Penyebab Keterlambatan Bicara Pada Anak ?
Soal mengasuh anak pasti setiap orang punya kriteria tersendiri. Termasuk metode mana yang mau diaplikasikan dalam melakukan pengasuhan di rumah.
Ada beberapa hal yang saya soroti, sekaligus menjadi reminder saya sendiri dalam membersamai tumbuh kembang anak, dari mereka. Berdasarkan cerita dan pengamatan, ada beberapa pola asuh yang saya rasa kurang tepat diaplikasikan kepada sang buah hatinya.
1. Si kecil dibiarkan menonton YouTube selama berjam-jam
2. Si kecil belum mampu mengunggah makanan dengan baik
3. Kurangnya interaksi dengan lingkungan
4.Kurangnya stimulasi dari orangtua yang mendorong si kecil untuk berbicara.
Nuri Apriliana (Tim Sharing EP) menyampaikan, hanya ada dua pilihan bijak bagi orangtua dalam mengawal proses tumbang anak mencapai tugas perkembangannya dengan baik sesuai batasan usia yaitu mau berusaha apa enggak untuk mencapainya ketika anak mengalami hambatan dalam proses mencapai tugas perkembangannya.
Saya rasa apa yang mbak Nuri sampaikan sangatlah tepat. Sebab beliau juga pernah menyampaikan saat orangtua ingin anaknya tumbuh baik, harus ada pengorbanan yang dilakukan. Mendampingi secara totalitas untuk membantu mereka mencapai tugas perkembangannya.
Belajar dari kasus tersebut, saat anak mengalami keterlambatan bicara alangkah baiknya jika orangtua segera mengevaluasi diri. Atau konsultasikan segera dengan dokter bila ada hambatan lain untuk menangani secara pasti penyebabnya apa. Orangtuapun tidak mendiagnosa secara tiba-tiba. Berkonsultasi dengan ahli dibidangnya lebih tepat, untuk mendapatkan pencerahan agar apa yang dikhawatirkan tertangani lebih cepat..
Kesadaran Orangtua Mengawal Tumbuh Kembang Anak Tanpa Terlewat
Orangtua adalah peran pembelajar yang tiada batasan usia untuk terus belajar dari anak. Mereka adalah sumber ilmu kehidupan tak terbatas yang selalu membuat kita sebagai orangtua belajar lagi dan belajar terus.
Potret kehidupan mama millenial yang saya ceritakan diatas, bagian bukti nyata yang menjadi pelajaran (hidup) bersama bahwa anak jaman sekarang lebih butuh ekstra diperhatikan.
Diperkuat oleh fakta data bahwa 20% anak Indonesia mengalami keterlambatan bicara. Itu artinya jika ada 5 juta anak yang ada di Indonesia, 1 jutanya mengalami speech delay.
Keterlambatan bicara (speech delay) menjadi awal permasalahan yang bisa mempengaruhi tugas perkembangan lainnya. Saya mencermati, dari tiga buah hati yang lahir dari Mama yang berbeda, ketidaksadaran dalam mengawal proses tumbuh kembang anak menjadi koreksi utama yang butuh disadari.
Meskipun setiap anak akan mencapai kemampuan berbahasa sesuai waktunya, setidaknya orangtua wajib tahu patokan kapan si buah hati bisa berbicara dan merespon lingkungan sekitar.
Anak yang lahir di dunia era teknologi memang menjadi tantangan bersama. Orangtua harus lebih cepat dan tanggap merespon lingkungan agar bisa menjalankan peran dengan baik.
Keluarga menjadi Tempat Terbaik Mengawal Proses Tumbuh Kembang Anak
Keluarga adalah tempat kembali melalukan aktivitas bersama. Tempat ternyaman bagi si kecil untuk memotret segala aktivitas bersama ayah dan ibu. Disinilah awal stimulasi diberikan sejak dini.
Hak anak mendapatkan perlindungan dari orangtua semestinya dilakukan secara kaffah. Bahkan sejak dalam kandungan nutrisi, vitamin dan segala stimulasi lainnya bisa dilakukan dengan optimal demi mencetak generasi yang sehat, unggul dan cerdas sesuai tahapan perkembangannya.
Umumnya, stimulasi mengenalkan bahasa ibu dilakukan sejak dalam kandungan, tepatnya di trisemester ketiga. Sampai bayi lahir dan tumbuh menjadi pribadi dewasa yang menyenangkan. Adanya interaksi kuat untuk menciptakan bonding dengan melakukan aktivitas bersama.
Kemampuan Bicara Anak Dipengaruhi oleh Faktor Lingkungan
Interaksi yang dimaksud bukan hanya interaksi yang dilakukan oleh orangtua kepada anak saja. Lebih luas lagi, kemampuan bicara anak juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Mengenalkan dengan teman sebaya, mengajak anak ke rumah saudara, ketempat umum atau ke taman bermain untuk mendapatkan pengalaman baru, dihargai, serta stimulasi berkualitas guna mencapai interaksi dengan lingkungan sosial yang baik.
Mengawal Tumbuh Kembang Anak melalui Aktivitas Membaca Nyaring
Membacakan nyaring dipercaya sebagai suatu aktivitas sederhana yang mampu membantu bayi mengenal suara, bahasa dan bentuk buku. Aktivitas yang kaya manfaat ini juga dapat menstimulasi perkembangan otak dan melatih daya konsentrasi.
Dr. Hindra Irawan Satari menyampaikan bahwa aktivitas sederhana membacakan buku dengan cara menunjuk teks yang dilakukan secara konsisten sejak dini akan memberikan dampak positif bagi tumbuh kembang bayi. Terbukti mampu melatih kemampuan mendengar dan berbicara, mempererat ikatan orangtua dan bayi serta mampu memaksimalkan perkembangan otak dan merangsang imajinasi bayi.
|
dokumen pribadi |
Stimulasi berupa interaksi yang sering dilakukan oleh orangtua ke bayi akan mempermudah bayi mencapai kemampuan bahasa yang tepat pada usianya. Berikut gambaran capaian normal bayi mulai usia 0-24 bulan.
Bayi 0-2 bulan, berada pada tahap mendengar. Biasanya di usia ini bayi akan mulai memperlihatkan senyuman secara refleks, memberikan respon mendekat atau menjauh jika terdengar gerakan di dekatnya, menangis sebagai komunikasi terbaiknya, mengenali suara ibunya/anggota dalam keluarga.
Mengajak bayi berbicara, bernyanyi, menjelaskan suatu kegiatan saat mandi, makan dan membacakan buku secara nyaring sebelum tidur. Beberapa hal sederhana yang mampu membantu membangun interaksi nyata pada sang buah hati.
Bayi usia 2-4 bulan, ada di tahap mengamati. Mungkin bagi akan mengalami perkembangan yang lebih baik dari sebelumnya. Memperlihatkan ekspresi senyum, tertawa, matanya bergerak mengikuti pergerakan benda, mengeluarkan bunyi-bunyi ketika diajak ngobrol dan bisa menggerakkan tangan, mengisap jari dan mengepalkan tangannya. Pada tahap ini stimulasi terus dilakukan, bisa dengan bermain cilukba, menghadapkan bayi dengan buku, bernyanyi bersama dan ngobrol bebas untuk menajamkan interaksi.
Bayi usia 4-8 bulan, adalah tahap bergumam. Bayi akan lebih menunjukkan respon menggemaskan saat orangtua memberikan stimulasi berupa mainan yang ada bunyinya, menatap, melihatkan warna melalui buku atau benda di sekitar, meneruskan aktivitas sebelumnya hingga bayi mulai bergumam ma-ma , ba-ba , bertepuk tangan menggoyangkan tangan, kaki menengok mengikuti sumber suara, menegakkan kepala tanpa bantuan, bisa sudut tanpa bantuan dan mampu mengangkat dada serta menyangganya dada dengan tangan saat tengkurap.
Bayi usia 8-12 bulan merupakan tahap berceloteh. Muncul rasa gemash saat bayi mampu berceloteh dengan bahasanya. Mulai mengoceh, menyerap lebih banyak kata, menunjuk atau menggunakan isyarat untuk berbicara, berdiri tegak, mampu mengikuti suara hewan, mobil atau benda lainnya.
Sebenarnya, aktivitas sederhana membaca nyaring bersama si kecil, bernyanyi, melakukan gerak lagu, menunjuk benda bisa diterapkan secara konsisten dengan mengusahakan di dua tahun periode emas untuk tidak terpapar gadget terlebih dahulu Entah itu handphone, YouTube, tiktok, dan lainnya.
Tahap membuat kata di usia 12-18 bulan pada anak akan terbentuk dengan sendirinya . Anak akan terstimulasi menanggapi pertanyaan, ajakan, melihat detail gambar, membalikkan buku, menunjuk benda, menikmati musik sampai anak terpantik untuk berbicara menggunakan bahasanya
Tahap mengucapkan kalimat (18-24 bulan), anak akan menunjukkan sikap menakjubkan seperti memahami konsep "saya", mengetahui namanya, berbicara mengikuti intonasi orang dewasa. Pada intinya semakin baik dalam memahami kalimat sederhana. Biasanya di rentang usia ini anak bisa melafalkan dua kata.
Manfaat Membaca Nyaring
Mengapa usia dua tahun adalah periode penting untuk membacakan buku ke anak ? Dalam aktivitas membaca nyaring bukan hanya sebatas membacakan buku ke anak. Lebih kepada menjaga konsistensi membacakan buku ke anak agar daya ingatnya terasah, kosakatanya juga bertambah.
Benefit lain, anak juga belajar mencermati warna dan bentuk gambar. Yang mana pada usia tiga tahun nanti, anak akan lebih pandai dalam menyusun tiga kalimat bahkan akan semakin lancar seiring bertambahnya usia.
Sejak usia enam bulan, membaca nyaring telah saya aplikasikan di rumah. Selama menikmati perjalanan itu, banyak manfaat yang kami dapatkan.
Melihat perkembangan anak bisa mencapai tugas perkembangan sesuai usianya adalah suatu kebahagiaan. Apalagi anak bisa bercerita tentang apa yang dirasakan, memanggil "bunda", "ayah" dan bisa diajak ngobrol hal sederhana setiap harinya, tentu membuat rasa lega tersendiri.
Jenis Speech Delay (Keterlambatan Bicara) pada Anak
Secara umum, speech delay dibagi menjadi dua kategori.
1. Gangguan speech delay fungsional
adalah gangguan keterlambatan bicara pada anak yang disebabkan karena kurangnya stimulasi maupun pola asuh yang diterapkan dari rumah.
Pada kategori ini, orangtua bisa melakukan terapi dari rumah dengan lebih menajamkan bonding bersama anak. Dalam hal menstimulasi kegiatan yang mendukung agar anak mampu berbicara di depan umum.
2. Gangguan speech delay non-fungsional
adalah gangguan yang lebih membutuhkan penanganan khusus (terapi wicara). Gangguan keterlambatan bicara yang disebabkan karena gangguan bahasa reseptif seperti autism atau ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).
Pada kategori ini, akan jauh lebih baik jika konsultasi juga dengan dokter.
Generos sebagai Penunjang Kebutuhan Nutrisi untuk Tumbuh Kembang Optimal
Generos, multivitamin pendukung nutrisi kecerdasan otak anak yang dipercaya oleh masyarakat mampu membantu memenuhi nutrisi otak agar terhindar dari gangguan radikal bebas.
|
sumber : Instagram generos.id |
Ya, Generos ini adalah nutrisi pendukung otak berupa cairan yang dikemas dalam botol kecil. Cara penyajiannya sangat mudah. Pertama, teteskan generos ke dalam gelas kemudian aduk merata dan minumkan ke anak.
Kedua, teteskan generos dalam air hangat. Kemudian aduk dan campurkan dalam makanan (berkuah) si kecil. Mama millenial juga tak perlu khawatir akan multivitamin ini, sebab tidak menyebabkan ketergantungan.
Telah Bersertifikasi halal MUI dan telah resmi mendapatkan nomor BPOM. Bahan yang digunakan sangat aman, terdiri dari bahan alami (ikan sidat, mengkudu, temulawak, madu hutan dan pegagan ).
Penutup
Orangtua adalah partner terbaik anak yang menjadi support sistem terpenting mendukung tumbuh kembang sang buah hati. Stimulasi dengan tepat tumbang anak sesuai usianya.
Memenuhi kebutuhan nutrisi anak berupa makanan, buah dan sayuran sebagai asupan penting dalam kehidupan sehari-hari. Optimalkan dengan generos dan stimulasi sedini mungkin melalui aktivitas "membaca nyaring", bermain, bernyanyi dan ngobrol dua arah agar terbentuk interaksi yang konsisten.
Kawal tumbuh kembang anak agar tak terlewat dengan aktivitas membaca nyaring. Rutin membacakan buku ke anak, mampu mencegah speech delay pada anak usia dini.