√Hakekat Sabar dan Semeleh

Hakekat Sabar dan Semeleh

Memaknai arti sabar, tidak semua orang mampu bersikap sabar seperti mulut berkata demikian. Coba tanya pada dirimu sendiri, apasih makna sabar itu ?

Sabar dan Semeleh

Memaknai Arti Sabar 

Sikap seseorang yang bertahan di tengah kondisi sulit dengan tidak mengeluh, berjiwa besar serta menghadapi kenyataan dengan kuat. Kurang lebih begitulah penjabaran makna sabar yang saya kutip dari laman Wikipedia. Saya rasa orang yang sabar biasanya diliputi rasa ikhlas yang tinggi akan suatu hal.

Mengajarkan Makna Sabar Kepada Anak

Begini teman-teman, mungkin artikel ini bagian dari curahan hati ya. Saat belajar sabar dan mengajarkan sabar ke anak adalah cambuk bagi orangtua untuk meraba diri dulu sudahkah kita menempatkan diri pada posisi yang tepat ? dalam artian sikap kita, gestur tubuh kita dan raut wajah kita layak untuk dilihat anak sebagai contoh nyata mereka ?. Children see, children do gaes. Apa yang dilihat itulah yang dilakukan.

Pusing kepala, ketika saya memutar otak bagaimana sih mengajarkan anak sabar ? Bagaimana memahamkan anak mengerti bahwa apa yang dia minta tak selamanya dituruti saat itu juga.

Yes, menulis artikel ini menjadi cambuk pada diri sendiri dan mengingatkan pada diri sendiri bahwa belajar sabar itu tiada akhir. Belajar sabar itu setiap waktu, dimanapun dan kapanpun.

Akhir-akhir ini saya merasa bahwa stock sabar saya jadi menurun. Entah kenapa bawaannya sering ingin naik pitam saat kondisi tak memihak apa maunya diri. Apalagi saat anak menangis dengan durasi yang lebih dari 20 menit. Rasa-rasanya saya ingin ikut berteriak dan minta tolong pada orang terdekat bahwa saya sedang capek. Butuh istirahat juga, tidak hanya kerja dari pagi sampai sore kemudian menanggalkan status workingmom kemudian berubah menjadi fulltimemom. Hmmmm

Mungkin anda membaca kalimat diatas semacam rasa berontak ya, lelah dan merasa sendirian?. Ibarat kata demikian. 

Ingatlah wahai diri, bahwa apa yang kamu alami tak selalu membuatmu merasa demikian. Coba tengok dan lihatlah dari mata hatimu bahwa diluar sana ada yang lebih jauh lagi diuji sama Allah akan peran yang kamu jalani selama ini. 

Memaknai Sabar  Berkaca dari Musibah Orang Lain

Yap, saya sedang berusaha berdamai dengan keadaan. Apa-apa yang saya keluhkan ini belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan musibah umum yang dialami Kang Ridwan Kamil dan Ibu Atalia. Tak sebanding pula dengan apa yang dialami oleh orangtua saat saya masih balita. 

Mengapa begitu? Hal ini cukup menjadi pecut pada diri bahwa saat lelah, bisa deh kita mendekatkan diri pada Sang Rabbi untuk mendapatkan pencerahan, berwudlu serta kembali bersyukur mengingat akan kenikmatan yang Allah berikan. 

Sontak hati saya bergetar,  merasa iba dan  jadi meraba sudah benarkah apa yang selama ini saya lakukan?

Sudahkan saya pasrah dan semeleh setelah berusaha sedemikian rupa akan suatu kondisi yang saya hadapi ?

Kadang pikiran saya hanya berkutat dengan pikiran diri sendiri. Dimana hal yang saya pikirkan belum tentu terjadi betulan. Astaghfirullah Al 'adzim. Memeluknya, mengelus dadanya, mengusap punggungnya serta menyampaikan ke anak "sabar ya nak". Tidak semua apa-apa yang kamu minta langsung dituruti. Minta sama Allah apapun itu. Biar Allah kasih apa yang kamu minta lewat perantara Bunda, Ayah atau orang lain.

Hakekat Sabar dan Semeleh

Bersandar, Semeleh Akan Suatu Hal Kepada Sang Pencipta

Memang kok ya, tempat terbaik untuk mencurahkan isi hati adalah kepada sang illahi. Manusia dianugerahi milyaran sel agar kita mampu berdaya, berkarya menjadi makhluk yang bermanfaat untuk sesama.

Cek lagi, apa saja yang selama ini bergeser akan peran dirimu sebagai seorang hamba.  Benahi apa saja yang menjadikan dirimu jauh dihadapan Allah. Bisa jadi, titik yang menyebabkan diri dan hatimu mudah mengeluh adalah sebabnya dirimu menjauh pada sang rabmu. 

Semeleh, sikap tertinggi setelah kamu bersabar dengan segala kekuatan hati dan keikhlasan. Saatnya kamu berserah diri atas segala ketetapannya. Usai kamu berusaha dan berdoa, terakhir pasrahkan sama Allah ketika kamu hendak mengajarkan makna sabar dan semeleh kepada Anak. 


Related Posts

2 komentar

  1. Memang musibah yang menimpa keluarga Kang RK cukup mengharu-biru. Kita yang masih diberi waktu sebelum benar-benar pergi bisa mengambil hikmah masing-masing dari kepergian fulan rahimahullah, seperti juga yang dituliskan Kak Windi disini.

    BalasHapus
  2. Belajar sabar tidak semudah mengucapkannya, ada hati yang tertempa setiap hari, tidak seketika mengisi.

    BalasHapus

Posting Komentar