Jurnal Mengaji Anak Usia 4 Tahun : Catatan Bunda Andra

Jurnal Mengaji Anak Usia 4 Tahun : Catatan Bunda Andra

Daftar Isi

Jauh-jauh hari sudah ngobrol sama Mas Andra, terkait tawaran emak buat ajak dia ngaji. Awal ngobrolin ajak ngaji, seperti biasa, dia berdalih dengan banyak alasan. Pokok, emak hanya ajak ngobrol ajakan mengaji dengan intensitas sering saat tiga Minggu liburan kenaikan kelas lalu.

dokumentasi pribadi 

Masha Allah, Pulang sekolah, langsung ajak dia ke tempat target mengaji sore itu. Alhamdulillah, disambut rasa bahagia olehnya. Walau masih agak malu sebab iqro dan pecinya nggak bawa, so far sudah bagus buat hari pertama dia masuk lingkungan baru. Berharap, kedepannya dia juga betah dan menikmati prosesnya.

Usia Berapa Idealnya Anak Balita Diajak Mengaji?

Aku rasa soal batasan usia entah itu ideal enggaknya tergantung dari orangtua masing-masih . Sebab ini bermula dari pola asuh serta kebiasaan yang diajarkan oleh orangtua dari rumah.

Pernah aku mendapati contoh nyata dan juga Mengikuti zoomnya ibu muda yang bertalenta mengajak buah hatinya untuk me jadi generasi Qurani. Pembiasaan yang ditanamkan dalam keluarga sangatlah bagus. Karena sudah diniatkan, jadi ibu muda itu dipermudah mengenalkan Alquran pada putranya. Bukan lulusan anak pesantren, bukan pula lulusan anak kyai. Masha Allah, aku melihat testimoni dan manabeberapa tips yang dibagikan buatku iri. Ternyata bisa ya, kalau mau berusaha membentuk generasi Qurani sejak kecil Allah pasti beri jalan. 

Jurnal Mengaji  Anak Giandra

Hari Ke satu

Yuhu, survey tempat mengaji (18/7) langsung klik (memantapkan pilihan) setelah mendengar penjelasan oleh ustazahnya mulai dari sistem mengajar, kedisiplinan dan jadwal mengaji yang bervariatif kayak sistem belajar di madrasah dulu waktu aku kecil.

Hari pertama aman lah. Dia mau ikut ke masjid untuk mengikuti rutinitas sebelum mengaji yaitu sholat jamaah. Kemudian menuju tempat mengaji anak-anak di bagian belakang rumah ustazah. 

Masih malu-malu, karena peralatan mengaji belum aku bawakan tapi Mas Andra tetap mengikuti arahan ustazahnya. Good job Mas Andra, 

Hari Kedua

Mas Andra sangat bersemangat sampai-sampai pagi hari sebelum berangkat ke sekolah dia minta ngaji dulu. Akhirnya emak mengarahkan emosinya untuk sabar dulu, sore baru ngaji. Dia sepakat. 

Tiba waktu mengaji, dia excited banget. Ikut sholat jama'ah dan langsung minta iqro untuk dibawanya sendiri menuju ke tempat. Ngaji banyak katanya. Lanjut besok lagi.

dokumentasi pribadi 

Hari Ketiga

Sebelum mengaji, aku sudah menawarkan untuknya agar sholat ashar dulu. Enggak jadi katanya. Dan perkiraan aku ini karena dia lapar. Sebab minta makan jajan dulu yang akhirnya menjadikan dia nggak jadi sholat karena masih menghabiskan makanannya. Oke nggak apa-apa.

Setelahnya, ke ruang mengaji dan aku bantu ambilkan meja kecil untuk menaruh iqro'nya. Hafalan surat pendek di mulai. Andra sibuk membolak-balikkan iqro'nya. Hingga ustazahnya datang, memanggil mas Andra untuk setoran mengaji. A BA A Ba Ba. Nada khasnya aku dengarkan dari luar. Bikin gemash saat mendengar dia mengaji🤭

Hari Keempat 

Wah, mas Andra mogok . Enggak mau mengaji. Sudah berusaha mbujuk berulang kali, aku putuskan untuk menuruti kemauannya. 

Hari Kelima

Alhamdulillah, usai pulang sekolah kami pulang sebentar. Mandi dan ganti baju, setelahnya kami pergi ke tempat mengaji. Alhamdulillah, hari kelima mendapatkan cerita menarik dari mas Andra kalau tadi dia belajar menulis banyak. Sambil menunjuk kan lembaran kertas hasil coretannya. 

Seru dan menantang ya. Butuh kesabaran memang dalam mengawal anak agar mau dan terbiasa. Kegiatan ini telah aku rencanakan sebelum liburan. Mengingat usianya yang semakin bertambah, semoga pas waktunya masuk SD dia sudah siap secara mental, kesiapan ilmu untuk masuk ke dalam perjalanan yang lebih tinggi lagi. 

Penutup

Sebenarnya enggak mentarget anak bisa ini itu di usianya yang masih senang bermain. 

Aku memantapkan pilihan, mencari circle positif yang mendukung perkembangan anak disini tidaklah mudah. Harus selektif. Mengingat mas Andra ini mentalnya harus terus di pupuk agar dia semakin terstimulasi dan terbiasa menjalin komunikasi di lingkungan sosial. 

Aproud of you, sebagai ibu aku banyak melihat perkembangan si kecil yang terus ada peningkatan. Semoga impian kami mengantarkan si kecil ke gerbang pendidikan yang terbaik Allah mudahkan. Amiin.


Posting Komentar