Tips Merintis Bisnis Jilbab dengan Brand Sendiri

Tips Merintis Bisnis Jilbab dengan Brand Sendiri

Daftar Isi
Telah membuktikan bisnis jilbab dengan brand sendiri tetap menjanjikan. Dua tahun menjalankan bisnis kerudung segi empat alhamdulillah merasa sangat senang. Hobi tersalurkan dan banyak pembelajaran juga saat merintisnya.

Asal telaten, melakukan riset dan mengikuti perkembangan jaman aku rasa bisnis hijab online bakal langgeng terus. Disini aku bakal menceritakan sedikit tips agar bisnis dengan brand lokal tetap menuai konsumennya.

Pada artikel sebelumnya, aku pernah menceritakan bagaimana menjalankan bisnis jilbab segi empat lokal yang mana dari proses mencari bahan, menyiapkan modal, mencari penjahit buat bordir, packing sampai memberi nama brand lokal, kasih label dan mendapatkan pelanggan yang setia dengan nawa collection.

Yup, brand lokal hijab kami beri nama nawa (Nia Azmi) dan Wa (Windi Astuti). Gabungan dua nama dari mahasiswa semester akhir waktu itu yang sempat merasa kewalahan ketika mendapatkan banjir orderan.

Tapi, kali ini bukan lagi waktunya aku menceritakan bagaimana prosesnya, lebih ke berbagi tips bagaimana merintis binis hijab lokal di tengah banyaknya brand lokal lainnya dan kami masih diuntungkan dengan pelanggan yang semakin berdatangan.

Bukan untuk menyombongkan diri sih, semoga tulisan ini memotivasi teman-teman supaya matang dalam melakukan perencanaan, pantang menyerah dan menyiapkan mental untuk menjalankan bisnis lokal dari kalangan mahasiswa.

bisnis jilbab dengan brand sendiri

Bagaimana Cara Memulai Usaha hijab brand sendiri?

Berawal dari kebutuhan sendiri yang mana saat menikmati proses berhijrah, kami kesulitan mendapatkan jilbab tidak nerawang, lebar dan nyaman dipakai alias tidak gerah. Sempat pula kami menjadi konsumen dari teman yang memiliki bisnis hijab dengan bahan wolfis. Harga terjangkau tapi, untuk bahan cukup membuat kami kurang puas dengan bahannya.

Kami ngobrol panjang lebar dan berencana buat usaha bersama. Modal duit dua juta rupiah, bismillah petualangan melejitkan nawa collection di mulai.

Riset Bahan dan Model

Kami pergi ke Yogyakarta, mencari supplier terbaik menurut kami dengan harga per meter 24.000 waktu itu. Masih dibingungkan dengan beberapa pilihan. Mencari bahan yang nyaman, tidak nerawang dan harga tetap terjangkau untuk kalangan mahasiswa (yang kemudian menjadi target kami).

Masih mencoba-coba mencari bahan yang pas untuk brand kami. Hingga akhirnya memutuskan untuk kata OK, dan mengambil dari supplier tersebut untuk kami jadikan langganan. Sekali ambil begitu bisa sampai 30-50 potong sekali orderan.

Kami ke Yogyakarta dua minggu sekali. Bisa dihitungkan berapa pcs dalam sebulan hijab segi empat yang kami jual kan ? bila tiap orderan mencapai 30-50 pcs jilbab segiempat ?

Penting sekali riset bahan dan model buat mengikuti selera konsumen. Kami pilih model segiempat ini karena segiempat bakalan menjadi trend yang tak mengenal usia buat mereka yang kuliah, kerja kantoran. Untuk hijab instan kala itu masih on process buat menemukan design yang pas. Walau pada akhirnya hijab instan memang lebih sedikit peminatnya, kami mengakui kurang profesional menemukan penjahit yang tepat buat design kami.

Untuk bahan insha allah sudah sesuai keinginan kami. Alhamdulillah pelanggan banyak yang cocok.

Modal Usaha

Banyak oang mengatakan kalau modal ini bukan menjadi hal utama yang menjadikan bisnis semakin cetar. Bagi kami, modal juga penting buat melebarkan sayap untuk bisa lebih luas mendapatkan pelanggan semakin banyak. Kami tidak mengambil untung banyak, modal kami cukup tipis dan saat nawa collection semakin dikenal banyak orang kami merasakan bahwa modal sangat kurang.

Memiliki mimpi punya outlet satu di pinggir jalan. Kami buka dengan satu karyawan yang didalamnya ada koleksi nawa collection dengan cat warna pink sebagai ciri brand lokal kami.

Temukan Supllier Terbaik untuk Produksi

Gampang-gampang susah, bisa dikatakan begitu. Karena mencari penjahit yang senada dengan visi misi kami bukan hal yang mudah. Terlebih kami yang belum punya alat jahit sendiri, karyawan khusus menjahit, maka biaya produksi sangat kami perhitungkan.

Meski tidak banyak ambil keuntungan, alhamdulillah dengan jeli mencari supllier kain dan bayar ongkos ke tukang jahit masih bisa menutupi kekurangan nawa collection. Masih bisa sedekah tiap bulan dan ada cukup tabungan buat kebutuhan kami berdua sebagai ownernya. Pokok memuaskan banget saat merintis naw collection.

Buat Katalog Produk Berkualitas

Untuk promosi kami menggunakan media sosial yang kami punya. Melalui instagram khusus nawa collection, tiap posting di medsos maupun di WA story alhamdulillah ada saja yang merespon. Sistem COD, kami antar pesanan ke tempat, bahkan melalui pengiriman ke antar kota.

Katalog yang rapi sangat berpengaruh pada konsumen ya. Modal nekad, kamipun jadi model hijabnya. Difoto sendiri, modellingnya kam berdua dan bertindak ala-ala profesional mengikuti trend maupun cara promosi brand ternama lain sering jadi bahan nawa collection untuk beraksi.

Dari katalog dan testimoni, pelanggan semakin berdatangan. Bahkan saat itu kamipun tergabung ke dalam komunitas lokal yang didalamnya berisi para pebisnis lokal. Ngomongin katalog sampai menjalar kemana-mana ya, kwkwkkwwk

Pasarkan produk di Marketplace

Kami memang belum sampai ke tahap ini. Tapi dengan adanya tren orang beli maunya dapat gratis ingkir perlu teman-teman perhatikan hlo. Pasalnya bila mereka ingin order banyak dan tidak ingin terbebani dengan ongkos kirim yang menambah beban, pasarkan produk di marketplace bisa menjadi solusi.

Toh, ini juga mengikuti jamannya. Mau tidak mau bisnis appaun itu termasuk bisnis hijab brand lokal bisa menjajal langkah ini. Tapi, kalau yang namanya sudah jatih hati, apapun caranya mereka bakal setia dengan prodak kita. Tinggal atur strategi juga. Kasih bonusan maupun potongan harga buat pelanggan yang belinya banyak. Sering bikin giveaway dan sedekah biar bisnisnya lancar terus.

Upgrade Ilmu Bisnis

Nah, penting sekali buat teman-teman yang saat ini sedang menjalankan bisnis online maupun offlinenya. Tetap begabung di komunitas bisnis, sering update ilmu buat melakukan copywriting, cara pemasaran dll. Bukan berapa banyak untuk yang ingin kita capai, tapi lebih ke service excelent yang kita berikan ke [elanggan, bisnis juga langgeng terus ditengah banyaknya bisnis lain dengan prodak yang kurang lebih sama. Ye kan. Dengan upgrade ilmu untuk mengelola bisnis, insha allah, jaringan pertemnaan teman-teman lebih luas. Punya cara strategis juga untuk memasang kail agar umpan bis kita dapatkan dengan mudah. So lets go, mari buktikan.

bisnis jilbab brand sendiri


Itu bebrapa tips yang bisa kita terapkan untuk melambungkan bisnis jilbab dengan brand sendiri. Aku rasa, ini juga bisa diterapkan buat bisnis pakaian maupun brand lokal lain yang prodaknya kurang lebih hampir sama. Semoga artikel ini bermanfaat dan membuatmu lebih bersemangat menjalankan bisnis lokal dan bisa bersaing sehat dengan bisnis lainnya.




Posting Komentar