Sebuah Jurnal Ketika Anak Mogok Ngaji, Apa yang Harus Orangtua Lakukan?

Sebuah Jurnal Ketika Anak Mogok Ngaji, Apa yang Harus Orangtua Lakukan?

Daftar Isi

Dear Mas Andra, bila sudah dewasa nanti, semoga tulisan Bunda ini kamu baca ya. Biar kamu tahu bagaimana Mas Andra kecil bertumbuh dan berproses bareng Bunda.

Semoga rasa syukur selalu terlimpah dan senantiasa menjadi pribadi yang penyayang kepada Ayah, Bunda dan semua orang terdekatmu. Amiin.

Cukup lama, Bunda tidak menuliskan jurnal anak, menulis perkembanganmu di bulan Agustus dan September. Seperti sebelumnya, insha allah Bunda rutin menuliskan jurnal sebagai rekam jejakmu di blog pribadi Bunda.

Oke, tanpa berlama-lama, Bunda ingin menceritakan kisah yang cukup mengurai emosi ketika anak mogok ngaji, apa yang harus dilakukan?

anak mogok ngaji

Bunda mencoba flashback awal dimana menawarkan Mas Andra ngaji tanpa dipaksa. Dua minggu lebih sounding, ngobrol santai bersamanya hanya untuk memahamkan keadaan. Bahwa usianya kini sudah 4 tahun. 

Bertambah usia, Mas Andra harus lebih baik dari sebelumnya. Ya, walau menyampaikannya dengan bahasa yang campur aduk, supaya Mas Andra memahami secara perlahan. 

Saat itu bunda menawarkan dua pilihan, "mau ngaji sama Bunda atau mau ngaji dengan Bu Guru dan banyak teman-teman". Saat itu Mas Andra lebih memilih ngaji sama bu guru. 

Oke, usai tahun ajaran baru 2022, bunda mencoba mengajak Mas Andra ke tempat ngaji yang sudah jadi orientasi bunda. Menimbang dengan segala kekurangan dan kelebihannya, Bunda memilih tempat ngaji yang biasanya dibuat ngaji sama anak tetangga. 

Bunda dan Mas Andra sowan ke rumah bu Saul, namanya. Suaminya bernama Pak Matori. Panjang dan lebar dijelaskan, kami ngobrol dari hati ke hati untuk nyuwun Sewu (ijin) ikut mengaji disini.

Bunda semakin paham dijelaskan, dengan metode ngaji yang biasanya diterapkan, Bunda semakin yakin. Mengedepankan kedisiplinan, panjang pendeknya bunyi sangat diperhatikan, termasuk tajwidnya.

Satu lagi, ketika sudah ngajii di satu tempat ya jangan pindah di lain tempat dan sesuka hati bila sewaktu-waktu pindah tempat ngaji. Bunda memahami maksud Bu Saul. Mendengar penjelasan tersebut justru Bunda yakin dengan metode yang diajarkan kepada murid-muridnya. Sebab, Bunda juga menyoroti anak tetangga yang ngaji di situ bacaannya bagus. 

Sebagai orangtua juga berharap, kelak Mas Andra memiliki kemampuan membaca al-quran yang shohih dan mencintai Al-Qur'an sebagaimana Rasul mengajarkan.

Bulan Pertama Ngaji Bersama Bu Guru Bagaimana Respon Anak ?

Alhamdulillah, awal ngajak Mas Andra mengaji di sana bunda sangat bersyukur. Pasalnya, Mas Andra sangat semangat dan antusias. 

Biasanya, Bunda mengajak Mas Andra untuk sholat jamaah terlebih dulu. Yang mana sholat Ashar berjamaah dilakukan pukul 16.00 di masjid Al-_khlas. Masjid dekat tempat Mas Andra mengaji. 

Usai sholat berjamaah, baru ngaji. Awal-awal Bunda hanya menungguinya di belakang. Mas Andra masuk sendiri dan ikut antrian di dalam.

Bunda mengantarkan setiap sore dan menungguinya di teras rumah Bu Saul barena ibu-ibu lainnya. Suatu ketika mendengar suara Mas Andra melantunkan ayat yang dibacanya, masha allah. "Ternyata anakku bisa ngaji, gumam dalam hatiku". 

Menyimpan rasa bangga karena meski bekerja, Bunda tetap bisa membersamai setiap tumbuh kembangnya. Sisi lain, tentu ada rasa capek yang menghampiri. 

Pukul 16.45 baru bisa menginjakkan kaki di rumah. Bebersih, mandi, makan dan bermain sama mas Andra. Jadi curcol deh,,,he

Oke, balik lagi ke Mas Andra. Bisa dikatakan hampir sebulan ngaji di tempat Bu Saul dan Pak Matori, Mas Andra girang dan baik-baik saja. Ya, walau kadang dia mogok ingin bermain di rumah usai pulang sekolah dan minta libur, sangat wajar menurut Bunda. Satu dua kali tidak masalah.

Tantangan mengantarkan Mas Andra ngaji dan berujung ia sering mogok ngaji itu setelah liburan seminggu lebih karena putr Bu Saul dan Pak Mathori sakit. Kadang beberapa hari ngaji diliburkan karena Guru ngaji Mas Andra ada kepentingan. 

Disitu Mas Andra mulai banyak alasan bila disuruh ngaji. Seperti biasa, Bunda ajak ngobrol dia sebelum ngaji. Mengutarakan dengan baik-baik dengan harapan Mas Andra mau diantar ngaji tanpa paksaan. 

Qodarullah, dia berulah. Minta permen sebelum ngajilah, minta es krim sebelum ngajilah atau bersikap uring-uringan macam orang dewasa yang ketika bad mood disuruh ngaji enggak mau. 

Pernah juga waktu itu setiap Bunda antar ketempatnya, dia maunya dipangku, ditungguin di sebelahnya sampai dia selesai ngaji. Oh my good. Sampai-smpai Bunda juga kadang ikut tantrum karena merasa capek seharian kerja masih dihadapkan dengan Mas Andra yang cenderung rewel setiap mau ngaji.

Bunda menduga, karena lembaran ayat yang ia baca semakin bertambah dan kesulitannya meningkat, disitu dia mungkin merasa kurang percaya diri. Padahal niatan Bunda mengikutkan Mas Andra ngaji bersama teman-temannya supaya dia bisa dengan mudah bersosialisasi dengan temannya, kenal dengan teman baru lebih luas dan memiliki percaya diri lebih.

anak mogok ngaji

Bunda cukup bingung dihadapkan kondisi demikian. Walau begitu Bunda tetap ikhtiar dan berdoa semoga diberi kemudahan untuk menggiringnya mau ngaji tanpa dipaksa. 

Butuh effort lebih besar dari biasanya tentunya. Dan pastinya sangat menguji kesabaran. Next, Bunda bakal mengeluarkan jurus lainnya supaya Mas Andra ini punya bekal yang matang untuk senang mengaji. Bantu doa ya Bunda-bunda. Doa yang sama pastinya.

Ketika Anak Mogok Ngaji, Apa yang Harus Dilakukan ?

Saya butuh berkali-kali menerapkan cara yang agar diterima oleh Mas Andra. Pasalnya, karakternya yang cenderung suka usil, menyengaja ngecandain orang yang lebih tua (kalau dalam istilah Jawa itu "njarak"). Apalagi kalau dalam mengingatkan kurang dipahami oleh ya, yang ada tambah menjadi. Cukupenguji kesabaran banget. 

Nah, awalnya saya mencoba berdamai dengan keadaan. Mengikuti apa maunya. Tapi seringnya diambil kesempatan olehnya untuk tidak ngaji. Contohnya, sebelum mengaji nonton TV dulu, berujung tidak mau. 

Hal lain, pulang sekolah mampir rumah dulu, yang ada Mas Andra teralihkan perhatiannya ke yang lain. Kadang minta main sama temannya. Jadi keblablasan dan berujung tidak jadi ngaji.Karena disitu kadang Bunda juga niat sholat ashar dulu, mandi baru antar Mas Andra ngaji. Eh, berujung negosiasinya susah. 

Ketika langsung dari jemput sekolah kemudian ke tempat mengaji, kalau tidak berkenan pasti ada aja ulahnya. Motor digoyang-goyang lah, minta es krim, minta ini itu yang artinya Mas Andra njarak.

Kalau dalam metode based education, paksaan untuk melakukan hal kebaikan apalagi yang berhubungan dengan fitrah pasti tidak dibetulkan. Nah, pada prakteknya itu susahnya Masha Allah. 

Namanya anak kecil kadang moodnya bagus seringnya tidak.Padahal sebisa mungkin Bunda memenuhi urusan perutnya biar tidak lapar. Sudah dipenuhi tapi tetap saja bandel.

Entah, Bunda mau menggunakan istilah apalagi untuk menyebutnya, bahwa si kecil Iin benar-benar menguji kesabaran. 

Cara lain, Bunda berusaha untuk berkomunikasi dengan baik saat di motor. Malam sebelum tidur juga sounding baik-baik masalah sekolah dan ngaji. Mas Andra sih jawabnya dengan nada enak, memberikan tanda sepakat.

Pada kenyataannya, esok hari tidaklah sama. Huft. Barangkali Ayah dan Bunda punya jurus jitu lain yang bisa Bunda tiru, boleh banget drop dikolom komentar. 

Sebab sesekali Bunda berhasil membujuknya, hari lain tidak tentu berhasilnya. Padahal Bunda juga sudah memberikan kelonggaran 3 hari tidak mengaji. 

Sampai sungkan dengan guru mengajinya Mas Andra. Ya walau beliau juga pasti memaklumi tapi Mas Andra in sesuatu banget. Buat menggiring hatinya luluh tidak semudah membalikkan telapak tangan. 

Sangat berharap suatu saat ada titik temu yang begitu mendamaikan. Bunda pribadi terus evaluasi. Semoga ada kemudahan untuk mengarahkan si kecil bertumbuh sesuai fitrahnya. 



4 komentar

Anak pertama ga mau ngaji gara2 digangguin terus di TPQ nya sama temennya. PINDAH KE TPQ satunya baru sampai iqro 3 dah ga mau lagi
sama kasusnya. Al hasil setiap hari dia minta waktu khusus ke ayahnya buat ngaji ke ayah. Saya pun kembali mengajarkan dari awal untuk memastikan pondasi makhrojul huruf dll
Comment Author Avatar
5/10/22 14:18 Hapus
Benar, Mbak. Nano nano rasanya kalo anak mogok ngaji. Padahal ngaji sangat penting untuk bekal hidupnya kelak. Ngaji menjadi ilmu dasar sebelum mendapatkan ilmu-ilmu lainnya.
Comment Author Avatar
Youra Muriz
6/10/22 10:31 Hapus
Setiap anak memang berbeda-beda ya, Mbak. Kadang udah berusaha dengan berbagai macam cara, tapi membuat anak mau dan suka mengaji tuh masyaAlloh, sulit sekali. Anak saya yang pertama juga begitu, Mbak. Nanti Ayahnya marah besar baru dia mau ngaji. Kalau yang kedua malah semangat sekali pergi ke rumah guru ngajinya.
Jadi ingat dengan anakku sendiri. Alhirnya dia ngaji bareng aku di rumah.