√Tumbuh Kembang Anak Usia Dini

Tumbuh Kembang Anak Usia Dini

Tumbuh kembang anak usia dini menjadi hal wajib yang harus diperhatikan orangtua. Apakah alasannya ?

Pada tulisan ini saya akan menulis tumbuh kembang anak usia dini dari hasil sharing session bersama komunitas parenting di whatsApp group.
tumbuh kembang anak usia dini
Sumber gambar : pinterest diolah Windi by canva

Alasan Penting Mengetahui Tumbuh Kembang Anak Usia Dini

Orangtua adalah manusia pertama yang wajib tahu akan perkembangan anaknya. Terutama fase-fase tertentu terkait tumbang anak usia dini mulai dari 0 bulan sampai anak usia dini. Realnya sih, orangtua juga terus memantau sampai anak masuk usia sekolah dasar, SMP, SMA dan kuliah. Mencapai tumbuh kembang yang baik sesuai usianya. Kalau sudah mandiri dan lepas dari orangtua sudah beda ya. Tentu tak seintens yang harus diketahui oleh ortu ketika anak masih usia balita. Mengapa orangtua wajib tahu ?, anak punya hak untuk menikmati tugas perkembangannya dengan baik atas bantuan stimulasi orangtua.

Prinsip Tumbuh Kembang Anak Usia Dini

1. Perkembangan anak di awal kehidupan kritis

Sejatinya, anak yang lahir sudah bisa belajar dengan sendirinya. Tanpa kita arahkan sudah pasti dia juga akan belajar sendiri. Namun, tidak tepat jika sebagai orangtua tak mengarahkan juga membersamai aktivitas bermain dan belajar anak sehingga muncul sikap, prestasi dan kemampuan lain yang mengantarkan anak menjadi lebih berkembang sesuai fitrah yang di titipkan oleh Allah SWT.

Peran ini, orangtua harus menyadari dan harus percaya diri untuk mendidik, memberikan teladan yang baik dan tidak serta-merta lepas penuh atau malah memberikan pengasuhan kepada orang lain. Belajar terus, belajar lagi dan terus belajar. Tidak ada kurikulum atau sekolah khusus yang di design untuk mencetak orangtua, memang. Tugas kita adalah mengemban amanah dengan sebaik-baiknya. Memberikan hak mereka apapun keadaan orangtua.

Sebagai contoh memberikan ASI adalah hak anak untuk disusui ibu nya. Mengajarkan makna keimanan akan kehadiran Allah sebagai sebaik-baiknya pencipta makhluk di dunia. Mengenalkan sosok teladan dari Nabi Muhammad melalui buku shiroh serta mengajarkan kebaikan lainnya. Masa kritis adalah masa yang tepat untuk menanamkan segala kebaikan di usia golden age. Masa yang tak akan pernah terulang jika kita kelewat menstimulasinya.

2. Anak berkembang paling baik di lingkungan yang aman baik secara fisik maupun emosional.

Lingkungan turut membentuk tumbuh kembang anak. Tempat yang aman, lingkungan yang nyaman menjadi pendukung terbaik mengantarkan anak menikmati proses yang berkaitan akan perkembangan fisik dan emosionalnya. Anak belajar berkomunikasi dengan orang lain. Membiasakan kebiasaan baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan luar (sekolah, tempat umum) cara bersosialisasi dengan lingkungan.

3. Anak adalah pembelajar aktif

Memberikan kesempatan bereksplorasi kepada anak. Menemani mereka bermain, tak mengeluarkan kata-kata yang mematahkan semangat mereka untuk terus tumbuh. Sabar membersamai berbagai polah anak yang terkadang mengundang pertanyaan. Mengapa kegiatan itu diulang terus, padahal sebenarnya anak sudah bisa??. Begitulah cara si kecil belajar. Diawali rasa penasaran yang kemudian terus dia ulang sampai bosan dan minta ganti permainan.

4. Perkembangan yang lebih cepat belum tentu lebih baik.

Benar tidak, jika terkadang kita sebagai ibu sering membandingkan kemampuan anak sendiri dengan perkembangan anak lainya ?. Perihal ini tidak bisa disamakan ya. Perkembangan anak tidak bisa di gas sesuai keinginan orangtua agar tak ketinggalan dengan anak lainnya. Essensinya bukan seperti itu. Selama kita tahu perkembangan anak yang kemudian menstimulasinya dengan baik, tak perlu merisaukan akan kekurangan itu.

5. Bermain merupakan cara anak belajar

Banyak permainan yang mengundang rasa keingintahuan anak untuk menyelesaikan permainan itu dengan baik. Memberikan kesempatan bereksplorasi, mencoba lagi dan lagi. Selama tidak ada adegan yang mengancam dan membahayakan anak ajaklah mereka bermain.

Selama ini anda telah berjuang. Memanfaatkan waktu dengan baik main bareng si kecil, mencoba menikmati waktu ditengah kesibukan menjalani peran menjadi ibu rumah tangga yang tiada habisnya menyelesaikan pekerjaan. Saya rasa semua orangtua akan mengalami fase tersebut.

Antarkan dia pada gerbang pintu keberhasilan dengan menemukan keunikannya, lebih berdaya dan berkontribusi menjadi manusia yang bermanfaat. 

Nah, bagaimana caranya ?

Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA)

Salah satu cara yang bisa digunakan oleh orangtua untuk mengukur sejauh mana perkembangan anak masing-masing bisa menggunakan STPPA.
tumbuh kembang anak usia dini
Berdasarkan Permendikbud No 137 pada Tahun 2014, bahwa kualifikasi STPPA meliputi aspek agama dan moral, fisik, motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional dan seni. Ada beberapa list yang bisa di centang sang Ibu ketika anak berada di usia tersebut sebagai bukti bahwa si kecil telah mencapai perkembangan itu. Bisa juga ditambahkan dengan menulis jurnal anak untuk merekam jejak perjalanan membersamai anak dan lebih detail terpantau sebagai laporan evaluasi atau perkembangan berikutnya.

Tips Menggunakan STPPA untuk Mengetahui Tumbuh Kembang Anak Usia Dini

Ada empat poin yang bisa menjadi tombol on dan off untuk mengerem segala stimulasi yang orangtua berikan. 
tumbuh kembang anak usia dini
Sumber gambar : pinterest diolah Windi by canva

Bahwa indikator keberhasilan bukanlah harga mati. Tak perlu sepaneng dengan segala hal yang hendak dicapai menggunakan STPPA. Alat ukur ini berfungsi membantu saja. Bukan tolak ukur paten.

Perkembangan anak berbeda-beda. Orangtua wajib sadar dan memahami akan hal ini. Jangan paksa anak mencapai indikator keberhasilan tersebut berdasarkan ambisi orangtuanya.

Jangan melabeli anak. Mungkin ini yang sering terjadi di kalangan orangtua masa kini. Tantangan mendidik anak lebih kompleks tak jarang membuat orangtua melabeli anaknya nakal. Padahal orangtuanya saja yang belum faham bagaimana caranya anak mencapai kata berhasil melewati perkembangan motorik atau halus anak.

Stimulasi anak dengan baik. STPPA ini hanya sebagai instrumen penilaian. Utamanya, untuk merancang stimulasi dengan tema harian yang disukai anak. Misal tentang menulis atau berhitung. Selama waktu tertentu anak diajak bermain dengan menyisipkan kegiatan menulis atau berhitung yang dikemas dengan permainan menarik untuk anak balita.

Itulah beberapa hal yang wajib diketahui oleh parents, bahwa tumbuh kembang anak usia dini sangat penting untuk diperhatikan dan distimulasi dengan baik sesuai usianya. Sudah ada gambaran ya untuk melangkah ke depan apa saja yang harus di centang, distimulasi dan ditulis untuk mengetahui secara pasti hal apa saja yang dilalui anak. 

Yuk sharing manfaat di kolom komentar bagaimana usaha parents memantau tumbuh kembang anak usia dini anda . Happy parents. 

Related Posts

10 komentar

  1. Maaf, saya kurang begitu paham tentang perkembangan anak, Mbak. STTPA ini bisa didapat darimana ya?

    BalasHapus
  2. Permendikbud No 137 pada Tahun 2014,

    BalasHapus
  3. Setuju banget. Kadang suka kesel sama orang yang bilang buat apa sekolah tinggi-tinggi, tetapi ujungnya jadi ibu rumah tangga? Padahal jadi Ibu itu enggak semudah itu, dia diharuskan menjadi segala profesi demi anaknyaa.

    BalasHapus
  4. wah bermanfaat banget ni buat aku yang kurang tau dan paham soal perkembangan anak usia dini

    BalasHapus
  5. Wah baru tahu kalau diatur juga dalam perundang-undangan, kak. Sebatas pengetahuanku, di masa kritis tumbuh kembang ini memang perlu ditanamkan hal positif seperti yang Kak Windi sarankan. Yang kutanyakan, apakah masa kritis ini sama dengan 1000 HPK?

    BalasHapus
  6. Sepakat jangan melabeli anak. Aku sedih melihat ortunya sendiri yang ngasih label atau bahkan julukan bercandaan yang sebenarnya bisa membuat anak jadi down.

    Bicara stimulasi ini gak semua paham hiks sedih ..makamya perlu edukasi semacam ini

    BalasHapus
  7. Setuju banget dalam menggunakan Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA) jangan menjadikan indikator keberhasilan sebagai harga mati. Nanti bisa stress sendiri.

    Karena, setiap anak punya cara tumbuh dan berkembang sesuai caranya sendiri.

    BalasHapus
  8. Deteksi dini tumbuh kembang anak sangat penting agar bisa dilakukan intervensi sedini mungkin. Ini yang harus dipahami oleh para orang tua. Ada KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembamgan) yang bisa dijadikan pegangan....

    BalasHapus
  9. Mengenal pertumbuhan dan perkembangan serta cara belajar anak itu memang penting ya mba.. Agar kita sendiri tau seberapa besar kemampuan anak yg bisa kita gali juga..

    BalasHapus
  10. Aku pakai STPPA sbg salah satu inspirasi bikin aktivitas stimulasi anak2 di rumah mbak. Disesuaika sama periode sensitif dan minat anak tentunya. Soalnya anakku baru mau ak sekolahin lgsg ke TK B. Sebelumnya stimulasi sendiri dan emg penting jg untuk tau usia segini normalnya bisa apa terutama kemandirian sih. Semoga tumbang anak2 kita optimal terus ya ;) biar bs menemukan misi spesifik hidupnya kelak :)

    BalasHapus

Posting Komentar