Belajar di Luar Negeri Melalui Program Residensi Penulis

Belajar di Luar Negeri Melalui Program Residensi Penulis

Daftar Isi

Jujur, ilmu bab menulis masih dangkal banget. Ketika menangkap informasi festival literasi bacaan anak bersama @penulisceria dibuat takjub dengan serangkaian talkshow yang diselenggarakan tiap Sabtu dan Minggu bulan Maret kemarin. Ada rasa syukur juga rasa sayang ketika apa yang didapat tidak dituliskan dalam blog ini. Kali ini saya mau berbagi tulisan dari apa yang saya dapat pas nyimak talkshow residensi penulis cerita anak.


Talkshow terakhir sekaligus penutup acara, diisi oleh narasumber kondang dari Indonesia yang suka melalangbuana keluar negeri dari program residensi untuk penulis. Awal menyimak, sempat tanya pada diri sendiri " memang residensi itu apa?, Kok harus banget bisa lolos seleksi dan apa keistimewaan nya? ". Mencoba memaksa diri untuk ikut sesi dari awal sampai akhir, ya Allah untung tidak jadi leave duluan. Ada rasa tercengang dan takjub dengan pemaparan kedua narasumber. 

Penuh semangat dan full energi nampak dari wajah mbak Debby Lukito Goeyardi, narasumber berpengalaman yang menjadi kompor bagi penulis Indonesia untuk ikut program ini. Program penulis yang punya impian bisa berkunjung ke luar negeri dengan beasiswa dana selama 1-3 bulan ini sudah menjadi incaran mbak Debby. 

Bahkan dengan senang hati beliau sangat senang jika the next generation ada yang mau ikut programnya lewat jejaringnya. Ternyata mbak Debby juga membangun jejaring ditujukan untuk penulis yang punya visi dan misi sama. Ingin meningkatkan ketrampilan menulis, mengembangkan jejaring dan melakukan proses menulis dengan riset untuk karya yang sedang ditulis. 

Tahun 2016, Indonesia sering mengadakan program residensi ini melalui KBN namun sejak 2019 sudah dibubarkan oleh Menteri Nadiem Makariem. Mbak Debby tetap memberikan support kepada kami sebagai peserta talkshow, program residensi tetap bisa dihunter di website luarnegeri yang tiap tahun pasti menyelenggarakan. Aura Hunter residensi Mbak Debby ketara banget ya, semangatnya luarbiasa dalam berbagi pengalamannya. 

Apa saja yang harus disiapkan untuk mengikuti program residensi ini ?

  1. Pastikan anda bisa meninggalkan pekerjaan selama 1-3 bulan atau sesuai residensi yang disyaratkan. 
  2. Berani keluar dari zona nyaman dan melek gawai.
  3. Riset jejaring
  4. Lakukan riset lokasi yang ingin kita tempati untuk melakukan residensi. 

Salah satu tempat yang jadi idaman para Hunter residensi adalah negara Inggris, Belanda dan Moskow. Kepedulian bab literasi disana sangat bagus dan bisa jadi teladan. Soal penginapan atau mess semacam hotel bertebaran. Beda dengan negara Irlandia. Sangat minim tempat penginapan untuk berteduh dan beristirahat. Yang membuat mbak Debby salut dengan negara Inggris adalah mereka sangat peduli dengan puisi. Kegiatan yang bersifat volunteer dengan membagikan puisi cetak gratis ke Rumah sakit, klinik dokter dll mendapat respon bagus masyarakat. Mungkin kalau di Indonesia kertasnya dijadikan bungkus kali ya Reminder banget 

Trik untuk Lolos Residensi


  1. Baca persyaratan dengan baik
  2. Pilih lokasi atau negara residensi dan mengapa memilihnya ?
  3. Temukan tujuan dan output dari residensi yang akan diikuti
  4. Buat timeline kegiatan yang akan dilakukan
  5. Budgeting

Baca juga : Menerbitkan Buku di Luar Negeri

Untuk mendapatkan informasi residensi, teman-teman bisa search di website ini ya 


Setelah kita mengetahui tips dan triknya, sayapun ingin mengikat dari yang disampaikan oleh narasumber kedua yaitu Mbak Tyas Widjati yang pernah melakukan residensi di Irlandia pada tahun 2019. Pengalaman mengenaskan yang dialami mbak Tyas sungguh menggetarkan hati. Satu sampai tiga bulan sebelumnya persiapan yang dilakukan mbak Tyas sudah sangat matang menurut nya namun Mbak Tyas masih kecolongan. Dari salah kostum, salah memakai sepatu, payung yang dibawa membuat mempermalukan dirinya sendiri. Bahkan hampir tidak mendapat mess sebagai tempat tinggal sementara disana karena ternyata Irlandia negara yang krisis tempat tinggal. Tetap keren perjuangan beliau, pastinya kalau saya wis kelabakan yang punya rasa bawaan khawatiran. 

Tips penting yang jadi pengingat diri dari Mbak Tyas adalah jangan lupa mencari jejaring orang Indonesia yang ada disana. Nomor handphone penting juga disalin dalam buku catatan, surat penting teruta surat rekomendasi untuk melakukan residensi. Karena kita akan tinggal sendiri disana jadi sebisa mungkin harus mempersiapkan secara matang baik pelengkapan fisik maupun non fisik. 

Keunikan dari negara Irlandia terletak pada dongengnya. Sebab itu, Mbak Tyas juga sempat berfikir bahwa Indonesia kaya akan budaya, tapi kenapa tidak bisa seperti dengan negara Irlandia yang mencetak penulis anak hebat dan pencerita yang baik. Jadi bahan renungan bersama tentunya. 

Ada juga program resep dokter, untuk mendeteksi anak-anak ynag malas membaca. Dideteksi dulu penyebabnya yang nantinya akan diberikan resep jitu judul buku sesuai masalah yang dialami. Masha Allah. Keren sekali ya sharingnya kak.

Nyimak secara langsung jadi nunjuk diri deh, apa kabar bahasa Inggris ku ? Triggernya sangat terasa, dan benar-benar mengajarkan banyak hal. Tanggungjawab, percaya diri, kemandirian dan wawasan kita. 

Semoga bisa meniru jejak Mbak Debby dan Mbak Tyas, dan diberikan kemudahan untuk mengikuti programnya. Secara resolusi ditahun 2021 ingin belajar menulis cerita anak dengan baik. Mereka berdua adalah salah dua inspirator penulis buku anak yang berpengalaman melakukan residensi. 







Sumber referensi : 

Talkshow Residensi Penulis Cerita Anak 



Windi Astuti
Windi Astuti Fulltime mom yang suka menulis

1 komentar

Iya yg program residensi penulis ke luar negeri udah dihapus, soal banyak dikritik karena cuma ngehambur2in uang negara sementara implementasinya kurang maksimal. Kalau ga salah diganti jadi residensi penulis tapi destinasi tujuannya wilayah dalam negeri Indonesia aja, sesuai naskah buku yg pengen diriset penulisnya.

Emang ya kemampuan Bahasa Inggris itu penting banget.