Ini Dia, Beberapa Kasus Anak Remaja Awal yang Wajib Kamu Tahu,Parents

Ini Dia, Beberapa Kasus Anak Remaja Awal yang Wajib Kamu Tahu,Parents

Daftar Isi

Remaja, sering dikenal sebagai masa mencari jati diri. Terlebih remaja awal yang usianya berada di rentang 12-15 tahun. Masa remaja yang masih labil dan sangat butuh perhatian dari orangtuanya.

Kali ini aku mau curhat tentang beberapa kasus anak remaja awal, yang mana di rentang usia tersebut cukup menuai banyak hikmah dan pelajaran yang bisa diambil. Berhubungan banget dengan apa yang aku sentuh sebagai guru BK di sekolah.

Remaja Itu Unik

Aku menyebutnya remaja itu manusia unik. Kenapa yang aku ulik hanya remaja diusia 12-15 tahun ? Sebab, murid yang aku bimbing usianya di rentang itu, sekolah menengah pertama.

Remaja di usia 12 tahun. Katakanlah mereka ini baru masuk di kelas VII. Masa adaptasi dari Sekolah Dasar beralih ke masa SMP. Sifat ke kanak-kanakan tetaplah ada. Hal itu terlihat saat kegiatan MPLS dan istirahat. 

Pernah aku memergoki dua murid yang waktunya sudah masuk tapi masih makan jajan di kelas. Aku lihat terus tanpa berkomentar apapun. Pengen tahu sikapnya bagaimana. Beberapa saat usai dia murid itu melahap dengan cepat batagor yang dia makan, sontak sampahnya dibuang di balik jendela kemudian mereka duduk di bangku masing-masing. Kening jidatku semakin mengkerut, melihat aksinya, tak disangka dua murid itu melakukan hal konyol. Makan di kelas dan sampahnya dibuang lewat jendela. Adudududuudududuu

Seakan sudah bisa dikelompokkan, jika membahas suatu masalah anak remaja kelas 7,8 dan 9. Mulai kasus ringan sampai kasus yang berat semua ada. 

one day one post

Apa saja kasus yang kerab saya tangani bersama partner guru BK yang lain ? Ini dia, beberapa kasus anak remaja awal tersebut adalah pacaran, bolos sekolah, tawuran, merokok, berpelukan di sekolah, cari perhatian, enggak mau sholat berjamaah dan masih banyak lainnya. Sekarang kita bahas satu persatu ya.

1. Pacaran

Sebenarnya dari pihak sekolah telah mengatur dalam tata tertib sekolah akan larangan pacaran. Meskipun demikian virus merah jambu ini sering mengguncangkan hati anak remaja. Diam-diam mereka tetap pacaran. Baik dengan teman sekelas, teman antar kelas atau dengan kakak tingkat. Ada juga yang dengan beda sekolah. Pokok macam-macam kasus pacaran ini. 

2. Merokok

Nah, enggak bisa dipungkiri kasus merokok cukup banyak kami temukan. Pintarnya mereka, biasanya rokoknya beli diluar dan dihisap saat itu juga. Enggak hanya siswa laki-laki, siswa perempuan juga ada. Awalnya mereka bilang cuma coba -coba. Nyatanya karena pergaulan yang salah dalam memilih, serta pantauan yang kurang ketat dalam keluarga merokok menjadi aktivitas pelampiasan bagi anak-anak mendapatkan kenyamanan sesaat. 

3. Bolos Sekolah

Enggak bisa dipungkiri handphone merupakan senjata yang menjadi pemicu akar munculnya masalah yang dilakukan anak. Ada yang menjadwalkan bolos sekolah secara terencana, ada juga yang dadakan. Tergantung kondisi siswa juga. Biasanya mereka mengaku dengan alasan ingin bolos, menghindari mata pelajaran yang sulit serta memenuhi ajakan teman.

4. Cari Perhatian

Enggak murid laki-laki ataupun perempuan, banyak murid kami yang bisa dikatakan gerak aktivitasnya cenderung kinestetik. Ada saja yang dilakukan. Terutama berkeliling sekolah saat sebelum bel masuk pelajaran, saat istirahat dan saat jam sholat berjamaah. Saking luasnya, murid tahu tempat yang jarang dijamah atau dikelilingi oleh guru menjadi tongkrongan favorit saat enggak mau sholat jamaah. Sering dioprak-oprak untuk bergegas sholat ke masjid tetap saja mereka lari dan menuju tempat persinggahan lainnya. Begitu terus sampai petugasnya capek nguber 😅.

Terkadang gemash, kesal dan enggak habis pikir ada-ada saja masalah yang dimunculkan oleh murid. Andai saja semua orangtua memiliki kesadaran tinggi untuk menjalin komunikasi dan hubungan yang hangat kepada anak, memiliki keterbukaan dengan pihak sekolah serta menjalin kerjasama yang intens supaya ada komunikasi dua arah.

Jadi, tidak hanya ketika anak ada masalah baru komunikasi sekolah dengan orangtua terjalin. Seyogyanya, pondasi karakter anak kuat atau lemah itu bermula dari keluarga, sebab itu ketika mendapati masalah anak di sekolah kerab menjadi perhatian besar bagi saya untuk terus belajar menjadi orangtua yang selalu ada di saat anak butuh apapun. 

Reminder banget, hal yang bikin saya berdoa agar kami diberi kemudahan dalam mendidik anak dan membersamainya hingga kelak mereka bisa mandiri dan melepasnya ke jenjang hidup berikutnya. 

Panjang, lebar dan bikin mellow ya. Yuk gaes, sharing bersama disini. Bagaimana menurutmu tentang kasus anak remaja awal yang sering kamu hadapi? Ini Dia, Beberapa Kasus Anak Remaja Awal yang Wajib Kamu Tahu,Parents 

Artikel ini dipilih untuk dimasukkan dalam kampanye "Blog Parenting Terbaik di Indonesia" dari penerbit bahan ajar pendidikan Twinkl.


3 komentar

Comment Author Avatar
30/7/22 21:58 Hapus
Owalah kak, baru tahu kakak guru BK hehe, pantesaann gitu postingan-postingannya sangat sesuai ke-BK an hehe.
Setuju bgt kak, bagaimana pun pondasi utama karakter anak itu dari rumah, namun realitanya saat ini pihak sekolah malah menjadi sasaran yg sering disalahkan org rumah. Huff
Comment Author Avatar
1/8/22 18:48 Hapus
Aku setuju kak. Usia remaja rentang 12-15 tahun memang lucu sekaligus mengesalkan, karena masa peralihan mereka dan di usia ini juga mereka ramai ingin tahu banyak hal tapi belum mampu memfilternya. Peran orang tua sangat penting. Bonding ayah ibu terhadap anak sangat diperlukan
Sebagai orang yang pernah SMP beberapa kasus oernah kulakuksn wkwkkw tapi ya itu memang problematik yang sayangnya masih dilazimkan oleh anak-anak remaja. Katanya sih itu seru dan bisa dijadikan jenangan manis untuk diceritakan di masa depan. Padahal kan itu adalah hal yang sebaiknya dihindari karena melanggar tata tertib sekolah. Tapu menang benar kak. Konunikasi dengan orangtua yang kurang dan engga ada kehangatan memicu terjadi kasus-kasus tsb. Baca ini jadi pelajaran buat aku ke depannya juga untuk enggak cuma melancarkan komunikasi,tapi juga bagaimana cara menghangatkan komunikasi.