernah punya pengalaman sama anjing tapi bukan milik tetangga sih.. Hahahaa..
Btw, selamat ya mba dapat buku dan pulsa gratis :D
dan buku "Bikin Ketawa" nya sangat brilian
di saat pandemi kita butuh bacaan yang bikin happy
Apalagi sekarang aku banyak ngendon d rumah
cihuuuyyy dah kalo punya buku ini.
Btw saya baru tahu loh mbak, ternyata latar belakang hadirnya buku antologi Bikin Ketawa ini, karena di tahun 2020 kemarin kita jad isusah ketawa.
Sukses terus, ya mbak.
Saya susah banget bikin cerita hingga membuat orang bisa tertawa. Bawaan saya serius mulu,kali yak, hehe.