Terus Bergerak Bersama ASUS Zenbook DUO (UX8406), Tetap Produktif dan Kreatif

Terus Bergerak Bersama ASUS Zenbook DUO (UX8406), Tetap Produktif dan Kreatif

Daftar Isi
Sesuatu yang tidak diharapkan, justru memberikan kesan. Namun, jika benar-benar menginginkan malah sebaliknya. Keberuntungan belum berpihak.

Kalimat yang saya buat untuk diri sendiri, tatkala lolos Calon Guru Penggerak (CGP) 10.

Dibalik peluh dan usaha, tetap, menyematkan doa merupakan bagian akhir dan tertinggi untuk pasrah, terhadap hasilnya nanti. Begitulah kehidupan. Mengajarkan kita makin produktif dan kreatif merengkuh apa yang ada di dalam doa-doa terbaik kita.

produktif dan kreatif
Berbekal tekad, niat serta usaha untuk menggapai cita-cita teruslah bergerak untuk melampaui batas. Ini pengalamanku lolos calon guru penggerak angkatan 10

On Proses Guru Penggerak Angkatan 10

Terbiasa produktif sejak kuliah, lewat organisasi saya bergerak dan menggerakkan teman-teman untuk aktif berkegiatan bersama. Di saat sudah berkeluarga dan menjadi ibu bekerja, 24 jam terasa begitu cepat. Berangkat pagi, pulang sore. 

Membersamai anak bermain dan belajar. Di sela aktivitas mengajar, saya menyediakan waktu khusus untuk tetap blogging. Urusan pekerjaan rumah, saya handle sendiri tanpa pembantu. Itupun, apa-apa harus dikerjakan sendiri. Memasak, mencuci baju, mengepel lantai, merawat tanaman dan untuk urusan cuci motor saya lakukan sendiri. Berusaha multitasking karena jauh dari suami.

Wajar, jika saya sering melakukan pekerjaan secara bersamaan. Saat mengeringkan baju di mesin cuci, saya sambil ngepel lantai sepetak.

Kerasnya kehidupan, membuat saya terus bergerak untuk produktif dan kreatif. Bagaimana mengelola waktu dan pekerjaan dengan baik. Agar saya tetap bahagia menjalani peran tanpa berkeluh kesah. Hingga memantapkan diri untuk lanjut mengikuti proses seleksi guru penggerak angkatan 10, adalah tekadku untuk terus berproses agar semakin kreatif.

Bukankah, kreativitas seseorang akan muncul ketika tantangan di kehidupan menuntut seseorang untuk multitasking ? Nyatanya, untuk lolos menjadi calon guru penggerak, harus melalui beberapa tahap dengan segala tantangannya, ferguso.

Tes Simulasi Mengajar

Durasi 10 menit memang waktu yang tidak lama. Bagiku, untuk bisa fokus di jadwal yang sudah saya sepakati membuat saya memutar otak. Begini ceritanya.

Tanggal 9 Oktober, adalah jadwal simulasi mengajar saya di CGP 10. Bertepatan dengan panen raya pesta demokrasi kelas VII dan VIII. Karena bertugas sebagai wali kelas VII, saya melakukan pendampingan terlebih dahulu kepada murid-muridku agar mereka bisa tampil dengan optimal. Dengan harapan, mereka bisa tampil tanpa ada rasa grogi dan mendapatkan hasil yang terbaik.

Alhamdulillah, proses itu bisa anak-anak lalui dengan baik. Saya melipir ke ruang komputer dan minta ijin ke anak-anak untuk tidak diganggu selama persiapan tes simulasi mengajar.

Oke. Satu jam sebelum tes bersama duo asessor, saya harus sudah menyiapkan perangkat dan memastikan jaringan internet stabil.

Tidak disangka, saat 10 menit saya bergabung di ruang google meet, suara bising peserta panen raya masuk ke dalam ruanganku. Nada teguran muncul dari mulut salah seorang Bu Assesor (yang saya lupa namanya).

Dengan tergopoh-gopoh, saya minta ijin untuk keluar 3 menit. Berlari menuju lapangan dan minta ijin ke panitia Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk mematikan pengeras suara yang digunakan anak-anak tampil.

"Pak, minta tolong, saya mau ujian guru penggerak, micnya dimatikan dulu karena suaranya terdengar sampai ruangan, pintaku”. Walau sedikit ada perdebatan, akhirnya rekan kerja saya mengiyakan.

"Alhamdulillah, sudah bu. Maaf, jadi menunggu". Saya kembali duduk.

Jika saya tidak punya modal negosiasi dan gerak cepat untuk mengatasi kendala itu, bisa jadi, saya tidak akan lanjut ke tahap wawancara.

Wawancara Berdasarkan Essay Selama +/- 60 Menit

Seingatku, hari sabtu jam tiga sore wawancara akan dimulai. Karena suami baru pulang dari Surabaya jam 5 sore, saya memutar otak. Bagaimana caranya si kecil tidak mengganggu saat saya bertatap muka online dengan duo asessor.

Pagi hari. Saya menghabiskan waktu untuk bermain sepuasnya bersama anak. Bermain di tempat bermain mandi bola berjam-jam. Dengan harapan, pulangnya nanti, anak akan capek dan tidur. Ternyata, dugaan saya salah. Sudah berusaha membuat anak banyak gerak, agar sore hari terjaga dalam tidur. Nyatanya, si kecil malah masih melek.

Ya sudah, saya berusaha berdamai dengan keadaan. Ngobrol dan diskusi ke anak dengan bahasanya agar dia paham. Membuat perutnya kenyang dan mengatur jadwal screentimenya.

Memasuki waktu wawancara, tepat 15 menit sebelum di mulai, saya harus sudah bergabung di ruang google meet. Awal-awal menit berjalan dengan lancar. Bahkan saya bisa menikmati banget proses wawancara selama 30 menit lebih. Ditanya ini dan itu sesuai essay yang saya buat saat pendaftaran. Berusaha enjoy walau sedikit ada rasa was-was di menit berikutnya.

Memasuki wawancara dengan asessor ke dua, si kecil mulai berulah. Memberikan kode kalau dia minta dilayani. Dengan segala tingkah lucunya, anak pun masuk dalam rekaman layar. Duduk dipangkuanku yang saat itu saya menggunakan handphone untuk wawancara.

Karena anak mulai berulah dan cukup mengganggu, saya ijin ke Ibu Assesor untuk ke belakang 3 menit. Untungnya diijinkan. Karena dari awal, saya memang menyampaikan apa adanya kalau kondisi di rumah cuma berdua dan suami belum pulang.

Ternyata, si kecil kebelet pup. Jadi, saya minta ijin ke belakang untuk melayani anak. Maklum, anak balita yang baru berusia 5 tahun ini seringnya begitu.

Saya datang tepat waktu, dan assesor memaklumi. Tuntas, wawancara. Saya mampu berada di depan layar hingga waktu terakhir.

Diluar nurul, beragam tantangan selama mengikuti proses seleksi calon guru penggerak, berhasil saya lalui. Rasanya ingin ketawa. Merasa sedih juga jika teringat tantangan-tantangan itu, karena merasa pesimis. Kadang, merasa lucu juga. Perasaan campur aduk.

Dua bulan berikutnya, ada pengumuman kelulusan calon guru penggerak. Ternyata ada namaku, kok malah jadi haru. "Ha, saya beneran lolos, tanya dalam hati?", Kalimat itu yang berkali-kali saya ucapkan. Senang dan bahagia tentunya. Kabar inipun saya sampaikan ke suami. Beliau mendukung. Teman-teman juga memberikan doa dan dukungan. Untuk lanjut menjalani pendidikan guru penggerak.

Tetap Memberikan Kenyamanan, Apapun Kondisinya

Dengan terus bergerak, membuat diri saya semakin produktif. Bukan karena ingin mengejar jabatan karir dengan cepat. Saya punya prinsip. Menjadi pendidik dan seorang ibu, harus terus belajar mengingat manusia yang kita hadapi juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Jadi, merawat produktivitas itu perlu dan dibutuhkan. Agar semakin mumpuni menjalani tantangan-tantangan masa depan.

Karakter perempuan, di desain cantik oleh sang pencipta. Otak kiri dan otak kanan perempuan, dapat berkembang sejalan (bersamaan). Itulah kenapa, perempuan dapat melakukan pekerjaan multitasking sedangkan laki-laki tidak bisa.

otak kiri dan otak kanan

Kondisi ini, menguntungkan bagi perempuan. Memiliki banyak ruang untuk meningkatkan potensi diri. Namun, ketika anak membutuhkan bantuan seorang ibu, secara naluri, ibu harus siap dan sedia melayani anak.

Begitupun sebaliknya, dapat berperan secara fleksibel dan memberikan kenyamanan kepada orang-orang disekitar. Kepada keluarga dan masyarakat. Tanpa mengeluhkan karena sudah bekerja di ranah publik, justru pekerjaan rumah jadi terbengkalai.
Untuk menjadi multitasking, tetap seimbangkan dengan 3 hal berikut :
  1. Lakukan perencanaan dengan matang. Punya jadwal khusus untuk memastikan semua tugas dikerjakaan tanpa terburu-buru. Darisini bakal kelihatan, mana yang wajib dikerjakan terlebih dulu, mana yang nanti.
  2. Menetapkan Prioritas. Berfokus pada tugas. Biasanya, saya menghabiskan waktu luang di sekolah untuk mengerjakan tugas online, menulis dan melakukan hiburan. Terkadang, saya juga menyiapkan media belajar untuk anak. Agar ketika sudah sampai rumah bisa bermain bersama. tidak mencampur aduk tugas di sekolah dan dirumah. jadi, ada skla prioritas yang harus dilakukan penuh dengan komitmen.
  3. Menyediakan waktu khusus untuk istirahat. Tubuh tetap butuh istirahat. Jika badan merasa capek, saya akan memberikan jeda waktu untuk istirahat. 

Lantaran hal itulah, saya terus optimis selama pendidikan guru penggerak nanti, saya bisa untuk lebih kreatif . Kreatif membagi waktu, tetap melayani suami dan anak dengan baik. Tidak mudah marah dan tetap menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab. Tetap humble meski nanti disibukkan dengan banyaknya tugas guru penggerak.

Terlebih dalam merampungkan lokakarya. Saya butuh laptop multitasking agar pekerjaanku bisa sat set dan gerak cepat untuk beralih ke tugas berikutnya.

Ketika ASUS Zenbook DUO (UX8406) dinobatkan menjadi laptop terbaru yang multitasking, sontak, saya bermimpi besar untuk terus bergerak bersamanya. Tetap produktif dan kreatif menjadi guru penggerak yang menggerakkan.

Hadir dengan sistem operasi Windows 11, ASUS Zenbook DUO (UX8406) juga merupakan laptop berfitur Copilot untuk dukungan AI. Copilot di Windows 11 melengkapi keahlian dan kreativitas Anda dengan bantuan kecerdasan serta jawaban relevan.
Selain itu, sudah dilengkapi Office Pre-Installed, agar Anda bisa nikmati semua manfaat dengan PC yang lengkap – PC sudah termasuk Office Home & Student 2021. Aplikasi Office versi lengkap (Word, Excel dan PowerPoint) memberikan semua fungsi yang dibutuhkan dan diharapkan oleh penggunanya.

Kenapa Harus ASUS Zenbook DUO (UX8406) ?

1. Laptop Revolusioner Mendukung Masa Depan Yang lebih Baik

Perubahan itu pasti ada. Untuk merespon perubahan itu, diperlukan pengalaman yang mumpuni. Sebagai pendidik, saya tidak membatasi langkah untuk show must go on tentang hal-hal baru yang berkaitan dengan pendidikan.

Mengikuti program guru penggerak, adalah upaya saya dalam meluaskan manfaat agar diri dapat berkontribusi membawa perubahan yang lebih baik mewakili sekolah. Maklum, di sekolah, guru penggerak baru ada satu.

Disaat saya dituntut untuk sat set, menghadapi padatnya jadwal pendidikan guru penggerak, Laptop Dual-Screen OLED ASUS Zenbook DUO (UX8406) bisa saya manfaatkan untuk mendukung proses belajar saya dalam segala hal. Menyimak materi, presentasi, lokarkarya, diskusi dan lainnya.

Saya tipe orang yang belajarnya visual kinestetik. Tatkala menyimak zoom dari narasumber, otomatis, apa yang disampaikan perlu saya catat segera. Agar poin penting tersebut bisa saya serap dengan baik.

desain ringan performa terbaik


Kehadiran Zenbook DUO (UX8406) sebagai laptop revolusioner, sangat membantu urusanku dimana layar satu bisa saya manfaatkan untuk menyimak materi. Layar yang kedua, saya gunakan untuk membuat catatan penting.

Berkat kecanggihan ScreenPad™ Plus, touchpad pada laptop premium ini menjadi alat kontrol untuk menjalankan dua aplikasi yang berbeda tanpa perlu menggunakan alat tambahan lain.

Layarnya benar-benar lapang. Sudah melalui lulus uji sertifikasi VESA DisplayHDR™ True Black 500 untuk memastikan bahwa perangkat berkelas ini memang cocok untuk mendukung tampilan layar dengan teknologi touchscreen .

manfaat stylus pen

Guna memastikan layar dan visual tetap bersih dari noda sentuhan jari, pengguna juga bisa memanfaatkan stylus ASUS Pen 2.0. Untuk hal-hal tertentu yang memang membutuhkan tingkat akurasi tinggi dalam pengukuran, mengolah gambar, menggoreskan garis bentuk dan ruang, kehadiran stylus pen sangat membantu mendapatkan hasil dengan sisi yang presisi.

2. Desain Inovatif dan Dapat Dipercaya

Perubahan, melalui berbagai proses yang tidak sebentar. Saya meyakini itu. Selama proses ditempuh dengan jalan yang benar, hasilnya tidak akan mengecewakan.

Sama halnya dengan Zenbook DUO (UX8406) yang di desain inovatif bertahun-tahun untuk bisa menjadi laptop andalan para multitasking. Kebutuhan yang semakin kompleks dan serba cepat, dalam hal mendukung produktivitas manusia dituntut untuk lebih cekatan dalam bergerak.

laptop layar 14 inci


Desainnya yang inovatif, laptop terbaik di dunia ini memiliki sisi unik dari segala sisi. Dua layarnya berukuran 14 inci. Bisa dikondisikan sesuai pengguna. Dapat dibentangkan seluas 19,8 inchi. Mau diletakkan dengan penyangga khusus tetap bisa diatur. Sangat ringkas dan mendukung mobilitas. Keyboardnya bisa dilepas (detachacle) tanpa mengurangi fungsi utamanya.

keyboard detachable

Bodi laptop yang lebih ringan telah memenuhi standar laptop Intel® Evo™ Edition. Laptop berkelas dengan ukuran yang ringan, untuk performa tetap yang terbaik. Tidak heran, dengan ketebalan laptop 14,6 mm dan bobot yang hanya 1,35 kg membuat pengguna makin percaya diri untuk membawanya di ruang terbuka.

laptop terbaik di dunia

Tak hanya dipuaskan untuk mendukung mobilitas. Laptop dengan daya keakuratan warna, halus dan tajam, ASUS Zenbook DUO juga bisa. ASUS Zenbook DUO, telah melalui berbagai uji sertifikasi kelayakan.

Didukung teknologi ASUS Lumina dan mengantongi sertifikasi Dolby Vision®. Mendukung aktivitas menonton film atau sekedar hiburan, berkat teknologi ini, layar mampu menampilkan warna yang konsisten.

Sama halnya dengan sertifikasi Pantone® Validated. Pada skala dunia, Sertifikasi Validasi Pantone memiliki peran penting untuk memastikan bahwa ribuan warna yang ditampilkan tetap memperlihatkan warna asli objek dan benar-benar akurat.

Satu lagi, Zenbook DUO (UX8406) dibekali color gamut 100% DCI-P3, membuat warna bisa ditangkap dengan baik oleh pengguna untuk mata minus.

3. Fleksibel, Mudah, dan Nyaman Digunakan Di Segala Sisi

Lain daripada yang lain, Zenbook DUO (UX8406) didesain lebih mementingkan fungsionalitas bagi pengguna dengan beberapa mode layar. Dari ke lima mode tersebut, tentunya bisa dikondisikan sesuai fungsinya.

Terdapat keyboard Bluetooth ASUS ErgoSense yang sudah diintegrasikan dengan touchpad. Oleh karena itu, mau di mode sesuai gaya pengguna, ya suka-suka anda. Begini lebih jelasnya :

Dual-Screen Mode:

laptop dual screen mode

Seperti penggunaan pada umumnya. Hanya saja , dengan dual-screen mode ini pengguna bisa membentangkan layar lebih tinggi dari dudukan (penyangga) khusus yang melekat pada sisi belakang layar kedua. Tinggal mengontrol keyboardnya saja dan mudah kok. Melalui koneksi bluetooth tidak akan kehilangan koneksi layar karena keseimbangan tampilan akan tetap terjaga. Kebayang ya ?

Desktop Mode:

laptop duo layar
Jika keadaan mengharuskan untuk mengubah posisi penggunaan, dalam hal browsing, menulis maupun coding. Kelebihan dekstop mode ini, sangat memungkinkan pengguna untuk memposisikan layar secara berdampingan, kiri dan kanan. Sedangkan keyboardnya, bisa dilepas namun tetap terkoneksi untuk memberikan perintah pada dua layar tersebut.

Laptop Mode:

laptop ringkas dan bagus

Mengusung konsep kerang, seperti yang disebutkan oleh pemilik blog techijau.com, Laptop mode memberikan pengalaman pengguna dengan satu layar aktif. Layaknya laptop satu layar. Hanya saja, keyboardnya ini diletakkan di layar yang kedua. Sehingga pada mode ini bisa dimanfaatkan untuk ruang kerja yang terbatas.

Laptop Mode with Virtual Keyboard:

laptop duo layar

Untuk menemukan sisi pengguna yang berbeda, tanpa keyboard fisik, Zenbook DUO (UX8406) tetap bisa dioperasikan dengan sempurna. Melalui ScreenXpert yang lengkap dengan touchpad virtualnya, laptop tetap bisa digunakan dengan baik. Kalau sewaktu-waktu keyboard fisik ketinggalan di rumah, jadinya tidak bingung ya. Laptop tetap bisa menyala dan difungsikan untuk mendukung kinerja.

Sharing Mode:

Mode paling menyenangkan yang pernah saya gunakan. Layar bisa dibuka hingga 180° memudahkanku untuk membersihkan layar dengan mudah. Untuk kebutuhan diskusi maupun sharing dengan seorang teman, layar dengan sharing mode bisa saya fungsikan agar rekan kerja saya bisa melihat tampilan di layar dengan sempurna. Diskusi, jadi makin nyambung.

laptop sharing mode

4. Performa Terbaik Ditenagai AI

Zenbook DUO (UX8406) hadir dengan Prosesor Intel® Core™ Ultra dilengkapi NPU atau Neural Processing Unit yang memiliki kelebihan tahan panas, menghemat penggunaan (efisiensi daya) dan lebih tangguh dari generasi sebelumnya.

Masih berkutat pada kecanggihan prosesor Intel® Core™ Ultra 7 155H, menjadikan laptop duo layar ini tetap gesit dan cocok digunakan untuk pekerja kantoran. Performanya gesit, namun irit. Lebih dari itu, berkat chip grafis Intel® Arc™ untuk penggunaan beban yang cukup tinggi dari hasil pemrosesan AI, visual yang dihadirkan tetap menawan. Jadi, meskipun semua aplikasi dan fitur yang tersedia terintegrasi dengan teknologi AI, penggunaan daya tetap bisa diajak kompromi.

Spesifikasi Zenbook DUO (UX8406MA)

Main Spec.

Zenbook DUO (UX8406MA)

CPU

Intel® Core™ Ultra 7 Processor 155H 1.4 GHz (24MB Cache, up to 4.8 GHz, 16 cores, 22 Threads) with Intel® AI Boost NPU

Operating System

Windows 11 Home

Memory

16GB LPDDR5X

Storage

1TB M.2 NVMe™ PCIe® 4.0 Performance SSD

Display

Dual 14-inch ASUS Lumina OLED, 3K (2880 x 1800) 16:10, 120Hz, 0.2ms, 100% DCI-P3, PANTONE Validated, 600nits, VESA CERTIFIED Display HDR True Black 500, Low Blue Light, Anti-Flicker, Touchscreen with Stylus Support

Graphics

Intel® Arc™ Graphics

Input/Output

1x USB 3.2 Gen 1 Type-A, 2x Thunderbolt™ 4 supports display / power delivery, 1x HDMI 2.1 TMDS, 1x 3.5mm Combo Audio Jack

Connectivity

Wi-Fi 6E(802.11ax) (Dual band) 2*2 + Bluetooth® 5.3

Camera

FHD camera with IR and Ambient Light Sensor function, support Windows Hello, support Windows Studio Effect

Audio

Smart Amp Technology, Built-in speaker, Built-in array microphone, harman/kardon certified

Battery

75WHrs, 4S1P, 4-cell Li-ion

Dimension 

31.35 x 21.79 x 1.46 ~ 1.99 cm

Weight

1.39 Kg (laptop)

0.3 Kg (keyboard)

Price

Rp33.999.000

Warranty

2 Tahun Garansi Global dan 1 Tahun ASUS VIP Perfect Warranty

Terus Bergerak Bersama ASUS Zenbook DUO (UX8406), Tetap Produktif dan Kreatif

Terus bergerak, untuk menciptakan jejak perjalanan yang makin memberikan manfaat. Dengan tetap produktif menjadi guru penggerak yang menggerakkan. Bukan hanya untuk membekali diri sendiri, lebih dari itu. Akan ada tantangan-tantangan dalam pendidikan yang perlu kita taklukkan dengan cara kreatif.

Saya yakin, ditemani ASUS Zenbook DUO (UX8406) selama proses pendidikan guru penggerak akan membuat saya lebih mudah menjalani hari-hari yang penuh dengan tugas, lokakarya, diskusi dan diseminasi. Begitupun setelahnya.

Tetap produktif dalam kondisi apapun. Sebagai ibu bekerja, yuk kita tunjukkan produktivitas kita tanpa memutus peran utama menjadi seorang ibu dan istri.

1. Menjadi Perempuan Berdaya dan Terus Belajar

Adanya perubahan di setiap lini kehidupan, kita tidak pernah tahu nasib masa depan akan membawa kita pada ujung titik yang seperti apa? Mengambil tindakan diam ? Atau terus bergerak dengan mengambil peran agar kita mengetahui tantangan-tantangan apa yang bakal kita hadapi.

Dengan mengambil peran, kita akan mendapatkan porsi untuk memberikan manfaat bagi sesama. Dengan terus belajar, tools tersebut bisa menjadi alat untuk mengantarkan kita pada pengambilan keputusan yang tidak salah.

Jauh-jauh hari, kita sudah menyiapkan segala kemampuan, tenaga dan pikiran untuk merespon perubahan itu.

2. Dapat Dipercaya

Berusaha menjadi pribadi yang dapat dipercaya. Menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab. Mengawali semua kegiatan dengan cara yang benar. Minimal, sebagai perempuan kita bisa memilih dan memilah kegiatan mana yang berdampak dan kegiatan mana yang menjadi prioritas.

3. Cepat Menyesuaikan Diri

Sigap dalam merespon tantangan-tangan yang ada di depan mata. Bukan malah menjauh, tapi berdamai dengan keadaan dan berusaha untuk mencari solusi. Semakin banyak pengalaman yang didapatkan, kemampuan menyesuaikan diri akan lebih mudah untuk diraih.

4. Menunjukkan yang Terbaik

Jika bukan diri sendiri, siapa yang akan memulai untuk mendapatkan penilaian terbaik dari orang-orang sekitar ? Diri sendiri yang mampu mengontrol, baik dan buruknya. Berprinsip, menanam kebaikan pasti akan memanen kebaikan.

Penutup

Bagi sebagian ibu bekerja, bukan hal yang mudah untuk mengambil peran lebih. Ketika sudah disibukkan dengan pekerjaan utama, mengurus suami, anak dan bekerja. Mengambil peran sebagai bentuk memperkaya potensi diri adalah pilihan. Jika tidak terbiasa multitasking di beberapa kondisi, rasanya mustahil bisa membagi waktu dan peran dengan baik.

Zenbook DUO UX8406

ASUS Zenbook DUO (UX8406) telah membuktikan. Berbagai proses yang dilalui menjadi laptop DUO layar yang handal untuk saat ini, karena telah melalui berbagai uji kelayakan agar dapat dipercaya di mata pengguna. Merespon segala perubahan yang pasti dan tidak dapat dielakkan, kitanya yang harus terus melakukan adaptasi dengan versi yang terbaik.

Yuk, terus bergerak, menjalani peran dengan versi terbaik. Tetap produktif dan makin kreatif untuk merampungkan segala tugas dengan penuh tanggung jawab.
















Referensi Pendukung


Press Release ASUS


https://infokomputer.grid.id/read/121714405/laptop-premium-asus-dilengkapi-screenpad-berikut-ini-fungsinya


https://katabunda.com/2019/06/17/jangan-salahkan-para-ayah-yang-tak-bisa-multitasking-ini-alasannya-bunda/


Posting Komentar