Menjadi Sosok Ibu yang Dibutuhkan, Inspirasi Nikita Willy Pakai Miyako
Daftar Isi
Saya ke dapur buat masak nasi saja, teriakan anak sudah melengking. “Bunda, aku mau makan!”.
Semacam ada alarm paten. Teriakkan minta makan selalu hadir dari ucapan andra. Anak laki-lakiku yang sekarang berusia 5 tahun lebih.
Meski sudah resmi menjadi siswa TK A. Sikap manjanya, cari perhatiannya cukup mengubah dunia. Namun, kalau disuruh makan nasi di rumah. Alasannya ada saja.
Berbeda kalau di sekolah. Saya bawakan bekal dua kotak untuk pagi dan siang, nasi selalu habis. Kadang-kadang hanya sayurnya saja yang tidak dihabiskan.
Gurunya saja sampai heran. Apalagi saya. Pusing. Andra selalu membuat alasan jika disuruh makan nasi. Sudah menjelaskan juga apa dampaknya jika tidak makan nasi. Tetap saja dia menolak dengan gaya bahasanya.
Sebagai wujud usaha. Saya belain masak nasi di atas kompor. Biar nasinya enak dan tidak mudah basi. Sebab, rice cooker dirumah juga mulai error. Jika tombol cooking di tekan ke bawah, seringnya naik sendiri. Capek deh.
Membujuk andra makan nasi. Sama halnya mengajak dia mandi. Sulit. kalaupun mau makan nasi, lauknya harus lele goreng. Dan nasi goreng.
Duh, kalau setiap hari makan nasi goreng kan tidak bagus juga. Kadar gula dan kalorinya tinggi. Tidak bagus kan, dimakan dalam jangka panjang.
Pasti ibu-ibu disini paham yang saya maksud. Maunya sih, anak usia segitu sudah bisa makan sendiri, makan lahap dengan menu apa saja. Termasuk bab-bab lainnya. Mandi sendiri dan pakai baju sendiri.
Nyatanya, andra ini kalau di sekolah bisa mandiri. Kalau di rumah, kebalikannya. Andra bisa cerita “ Bunda, aku bisa hlo pakai baju sendiri tadi. Bisa tidur siang juga”
Entah kenapa. Sangat berbeda jika di rumah. Kalau sama saya, sukanya ingin dilayani. Adakah yang sama ?
Beranjak dari situ, tidak heran, jika menjadi ibu harus punya stock sabar yang banyak ya. Banyak sekali, beberapa hal yang kita anggap “ seharusnya, dia bisa melakukan itu, kan sudah diberi contoh”. Tapi, karena ada faktor lain. Cara anak mencari perhatian, harus ibu pahami.
Mungkin itu bagian dari bahasa capernya andra. Alarm bagi saya. Butuh perhatian dan melakukan aktivitas bersama untuk memupuk kasih sayang.
Terkadang, saya merasa bersalah. Belum bisa memberikan sepenuh waktuku untuk andra. Tapi, ya gimana ya. Karena keadaan mengharuskan begini. Menjadi ibu bekerja.
Up and down, biasa saya alami. Namun, saya harus selalu optimis. Meski ibu bekerja, saya terus berusaha menjadi sosok ibu yang paling dibutuhkan. Menjadi teman terbaik bagi anak di segala kondisi.
Mendidik Anak Bagian dari Proses
Mendidik anak, adalah bagian dari proses. Saya harus bersabar. Beberapa kali, saya menangkap, apa yang selama ini saya sampaikan dan contohkan ke andra. Dia tetap merekam kok.
Sering juga, Andra tiba-tiba mencium saya. Menghampiri saya minta dipeluk dan dicium. Saya jadi merasa, apa andra benar-benar merasakan kesepian ya. hmmmm
Bahasa caper anak ke ibu. Bila ibu tidak peka, yang ada ya penolakan terus. Dan justru anak akan semakin menjadi. Mencari beragam alasan agar selalu dilayani, diperhatikan dan dituruti apa yang dia mau. Bikin lelah kan, bu?
Menjadi ibu memang tidaklah mudah ya. Saya sadar. Anak adalah sumber terbaik untuk belajar banyak hal di dunia ini. Tantrum misalnya. Sampai sekarang, saya belum lulus paripurna menghadapi andra, ketika tantrum. Berasa harus di remidi terus.
Pada saat itu, anak hanya butuh dipahami. Bukan rentetan nasehat, perintah atau omelan yang keluar dari mulut ibu. Jika tangisannya membuat telinga berisik, sabar bu. Sesungguhnya, anak sedang belajar menggali emosinya.
Kalau anak tantrum, ibu enggak boleh ikutan tantrum. Nah, ini yang masih sulit bagi saya. Menjadi ibu yang selalu dibutuhkan. Akan terus saya upayakan agar tercipta kelekatan dan kehangatan yang di rasakan oleh Andra.
Bahasa Cinta Ibu
Sebagai ibu bekerja. Saya masih sering kelepasan menghadapi anak tantrum. Ya, bagaimana ya, hidup dengan dua dapur alias long distance marriage. Membuat saya harus bisa mandiri di segala sisi. Kecuali persoalan duit, saya masih menerima gaji dari suami. Hehe
Terus berusaha untuk menyeimbangkan peran. Namun, kadang masih alpha karena beban pekerjaan tidak bisa diprediksi.
Sebenarnya, beragam cara telah saya lakukan. Agar anak paham bahwa dalam kondisi apapun, saya tetap sayang kepadanya. Bahasa cintalah yang menyatukan kekuatan batin kami. Dengan bahasa cinta, membuat saya lebih selektif mengutarakan isi hati sebagai ibu.
Dalam lamannya, ibupedia menuliskan secuil 5 love languange yang dikutip dari isi buku Dr. Chapman. Bahasa cinta itu :
Berupa kata-kata
Tak bosan-bosan saya mengucapkan kalimat begini.“ Bunda sayang sama mas andra, hlo”. Kemudian, saya bertanya balik. “Mas Andra sayang bunda ?, sayang ayah “? Andra menganggukkan kepalanya. Sambil bertatapan, kemudian pelukan.
Entah di malam hari sebelum tidur. Atau ketika bangun tidur. Konyol ya?. Itu salah satu cara yang terus saya rawat . Agar kelas, suatu saat nanti, andra akan paham maksudnya.
Sebisa mungkin, saya mengulang terus kalimat tersebut agar andra juga selalu ingat bahwa orang tuanya tetap hadir di beberapa waktu meskipun sama-sama saling bekerja.
Tindakan
Merespon segala apa yang diucapkan anak. Namun, tidak semuanya saya iyakan. Sebab, andra juga harus belajar disiplin, jujur, berbagi dan beberapa sikap positif lainnya.
Anak sudah membawa fitrah sejak lahir. Tinggal kita sebagai orang tua yang menggiring fitrah baik itu semakin berkembang dengan baik.
Hadiah
Memberikan hadiah ke anak. Biasanya saya awali dengan obrolan kesepakatan. Misal, dalam penggunaan handphone sebagai jadwal screentime. Saya dan andra membuat kesepakatan waktu. Itu sudah saya anggap memberikan hadiah hiburan baginya.
Perihal membelikan baju atau mainan lainnya, sangat jarang saya lakukan. Justru lebih ke memberikan pemahaman anak setiap kali mau beli mainan/buku/barang. Harus ada proses (usaha) yang dilalui. Ada embel-embel nabung dulu, tunda dulu buat bayar uang sekolah atau alasan lain asal tidak berbohong.
Lebih menekankan berbagi. Setiap di hari lahir andra, biasanya mengajaknya untuk berbagi (rejeki) kepada orang yang membutuhkan. Sembari menyisipkan alasan kenapa harus berbagi kepada sesama.
Sentuhan fisik
Bahasa cinta yang mudah untuk dilakukan itu dengan sentuhan fisik. Memeluk, mencium dan membelai di beberapa momen. Memberikan dampak yang luar biasa bagi anak. Dia jadi merasa diperhatikan dan disayangi.
Seringnya, andra meminta apa yang biasanya saya biasakan. Bunda, peluk dong. Bunda, cium dulu. Bunda, tidur di sini saja ya. Hemmm.
Quality time
Tantangan terberat bagi saya. Sebagai ibu bekerja butuh usaha kuat untuk menyediakan waktu khusus bagi anak.
Bahasa protes yang dikemas apik olehnya, membuat saya harus peka. Biasanya, andra itu cari perhatiannya dengan usil. Berulang kali mengucap minta makan lah. Menggelitiki saya ketika ijin tidur sebentar di sebelahnya. Paling parah, berisik sepanjang waktu minta dibersamai main sedangkan pekerjaan di dapur belum selesai.
Banyak pergolakan batin. Yang mana, saya ini orangnya kalau pekerjaan satu belum selesai. Rasanya ada yang kurang jika harus tiba-tiba meninggalkan.
Sejak dianugerahi anak, sikap seperti itu tidaklah baik. Harus disesuaikan dengan kondisi dan situasi.
Anak usia 2-7 tahun masih dalam tahap perkembangan bahasa (tetha). Logikanya belum berfungsi sempurna.
Wajar, bila imajinasi dan kenyataan seringnya tidak sesuai seperti logika orang dewasa. Anak usia tersebut, sedang senang mengeksplor dunianya. Makanya, mereka kerap sekali melakukan sesuatu yang diulang-ulang terus.
Balik lagi ke pembahasan quality time. Membangun kualitas emosi dan kedekatan dengan anak lebih diutamakan kualitasnya ketimbang banyaknya jumlah berkegiatan bareng tapi masih ada distraksi dalam prosesnya.
Dengan quality time, kelekatan akan semakin terbentuk sempurna. Ketika anak merasa diperhatikan dan diberikan kasih sayang penuh, anak akan cenderung lebih nurut.
Nikita Willy Inspirasi Para Ibu
Kebahagiaan hadir. Beberapa kesan positif selalu dihadirkan oleh Nikita Willy, Ibu Issa. Artis yang saya anggap mencintai dunia hiburan saja. Sekarang berbeda. Nikita willy sangat fokus membangun keluarganya. Mendidik anak menjadi prioritasnya.
Saya pun tidak menyangka. Ibu muda ini terbilang mumpuni dalam memberikan pengasuhan ke Issa.
Mengenalkan dua bahasa sejak dini, membacakan buku saat usia masih kecil, hingga soal makanan. Saya masih ada peer menyajikan nasi enak ke andra.
Meskipun Nikita Willy turun tangan langsung dalam mengasuh Issa, dia juga tetap memperhatikan dirinya. Rajin olah raga, mengkonsumsi buah. Terlebih soal penampilan. Sudah pasti, sangat amat diperhatikan.
Mungkin, beberapa hal itulah, ibu milenial jaman now, ikut menjadi saksi segala polah aksi Nikita Willy melalui jagad maya.
Wajar ya, saya juga begitu kok. Ikut aktif mengamati jejak Nikita Willy sebagai seorang ibu melalui media sosial.
Sejak gelar menjadi ibu saya dapatkan. Pasti ingin memberikan yang terbaik buat anak. Tidak mau, perkembangan dan pertumbuhan anak tidak tercapai secara optimal.
Yang paling membuat saya berkesan, dari bahasa cinta Nikita willy ke Issa adalah, sesibuk apapun dia, selalu menyediakan waktu buat Issa.
Sangat nampak, dari caranya membersamai Issa sepanjang waktu. Benar-benar membangun quality time yang berkualitas.
Wujudkan Bahasa Cinta Ibu Bersama Miyako
Masih tentang Nikita Willy. Sosok ibu muda yang benar-benar patut di jadikan contoh (menurut kacamata saya), dalam mengasuh anak. Saya sering scroll instagramnya buat bahan referensi.
Selektif memilih alat masak. Memastikan bahwa apa-apa yang masuk ke dalam perut anak menjadi suatu keharusan yang dilakukan oleh Nikita Willy. Termasuk saya.
Ketika melihat Nikita Willy memasak nasi pakai rice cooker miyako, seketika sayapun scrool lebih dalam. Barangkali, berkat miyako, saya berhasil membuat andra lahap makan nasi dengan lauk dan kreasi apapun.
Saya sedang mencari referensi rice cooker yang low sugar. Masak nasi jadi lebih mudah, dan praktis. Nasinya juga enak.
Bertambah usia, apalagi masuk kepala 3 ini. Beberapa gangguan kesehatan mulai saya alami. Anak juga butuh diet yang manis-manis. Soalnya, andra suka dengan rasa manis. Saya sadar diri, harus pintar-pintar membatasi asupan banyak gula agar investasi kesehatan tetap terjaga.
Alasan itulah, rice cooker miyako menjadi wishlist rice cooker idaman saya. Langsung saja, saya beberkan keunggulan produk ini. Bagaimana, Nikita Willy pakai miyako.
Miyako MCM-721 LST
Memiliki 5 fungsi sekaligus. Rice cooker yang dominan memiliki warna merah dan sedikit ada warna hitam ini bisa menghangatkan, mengukus, memasak nasi normal, nasi merah dan nasi low sugar.
Untuk konsumsi jangka panjang, sangat baik bagi tubuh. Rice cooker miyako MCM-721 LST ini dipercaya mampu menurunkan kadar kalori sebesar 40%.
Senada dengan misi Nikita Willy, hidup sehat bersama miyako, bisa di mulai dari masak nasi low sugar. Dan tetap enak.
Miyako, telah berbaik hati. Memberikan garansi 5 tahun di produknya ini. Garansi untuk elemen panas. Bagian terpenting setiap rice cooker yang kalau elemen panas tidak berfungsi, ya otomatis rice cooker tidak bisa berfungi dengan baik.
Menilik dari sisi body, miyako MCM-721 LST bisa dibanggakan. Mulai dari kualitasnya yang sudah berstandar SNI, Permukaan pancinya di design anti lengket. Dilengkapi lapisan nanoal, yang membuat 10x lebih tahan lama.
Miyako MCM-568 BH
Si mungil Baby Pink. Masuk deretan rice cooker kebanggaan Nikita Willy juga. Cerminan hati seorang ibu, warnanya baby pink menandakan kasih sayang ibu sepanjang masa. Lucu dan gemesh kalau lihat warnanya. Hehehe.
Kalau mau makan nasi enak, pakai miyako MCM- 568 BH saja. Salah satu inovasi miyako, yang bikin nasi pulen dan enak berkat magic tonjolan.
Praktis dan mudah dipindahkan. Miyako nanoal ini dilengkapi handle sekaligus soft touch bagian atas. Dengan sentuhan lembut saja, tutup rice cooker baby pink ini bisa terbuka dengan mudah.
Dari segi penampilan, tidak kalah saing dong. Tampilannya nampak elegan, baik dari permukaan luar maupun dalam. Berkat lapisan double coating.
Anti lengket dan tahan lama. Menjadikan miyako MCM-568 BH lebih mumpuni. Sekilas, nampak mungil. Tapi, dia memiliki kelebihan lain yaitu memiliki ketebalan 1,4mm. Serta memiliki 3 fungsi sekaligus, bisa memasak, mengukus dan menghangatkan.
Terdapat juga panci nanoal hitam memiliki permukaan yang halus dan mudah dibersihkan. Menjadikan anti lengketnya lebih tahan lama. Ibu-ibu boleh menyebutnya, miyako nanoal. Buat para ibu, cocoklah, bisa hemat budget dalam jangka waktu lama karena awetnya.
Miyako, telah menghadirkan produk pendukung yang bisa ibu manfaatkan untuk memasak nasi di dapur. Tinggal aksinya sekarang, mau di mulai kapan ?
Saya percaya, miyako bisa diandalkan menjadi #temanwajibanda di rumah. Memilih alat masak kualitas terbaik, sebagai wujud cinta kasih kepada keluarga tersayang.
Miyako, juga menghadirkan produk lain seperti blender, kompor, dispenser, kipas angin,mixer, cookware, chopper, dan regulator.
Untuk lebih lengkapnya, teman windi bisa cek disini https://www.miyako.co.id/. Supaya terhindar dari penipuan, bisa check out produk miyako lewat e-commercenya.
Menghidangkan masakan di rumah, bagi seorang ibu adalah suatu kewajiban. Bagi yang masih punya anak kecil kayak saya, seringnya berpikir. Menu apalagi ya, besok.
Makanan hari ini yang di meja belum habis, sudah memikirkan masak apa buat besok. Begitulah ibu-ibu. Untuk memastikan isi perut anggota keluarganya , dipikirkan betul.
Apalagi kalau di meja tak ada nasi. Berasa ada yang kurang. Sebab, kalau belum makan nasi masih merasakan lapar. Itu sih, saya. hhhe
Bersama rice cooker Miyako, saya berharap. Akan lebih kreatif lagi dalam menghidangkan makanan buat si kecil.
Terutama buat kukus-mengkukus. Saat berkegiatan masak bareng Andra. Akan jauh lebih praktis karena rice cookernya bisa dibuat mengukus juga. Hemat waktu banget. Cocok buat ibu bekerja kayak saya. Yang setiap pagi terburu-buru pergi ke sekolah.
Memasak bareng, adalah wujud bahasa cinta saya ke Andra. Memupuk kehangatan bersama nya. Sekaligus menjalin kelekatan padanya.
dokumentasi pribadi : @giandra_pp (instagram khusus buat anak) |
Penutup
Menjadi sosok ibu yang dibutuhkan. Akan terasa kehangatannya. Inspirasi ini, datang dari ibu muda Nikita Willy. Yang selalu penuh kehangatan dalam memberikan yang terbaik bagi Siswa.
Berkegiatan bersama, bermain, memasak bareng, membaca buku dan daily activity lainnya. Bisa menjadi sarana meluapkan bahasa cinta ibu ke anak.
Membersamainya di beberapa waktu. Sebagai bentuk mengisi tangki cinta ke anak. Agar anak semakin paham, bahwa ibu akan selalu hadir di hidupmu.
Layaknya teman bermain dan teman curhat. Menjadi pendengar setia, dari cerita anak yang lucu dan menggemaskan.
Terimakasih miyako. Turut mendukung para ibu untuk menciptakan rasa bahagia dalam keluarga. Dari nikita willy, saya belajar. Menjadi ibu harus bisa berperan dalam segala kondisi.
Posting Komentar