√Proses Ta'aruf Bunda Lillah

Proses Ta'aruf Bunda Lillah

proses ta'aruf

Obrolan seru di WAG cupuers (22/6) menuai hikmah yang mengingatkan saya pada enam tahun terakhir. Proses ta'aruf yang berujung sah, ternyata bukan hanya saya saja yang mengalami hal serupa. Bunda Lillah salah satunya, teman partner satu tim super juni di blog Cupuers menceritakan awal mula bertemu suaminya (Pak One), memberikan kesan tersendiri bagi saya.

Adakah yang penasaran akan ceritanya?, proses ta'aruf menjadi awal percintaan mereka setelah sebulan lebih akhirnya dinyatakan sah menjadi suami dan istri.

Proses Ta'aruf itu Berapa Lama?

Sebenarnya, jarak ideal ta'aruf itu 1-3 minggu saja. Seperti yang dilakukan Bunda Lillah ini sudah benar. Beliau mengaku tak lama kok prosesnya, januari awal dikenalkan, februari awal menikah. 

Pada proses pernikahannya juga terpisah, intinya tempat laki-laki dan perempuan terpisah niqob alias penutup. Adakah yang pernah mengalami hal sama? Maksudnya menghadiri proses pernikahan yang serupa atau kamu termasuk pasangan yang menikah hasil proses ta'aruf dan walimahannya di konsep demikian. Tamu laki dan perempuan, bahkan pengantinnnya juga dipisah?

Nah,

Bunda Lillah ini seorang ibu sekaligus istri yang sekarang dikaruniai oleh 2 putra. Beliau keturunan dari Bapak Kyai, wajar jika dulu Bunda Lillah juga nyantri. Alur kehidupan dalam menjemput suami juga berdasarkan aturan islam, yakni melalui proses ta'aruf.

Menikah saat masih menjadi mahasiswa, tanpa berlama-lama dengan niatan karena Allah ta'ala beliau akhirnya klik. Konon, jawaban jujurnya saat ditanya teman di grup, kenapa tawaran Pak One langsung diiyakan saat datang kerumah Bunda Lillah?

"Pamali, menolak orang sholeh yang datang ke rumah dengan niatan baik untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan?. Lagian tidak ada alasan lain jika mau menolak selain kata "iya".

Apa Saja Syarat Menjalani Proses Ta'aruf ?

Saya termasuk bagian perempuan yang memang memilih proses ta'aruf daripada pacaran . Semua kembali ke pribadi masing-masing sih, ini. Kalau prinsip saya, selama menjalani proses karena Allah semata saya yakin akan ada titik terang selama menjalaninya. Tak peduli apa mau kata orang, "hari gini masih mau dijodohkan?", beda keleus.

Nah, dalam syariat islam, ta'aruf harus diawali dengan niat ikhlas dan tulus karena Allah semata. Bukan karena paksaan oleh satu pihak atau siapapun. Tidak boleh berduaan. Bagusnya jika saling bertukar biodata secara jelas dan jujur.

Dulu, saat saling sepakat untuk menjalani proses ta'aruf, kami bertemu di rumah dan itupun ditemani. Cukup lama sih, proses perkenalan kami. Kalau dalam islam tidak mengikuti syara'nya. Sebab, tarik ulurnya juga tidak mudah. Proses ta'arufnya melebihi setahun. Jadi selama proses saling mengenal, kami berkomunikasi by handphone. Itupun jauh antara Magelang dengan Kediri. Tiap ketemuan kami janjian di salah satu tempat dan bisa dihitung dengan jari. Jarang banget. Ketemuannyapun pasti ajak teman, pun saat saya di ajak doi ke rumahnya saat masih proses saling mengenal. Tak mau dikira aneh-aneh, intinya.

Selama proses, sayapun mendekatkan diri pada Allah agar mendapatkan jawaban yang melegakan. PAsalnya, selama berproses saya belum merasakan jatuh cinta seperti apa yang saya rasakan saat ini, setelah menikah baru tahu, o.... ini ya yang dinamakan jatuh cinta? Rasa itu mulai tumbuh, dan masha Allah, setelah bercermin, dia adalah pilihan Allah yang dikirim untuk saya.

Menikah dengan Proses Ta'aruf, Bagaimana Malam Pertamanya ?

Mungkin ada yang penasaran bagaimana tuh, malam pertamanya?. Hahaha
Pertanyaan dari seorang teman laki-laki saat sesi SKSD berlangsung dengan bintangnya Bunda Lillah.

Beliau menjawab jujur, tidak ada yang diresahkan pun tidak ada yang dikecewakan. Alhamdulillah, sama kok dengan pasangan yang prosesnya tidak seperti kami, katanya". Wah.... plong ya, senang juga dengarnya. Kwkwkwk

Penutup, Bagaimana teman-teman ? Semoga aliran rasa ini bisa dipahami ya. Secuil cerita Bunda Lillah yang saya simak di WAG cupuers dan sedikit pengalamn saya terkait proses taaruf semoga bisa menjadi motivasi untuk menjemput jodohnya dengan cara yang diridlio ortu dan Allah tentunya.

Jika dijelaskan secara logika, mungkin tak akan bisa menguraikannya dengan kata-kata. Namun, ketika berprinsip bahwa cara islam adalah yang terbaik dalam menjemput jodoh, yakinlah untuk menghadapi aral lintang kedepannya kamu tak akan kecewa maupun menyesal. Sebab, selama semelh, berusaha dan ikhtiar dengan cara terbaik, Allah pasti akan menjaganya. Insha Allah




Related Posts

3 komentar

  1. Suka baca artikel begini tuh, mudah2n suatu saat, dan jika sudah waktunya, bisa meniru mencari jodoh di jalan yang diridhoi Alloh

    BalasHapus
  2. Aku pengin konsep nikahannya disekat juga, Kak, soalnya malu banget diliatin banyak orangg heuheu atau penginnya gausah ada pelaminan, atau pelaminannya dikasih tirain wakakakka

    Btw, ngakak parah part malam pertama wkakakkakakaka

    BalasHapus
  3. Tidak semua mampu melewati proses ini ya bun, dan siapa pun yang mampu melewatinya adalah orang-orang pilihan.

    Terima kasih kisahnya bun

    BalasHapus

Posting Komentar