Produktif Bersama Guru Inovatif Indonesia
Daftar Isi
Kali pertama aku menghadapi pembelajaran daring disekolah yang baru kutempati, setelah hampir dua tahun off mengajar. Banyak kutemukan masalah-masalah yang membuat diri ini tidak maksimal menjalankan proses pembelajaran jarak jauh. Meskipun demikian, pembelajaran online menjadi jalan terbaik selama covid-19 masih stay di level 3 bahkan mendekati level 4.
Gambaran Nyata, Pembelajaran Hybrid Learning Di Sekolah
Juli 2021, menjadi momen yang cukup berat ketika covid varian baru meningkat. Sedangkan beberapa (sebagian) guru yang mengajar bergantian terpapar covid. Pembelajaran jarak jauh menjadi alternatif terbaik, agar virus covid tak menyerbu pelajar. Sebagaimana mereka adalah tumpuan negara, yang 10 tahun kedepan akan menjadi penerus estafet kepemimpinan bangsa Indonesia.
Bagaimanapun kondisinya, aku harus tetap menikmati pembelajaran jarak jauh dengan menerapkan berbagai metode pembelajaran. Agar tujuan utama mengajar tercapai, sehingga siswa mencapai keberhasilan dalam belajar. Saatnya aku berinovasi menjadi guru produktif bersama Guru Inovatif Indonesia
Hybrid learning : pembelajaran berbasis tatap muka yang dikombinasi dengan pembelajaran online.
Metode Hybrid learning inilah yang telah disarankan pemerintah terhitung sejak Januari 2021. Pembelajaran tatap muka yang dikombinasi dengan pembelajaran online, tetap saja menuai beberapa kendala. Selama covid masih di level 3, berdasar keputusan MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) siswa tetap belajar dari rumah.
Fakta : Kondisi Peserta Didik Belajar Dari Rumah
Rasanya, ingin covid segera berlalu sering menghampiri. Namun kondisi belum berpihak 100% keadaan kembali normal. Aku mengira, pembelajaran daring disekolah akan berjalan lancar. Nyatanya, kutemukan banyak kendala yang ada.
Berbagai metode kuterapkan. Mengajar dengan menggunakan aplikasi digital seperti whatsapp, google form, google meet, anchor, blogspot dan youtube sudah kulakukan. Sebagai bentuk usaha menggunakan platform berbasis teks, video maupun audio agar siswa lebih mudah dalam mengakses materi.
Ibarat mengelola kelas secara online memang butuh effort besar. Dari pagi sampai siang harus menatap layar gadget untuk menjalin komunikasi yang baik dan interaktif dengan siswa. Mengingat mata pelajaran yang kupegang adalah bimbingan konseling. Nilai sikap yang kami soroti, menjadi hal utama.
Beberapa kendala yang kutemui saat pembelajaran jarak jauh adalah kurangnya tanggung jawab anak dalam menyelesaikan tugas belajarnya. Minat membaca anakpun kurang, sehingga tanpa memahami perintah dan materi ujug-ujug tanya tugasnya apa?. Sering sekali hal ini terjadi.
Bahkan beberapa siswa, ada yang menunggu jawaban dari temannya saat mengerjakan tugas. Hal lain, yang paling menguji itu saat pertemuan secara virtual membahas materi, siswa tidak mau menampakkan wajah saat google meet. Bahkan link audio/video yang kukirim di whatsapp grup pun tidak di putar semua oleh seluruh siswa.
Saat dibahas didalam forum grup whatsapp maupun google meet pun yang hadir dan merespon paling banyak sepertiga dari siswa yang ada.
Home Visit Kerumah Siswa
Sekolah yang aku tempati sekarang lebih komplek masalahnya. Home visit menjadi alternatif terbaik untuk mengetahui kondisi real yang dialami anak saat belajar dari rumah.
Home visit, merupakan salah satu layanan bimbingan konseling. Dimana, guru BK berkunjung kerumah siswa untuk mendapatkan laporan berupa data nyata keadaan siswa.
Kondisi siswa yang kami kunjungi bersama salah seorang guru mata pelajaran membuatku lebih melek dengan sistem pembelajaran jarak jauh yang selama ini diterapkan. Kondisi siswa yang kami kunjungi adalah dengan kriteria tidak mengerjakan tugas semua mapel dari awal sampai hampir dua bulan. Dan tidak nampak ada usaha untuk memenuhi tugas yang diberikan guru.
Di whatsapp tidak dibalas, ditelfon tidak diangkat.
Terhitung sejak juli sampai pertengahan september, setiap kelas pasti ada yang mengalami mogok belajar. Terutama kelas sembilan, dengan dalih kurang memahami materi, tugas yang menyulitkan lah, limit quota internet lah,dll.
Sehingga tugas mata pelajaran menumpuk dan mengundang keresahan guru untuk bertindak dan melakukan home visit. Fakta yang kami dapat setelah tiga putaran home visit kerumah siswa yang berbeda adalah :
1. Pemakaian gadget saat belajar online bergantian dengan saudaranya.
2. Ada yang benar-benar tidak punya HP, dengan kondisi ekonomi orangtua menengah kebawah.
3. Fasilitas memadai seperti wifi ada, namun rasa tanggung jawab anak kurang.
4. Kurang perhatian orangtua, dimana sebagian besar orangtua siswa yang keduanya bekerja.
5. Bermain game yang melebihi batas jam belajar. Dalam arti belajarnya sedikit, main gamenya lebih banyak. Sehingga punya jam tidur yang tidak teratur.
6. Keluar malam, pulang larut malam dan lebih senang beraktivitas diluar daripada belajar dan menyelesaikan tugas sekolah.
Bahwasanya, instruksi untuk memberikan tugas dengan level mudah sudah pernah disampaikan oleh kurikulum. Dan skala kesulitan yang di berikan guru dalam memberikan tugas juga sudah disesuaikan dengan keadaan belajar online.
Butuh Kerjasama Yang Kompak Selama Siswa Belajar Dari Rumah
Dimanapun, kerjasama semua pihak sangat dibutuhkan untuk menikmati proses pendidikan yang menyenangkan. Kerjasama orangtua, guru, siswa dan pihak lain yang terkait.
Beberapa kondisi menyatakan bahwa, keadaan orangtua yang tidak genap pun turut menjadi kendala. Terutama soal perhatian ke anak terkait memantau ataupun mendampingi belajar anak dirumah. Banyak faktor yang menjadi latar belakang kendala belajar anak dirumah. Mengingat kondisi ekonomi orangtua yang juga terdampak karena pandemi.
Walaupun tidak semua orangtua terdampak dari segi ekonomi, dari sembilan kelas yang ku bimbing dengan jumlah siswa masing-masing kelas sejumlah 34 anak sebagian besar mereka dari keluarga menengah kebawah.
Semoga deh ya, wacana bulan oktober tanggal sebelas nanti menjadi langkah awal untuk menghirup udara baru karena semua siswa nanti akan masuk dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Akupun akan merasa senang, tidak melulu didepan gadget terus kalau mengajar.
Saatnya GuruInovatif.id Menjadi Platform Andalan Seorang Guru
Kalau gurunya happy, siswanya akan happy ?
Kita sepakati dulu kalimat diatas. Bahwa emosi itu menular. Nuansa happy yang ditularkan dalam kelas akan ikut berdampak. Sepakat ya ?
Semua guru pasti ingin memberikan yang terbaik. Serangkaian kendala yang kuhadapi, aku harus mencari cara agar tidak buntu dalam mensikapi problem dalam pembelajaran online. Meskipun nanti pembelajaran sudah berjalan tatap muka penuhpun aku harus tetap mengupgrade ilmu. Saatnya aku move on dan segera bergerak, dengan bergabung menjadi bagian dari GuruInovatif.id
a. Platform Andalan Dalam Memperbaiki Kualitas Mengajar
Menjadi guru baru disekolah negeri, banyak hal yang kucermati. Bahkan cukup mengundang rasa heran, disekolah yang kutempati didominasi Pegawai Negeri Sipil. Daebak, dalam hati.
Sangat berbeda nuansa yang kudapatkan ditiga tahun awal mengajar pada sekolah sebelumnya. Timbul rasa ingin menekuni karir sebagai guru agar dapat berprestasi. Aku melihat, ini bisa kulakukan dan ku planning sejak dini agar semangatku mengajar terus berkobar.
Bukan semata materi yang kudapatkan, namun ada rasa kepuasan batin jika aku bisa membantu siswa lebih mandiri dalam menikmati proses belajarnya. Sesuai dengan cita-cita masa kecilku, bahwa aku ingin menjadi guru teladan dan berprestasi.
GuruInovatif.id adalah pilihan tepat, sebagai ajang mengupgrade diri dan menambah ilmu. Banyak hal yang tersedia didalamnya. Platform online learning bersertifikat untuk guru ini hadir sebagai wadah membangun ketrampilan mengajar dengan kursus, webinar, dan sertifikat yang didampingi oleh trainer berpengalaman dari GuruInovatif.id.
b. GuruInovatif.Id Tersedia Berbagai Event dan Kursus Bagi Guru
Menyelam di websitenya membuat mata ku semakin melek. Kenapa tidak dari dulu ya aku melibatkan diri didalamnya. Sungguh, berbagai event, kursus dan artikel yang disajikan semuanya sangat relevan dengan segala aktivitas mengajar seorang pendidik.
Aku butuh ilmu baru untuk menambah pengalamanku mengajar dengan mengikuti pelatihan guru yang telah disediakan di GuruInovatif.id. Lagipula ada yang gratis kok. Selain itu untuk menambah keaktifan. Yang ternyata hasil bukti belajar berupa sertifikat juga diperhitungkan, sangat pas kan. Siapa tahu jadi jalan kemudahan dan usaha untuk segera mendapatkan sertifikasi guru. Amiin.
Mengikuti jejak para guru senior yang aktif mengikuti workshop, webinar, dan pelatihan guru akupun tak ingin kalah dari mereka. Media guru belajar menjadi mudah diakses kapanpun. Bahkan rutin setiap bulan pasti ada event di GuruInovatif.id.
Selain itu, akupun akan terbantu karena tersedia fitur Download RPP. Mengajarpun akan lebih mudah dalam menyiapkan perangkat pembelajaran maupun berbagi. Benar-benar inovatif, kreatif dan sangat relevan sebagai pendukung produktivitas guru selain mengajar dikelas. Bismillah, saatnya aku bergerak dan membangun relasi.
Bagaimana Cara Agar Pembelajaran Dikelas Menyenangkan dan Menarik Perhatian Siswa ?
1. Membuka pembelajaran dengan penuh semangat. Nada bicara yang tegas, santai dan nyaman.
2. Memberi kesempatan kepada siswa (kurleb 10 menit) untuk bermain kuis sebelum memulai pelajaran.
3. Membuat materi pembelajaran yang menarik, terdiri dari gambar, audio, animasi dan video.
4. Mengkombinasi strategi belajar yang sudah dan belum terealisasi.
Keempat cara ini akan punya kelemahan dan kelebihan masing-masing. Dan tetap disesuaikan dengan kondisi atau kebutuhan. Biar tidak monoton dalamenyampaikan materi. Dan mencoba hal baru agar anak merasa antusias mengikuti mapel yang kita pegang. Hmm,.....
Tak ingin menjadi guru biasa-biasa saja. Ingin terus berinovasi, berkarya dan berprestasi. Dan satu impian besarku, semoga aku bisa membawa suasana baru, semangat baru di sekolah yang sekarang. Bahwa guru BK akan menjadi guru idaman yang dikenang sebagai sahabat anak.
Menjadi tempat ternyaman bagi semua siswa untuk mengungkapkan segala rasa, terkait membantu siswa mandiri bersikap dan menikmati proses belajarnya baik mencakup bidang pribadi, belajar, sosial dan karir.
Yuk, tanamkan semangat untuk mendidik generasi emas calon pemimpin masa depan di sepuluh tahun yang akan datang dari sekarang. Menjadi bagian didalamnya, menjadi guru produktif bersama Guru Inovatif Indonesia
Tulisan ini diikutkan dalam lomba blog GuruInovatif yang berlangsung selama 10 September - 10 Oktober 2021.
Pengalaman Pribadi
https://sevima.com/apa-perbedaan-blended-learning-dan-hybrid-learning/
Design By Canva Oleh Windi Astuti
Tantangan belajar onlinenya hampir sama, hampir sebagian anak terkendala alat medianya.
Bisa dibagi nih pengalamannya selama menjadi guru BK, kebetulan tahun ini saya diberi tugas tambahan sbg guru BK, tugas baru yang sama sekali sangat baru
Eits, ini app baru ya? Semoga para guru juga menggunakn app ini. Sehingga meningkatkam performa para guru
Guru kemana, anak kemana
Mudah-mudahan lekas membaik semua
Memang butuh perjuangan yg lebih saat pandemi seperti ini..
Bismillah, semoga menjadi amal jariyah buat mba dan guru" lainnya.. Aamiin :)
Alhamdulillah di daerahku dari bulan Januari hingga sekarang sudah belajar tatap muka.